Sambutan Pembukaan Dirosah Islamiyah Angkatan 4

Related Articles

Halaqah 48 – Beberapa Kejadian di Padang Mahsyar Bagian Pertama

15 Januari 2025

Halaqah 18 – Mustahabbat (Sunnah-sunnah) Haji Bagian Kelima

14 Januari 2025

🌐 WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 KAMIS
| 13 Rabi’ul Al-Akhir 1443 H
| 18 November 2021 M

🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Sambutan Pembukaan Dirosah Islamiyah Angkatan 4
🔊 Audio, klik disini atau klik disini
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى الرَّسُولِ الْكَرِيْمِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنِ اسْتَنَّ بِالسُّنَّةِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin anggota grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Saya mengucapkan Ahlan Marhaban Bikum dengan bergabung kehadiran Antum pada grup Dirosah Islamiyah ini yang dengan izin Allāh Subhānahu wa Ta’āla. kita bersama-sama mempelajari dan menghayati.

√ Bagaimanakah seharusnya rumah tangga muslim dan muslimah itu dibina.

√ Bagaimanakah kita sebagai suami, atau sebagai istri, atau sebagai anak berperan agar rumah tangga kita betul-betul menjadi rumah tangga yang mendatangkan kedamaian, rumah tangga yang mencerminkan surga dunia sebelum akhirat.

Tentu ini bukan hal yang mudah, tetapi bukan juga hal yang sulit bagi orang yang Allāh berikan pertolongan, itu mudah bagi yang Allāh berikan kekuatan, Allāh berikan taufik.

Karena itu, modal kita adalah adanya keinginan yang kuat, spirit kita, bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla. telah mempersiapkan satu perangkat utuh. Bila kita terapkan, bila kita jalankan, niscaya بَيْتِي جَنَّتِي itu nyata (Rumah tanggaku adalah surgaku).

Surga dunia itu nyata, di mana? Bukan di tempat lain, tetapi ada di tengah rumah tangga Anda.

Ketika Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam menggambarkan bahwa wanita yang terbaik adalah wanita yang ketika engkau pandang,

سَرَّتْكَ

“Menyenangkan engkau.”

Ketika engkau perintahkan,

َأَطَاعَتْك

“Ia selalu taat dan patuh.”

وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا

“Ketika engkau pergi dari rumah.”

َحَفِظَتْك

Istrimu itu menjaga kehormatanmu, menjaga harga dirimu dan juga menjaga kesucian dirinya untuk dirimu, untukmu.

Anak-anak pun demikian. Anak-anak yang shalih qurrata a’yun sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an. Dalam satu doa seorang Nabi alayhissallam ketika dia berdoa memohon kepada Allāh:

 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Allāh, berikanlah kepadaku, jadikanlah untukku, istriku, anak-anakku, qurrata a’yun (penyejuk hidupku, penyejuk pandanganku) dan jadikan kami sebagai pemimpin qudwah (teladan) bagi orang-orang yang shalih (orang yang beriman).” [Al-Qur’an Surah Al-Furqan {25} Ayat 74]

Niscaya itu nyata, mudah dan mungkin (sangat mungkin) untuk menjadi kenyataan dan bagi Anda, namun tentu itu bukan hanya berbekalkan dengan keinginan tanpa ilmu yang cukup, tanpa mengikuti prosedur-prosedurnya.

Prosedur dan prosesnya itu ada pada ajaran Allāh Subhānahu wa Ta’āla, konsep rumah tangga yang islami, rumah tangga yang sesuai dengan keteladanan Nabi itu adalah syarat mutlak agar Anda bisa memiliki qurrata a’yun dalam hidup Anda, istri dan anak keturunan Anda, suami dan anak keturunan Anda, betul-betul menjadi penyejuk hidup Anda.

Itu caranya mudah yaitu hanya dengan meneladani Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam, karena Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam telah bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ

Standar kualitas iman orang itu tidak diukur dengan berapa banyak fasilitas yang dimiliki, berapa besar rumah yang dia huni, berapa banyak asset yang dia simpan atau dia wariskan untuk anak keturunannya, berapa mewah fasilitas yang dia siapkan untuk istri dan keluarganya, Tidak!

Tetapi standar kualitas iman seseorang adalah, خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ ➟ orang yang paling baik dalam memperlakukan keluarganya.

Baik dan buruk dalam perilaku itu tidak diukur dengan banyak sedikitnya harta, tetapi moralitas akhlak, kemulian akhlak itu adalah cermin dari kualitas iman.

Ketika Anda mampu memuliakan keluarga Anda, berakhlak terbaik kepada keluarga Anda dibanding kepada orang lain. Maka itu adalah kualitas iman. Subhanallah, karena itu mari kita belajar bersama agar rumah tangga kita itu betul-betul cermin dari kualitas iman kita.

Bukan sebaliknya, kita berusaha menyusun cermin di luar rumah, berusaha tampil baik prima di hadapan orang lain, tapi dibalik itu semuanya, ketika kita berada di rumah kita adalah pecundang di dalam rumah, na’udzubillahi.

Kalau itu menjadi perilaku kita dan itu yang kita lakukan, niscaya yang terjadi sebaliknya dari apa yang kita impikan. Rumah tangga kita menjadi bagaikan jahim bagaikan neraka jahannam, sebelum neraka jahannam di akhirat.

Dan buruknya interaksi kita dengan keluarga, buruknya manajemen rumah tangga kita itu akan menjadi bukti konkrit rusaknya iman kita. Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

“Cukup sebagai dosa besar yang akan meruntuhkan iman Anda tatkala Anda menelantarkan orang yang wajib Anda nafkahi.”

قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Itu standar kualitas iman seseorang. Jagalah dirimu, keluargamu, dari apa? Dari ancaman siksa neraka.

√ Baiti jannati (بَيْتِي جَنَّتِي) itu adalah inspirasi.
√ Baiti jannati (بَيْتِي جَنَّتِي) itu adalah standar kualitas iman.

Tatkala keluarga Anda, anak-anak Anda, istri-istri Anda atau suami Anda, dan anak-anak Anda merasa bahwa rumah tangga mereka adalah surga mereka. Mereka selalu merasakan kenyamanan dalam rumah tangga, maka itu pertanda Anda adalah orang-orang yang benar-benar beriman. Anda adalah umat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam. Wallahu Ta’ala A’lam.

Ini sebagai pengantar, pembuka Silsilah Dirosah Islamiyah kita dengan tema Baitiy Janatiy yang akan mengupas bagaimanakah seharusnya rumah tangga muslim itu dibangun dan dibina agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam.

In Syaa Allah Berlanjut

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Halaqah selanjutnya, klik disini