Senin , April 28 2025

Halaqah 12 โ€“ Muqaddimah Penulis Kitab Bagian 3

๐ŸŒ WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

โ–ช๐Ÿ—“ SELASA
| 24 Jumฤdฤ Al-Akhir 1441 H
| 18 Februari 2020 M

๐ŸŽ™ Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. ุญูŽููุธูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
๐Ÿ“— Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

๐Ÿ”ˆ Halaqah 12
๐Ÿ“– Muqaddimah Penulis Kitab Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin Bagian 3
๐Ÿ”Š Audio, klik disini
~~~โ€ข~~~โ€ข~~~โ€ข~~~โ€ข~~~

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู
ุงูŽู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู
ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุง. ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽู„ูŽุง ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ูŽุง ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ูุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Taโ€™ala.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang ditulis oleh fadhilatu Asy-Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullฤhu taโ€™ala.

Kita masih pada fasal Muqaddimah.

Setelah mengucapkan syahadat, ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู maka beliau mengiringi dengan syahadat ูู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ , beliau mengatakan:

ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู

Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba-Nya dan juga Rasul-Nya

Dan dua kalimat syahadat ini adalah satu kesatuan, tidak bisa dipisah satu dengan yang lain. Barangsiapa yang bersaksi dengan syahadat yang pertama, maka dia diharuskan untuk bersaksi dengan syahadat yang kedua. Demikian pula sebaliknya.

Barangsiapa yang memisahkan bersaksi ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู tetapi tidak bersaksi bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, maka tidak diterima keislamannya, demikian pula sebaliknya. Makanya dalam hadits (Hadits Riwayat Bukhari), Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam mengatakan:

ุจูู†ููŠูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู : ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู

Islam itu dibangun di atas lima perkara, kemudian beliau menyebutkan yang pertama adalah persaksian bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah. Ini adalah rukun yang pertama, mengandung dua kalimat syahadat, karena ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.

Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan juga Rasul-Nya. Muhammad itu Muhammad Ibni Abdillah Ibni Abdil Muttholib Al Hasyim Al Qurosyi, bersaksi bahwasanya beliau adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya hamba yaitu yang menghambakan dirinya kepada Allah, tunduk kepada Allah, mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyembah hanya kepada Allah, maka ini adalah makna hamba-Nya.

Jadi kita bersaksi bahwasanya beliau adalah seorang hamba, yaitu hamba bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensifati Nabi-Nya Muhammad Shallallhu ‘alayhi wa Sallam di dalam Al-Quran, di dalam beberapa tempat dengan hamba ini.

Disifati beliau sebagai hamba Allah. Dan ini adalah gelar yang mulia, yang dicapai oleh seorang hamba, seorang makhluk yaitu menjadi seorang hamba bagi Rabbul ‘alamin

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan ketika menantang orang-orang kafir untuk mendatangkan yang semisal dengan satu surah di dalam Al-Qurโ€™an:

ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุฑูŽูŠู’ุจู ู…ูู…ู‘ูŽุง ู†ูŽุฒู‘ูŽู„ู’ู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏูู†ูŽุง ููŽุฃู’ุชููˆุง ุจูุณููˆุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ู…ูุซู’ู„ูู‡ู

โ€œKalau kalian ragu dengan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, maka datangkan satu surat yang semisal dengan surat yang ada di dalam Al-Qurโ€™an .โ€ (Al-Qurโ€™an Surah Al-Baqarah {2} Ayat 23)

Kata Allah Subhanahu wa Taโ€™ala: ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏูู†ูŽุง (kepada hamba Kami), yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.

Dan mereka tidak bisa, meskipun mereka adalah orang-orang Arab dan mereka adalah ุงู„ู’ููุตู‘ูŽุญูŽุฉ, orang yang paling fasih, tapi tidak ada di antara mereka yang bisa mendatangkan yang semisal dengan satu surat saja di dalam Al-Qurโ€™an.

Al-Qurโ€™an terdiri dari huruf yang mereka ketahui yaitu huruf hijaiyyah, dan mereka mengaku orang yang paling fasih, tapi tidak ada satupun di antara mereka yang bisa mendatangkan yang semisal dengan satu surat di dalam Al-Qurโ€™an.

Menunjukkan bahwasanya Al-Qurโ€™an adalah Kalamullah, Kalam Rabbil ‘ Alamin, bukan ucapan manusia saja. Dan seandainya ini adalah ucapan manusia bisa dengan mudah mereka mendatangkan apa yang semisal dengan apa yang ada di dalam Al-Qurโ€™an.

Maka Allah ketika menantang orang-orang kafir mensifati nabi-Nya dengan ubudiyah, ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏูู†ูŽุง, yang Kami turunkan kepada hamba Kami.

Kemudian juga ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang do’a, yaitu ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berdoโ€™a. Allah juga mensifati beliau dengan hamba. Di dalam Surat Al-Jinn, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

ูˆู‘ูŽุงูŽู†ู‘ูŽู‡ู— ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ูŠูŽุฏู’ุนููˆู’ู‡ู

Dan sesungguhya ketika shalat, Abdullah (maksudnya adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam), dia berdo’a (meminta kepada Allah). (Al-Qurโ€™an Surah Al-Jinn {72} Ayat 19)

Maka di sini maqamnya adalah maqam ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกู, maqamu dakwah. Beliau dalam keadaan berdo’a meminta kepada Allah, maka disifati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan Abdullah (hamba Allah)

Demikian pula ketika Israa dan juga Mi’raj.

Israa โžก maka Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebutkan tentang di-Isra-kannya Rasulullah Shallallhau ‘alayhi wa Sallam, Allah mensifati beliau dengan hamba-Nya

ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽุณู’ุฑูŽู‰ูฐ ุจูุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ู„ูŽูŠู’ู„ู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุงู„ู’ุฃูŽู‚ู’ุตูŽู‰ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ู†ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽู‡ู

โ€œMaha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi di sekitarnya.โ€ (Al-Qurโ€™an Surah Al-Israa {17} Ayat 1)

Maka Israa ini kejadian yang besar. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifati Nabi-Nya dengan ุงู„ู’ุนูุจููˆุฏ. Maka ketika kalau kita ingin mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah, kita harus memperbaiki ุงู„ู’ุนูุจููˆุฏููŠู‘ูŽุฉ (penghambaan) kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sudahkah kita menundukkan apa yang kita miliki kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mengakui bahwasanya kita ini makhluk, hamba yang lemah.

Sudahkah kita menundukkan hati kita kepada Allah. Cinta, rasa takut, rasa mengharap, ikhlas.

Sudahkah kita menundukkan seluruh anggota badan kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mengajak anggota badan kita untuk beribadah dan taat kepada Allah, mengajaknya untuk menjaga shalat lima waktu, mengajaknya untuk melakukan puasa di bulan Ramadhan, mengajaknya untuk menginfaqkan harta di jalan Allah. Dan juga amalan-amalan yang lain.

Sudahkan kita membawa menundukkan anggota badan kita tadi untuk Allah saja. Maka semakin seseorang menundukkan hatinya, menundukkan anggota badannya untuk Allah, maka akan semakin tinggi derajat ุงู„ู’ุนูุจููˆุฏููŠู‘ูŽุฉ dia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah ูฑู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูฑู„ู’ุนูŽุธููŠู…, beliau adalah hamba Allah yang paling menghambakan dirinya kepada Allah. Maka kita bersaksi bahwasanya beliau adalah hamba Allah, artinya hamba tidak memiliki sifat-sifat ketuhanan. Namanya juga hamba, namanya hamba menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang memiliki sifat ketuhanan adalah yang disembah yaitu Allah.

Adapun beliau maka hanya sebagai seorang hamba. Kalau kita sudah
mengatakan, ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู (beliau seorang hamba), maka kita harus menempatkan beliau pada tempatnya.

Dan insya Allah tentang masalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam akan dibahas secara khusus kalau kita sudah masuk pada kitabnya.

ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู

Dan beliau adalah Rasul โžก Rasulullah. Selain beliau seorang hamba maka beliau adalah seorang Rasul. Artinya Rasul harus kita hormati karena beliau adalah utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Harus kita tunaikan hak-haknya.

Kita seandainya ada seseorang kepala negara, mengutus kepada kita seorang utusan dan kita tahu bahwasanya beliau adalah utusan kepala negara, maka tentunya kita akan berusaha untuk menghormati utusan itu. Meskipun yang datang bukan kepala negara sendiri. Tapi dia hanya sekedar utusan. Tapi kita melihat siapa yang mengutus. Yang mengutus adalah orang yang kita hormati, maka kita berusaha untuk menghormati utusan tadi.

Dan yang mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam adalah Allah, maka kita harus menunaikan hak-hak beliau sebagai seorang utusan, artinya dihormati. Tidak boleh kita mencela, tidak boleh kita dustakan.

Makanya para ‘ulamaa mengatakan;

ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุŒุนูŽุจู’ุฏูŒ ู„ูŽุง ูŠูุนู’ุจูŽุฏุŒ ูˆุฑูŽุณููˆู„ูŒ ู„ูŽุง ูŠููƒูŽุฐู‘ูŽุจู’

โ€œBeliau adalah seorang hamba dan tidak disembah, dan beliau adalah seorang Rasul, yang tidak boleh dihinakanโ€.

Maka disini adalah bantahan kepada dua kelompok sekaligus. Kelompok yang :

  1. Selalu berlebih-lebihan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sehingga menundukkan beliau pada derajat uluhiyah. Padahal beliau adalah seorang ุนูŽุจู’ุฏูŒ
  2. Yang menghinakan beliau yang mendustakan beliau, padahal beliau adalah seorang Rasul. Seorang Rasulullah harus dibenarkan.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, in sya Allah kita bertemu kembali pada pertemuan selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ูููŠู‚ ูˆูŽุงู„ู’ู‡ูุฏูŽุงูŠูŽุฉ

In Syaa Allah Berlanjut

ูˆูŽุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠู‘ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ
ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

๐ŸŒ WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)โ‰ˆKelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji ๐ŸŽ™ Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses