Jumat , Juli 11 2025

Halaqah 15 – Muqaddimah Penulis Kitab Bagian 6

🌐 WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 JUM’AT
| 27 Jumādā Al-Akhir 1441 H
| 21 Februari 2020 M

🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

🔈 Halaqah 15
📖 Muqaddimah Penulis Kitab Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin Bagian 6
🔊 Audio, klik disini
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْدُ

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang ditulis oleh Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta’ala.

Masih kita pada pasal Muqaddimah. Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta’ala:

فَسَارَ عَلَى ذَالِكَ أُمَّتُهُ الَّذِيْنَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ

Kemudian umatnya yang telah mengijabahi Allah dan juga Rasul-Nya, menjawab panggilan Allah dan juga Rasul-Nya telah berjalan di atas jalan beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam.

وَهُمْ خِيَارَةُ الْخَلْق مِنَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ

Dan mereka sebaik-baik manusia, dari kalangan sahabat dan juga para tabi’in.

Jadi Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam sudah menyampaikan semua yang telah diamanatkan kepada beliau. Kemudian para sahabat dan juga para tabi’in, mereka berjalan di atas jalan ini.

Mereka adalah خِيَارَةُ الْخَلْق mereka adalah sebaik-baik manusia karena Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam mengatakan خَيْرُ النَّاسِ.

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang ada di zamanku yaitu para sahabat dan setelah mereka dan setelah mereka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Termasuk diantaranya para tabi’in, karena mereka datang setelah para sahabat kemudian para tabi’ut tabi’in yang datang setelah tabi’in.

وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ

Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik yang datang setelah para sahabat dan tabi’in yang terus istiqamah mengikuti mereka dengan baik yang datang setelah para sahabat dan tabi’in.

فَقَامُوا بِشَرِيعَتِهِ وَتَمَسَّكُوا بِسُنَّتِهِ وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ

Maka mereka tegak dengan syari’at Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dan memegang sunnah beliau. Dan mereka menggigit sunnah dengan gigi geraham mereka.

Sebagaimana dalam hadits:

تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ

“Hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah tersebut dan gigitlah dengan gigi geraham kalian” (Hadits Riwayat Abu Dawud)

Jadi dipegang dengan tangannya dan digigit dengan gigi geraham. Ini adalah menunjukkan tentang harusnya kita sekuat mungkin memegang petunjuk ini, jangan kita lemah di dalam berpegang teguh dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam.

عَقِيدَةً وَعِبَادَةً وَخُلُقًا وَأَدَبًا

Berpegang teguh dengan sunnah beliau dalam seluruh perkara baik aqidah, ibadah, akhlak maupun adab.

فَصَارُواهُمُ الطَّائِفَة الَّذِينَ لَايَزَالُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْخَالَفَهُمْ حَتَّی يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ تَعَالَى وَهُمْ عَلَى ذَالِكَ

Maka jadilah mereka ini (orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah Nabi) menjadi kelompok yang senantiasa berada di atas kebenaran.

ظَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ

Dalam keadaan mereka nampak dengan hujjah. Dengan ilmu, mereka nampak dan tidak memudharati mereka, orang-orang yang meninggalkan mereka (membenci mereka), karena mereka di tolong oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

أَوْخَالَفَهُمْ حَتَّی يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ تَعَالَى وَهُمْ عَلَى ذَالِكَ

Atau menyelisihi mereka, sampai datang perkara Allah dan mereka masih dalam keadaan demikian. Ini menunjukkan akan senantiasa ada sekelompok dari umat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam yang mereka terus berada di atas kebenaran.

Kemudian syaikh mengatakan:

وَنَحْنُ- وَلِلَّهِ الْحَمْد- عَلَى آثَارِهِمْ سَائِرُونَ وَ بِسِيرَتِهِمْ الْمُؤَيَّدَة بِالْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ مُهْتَدُونَ

Dan kami, Alhamdulillah, kita berjalan di atas jalan mereka dan kita mendapatkan petunjuk dengan sunnah mereka yang dikuatkan dengan Al-Qur’an dan Hadits.

نَقُولُ ذَالِكَ تَحَدُّثًا بِنِعْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَبَيَانًا لِمَا يَجِبُ أَنْ يَكُوْنَ عَلَيْهِ كُلُّ مُؤْمِنٍ

Kami mengucapkan demikian adalah untuk mengabarkan atau menceritakan dengan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bukan sombong. Bukan!

Beliau ingin menyebutkan bahwasanya kami (beliau dan orang-orang yang mengikuti sunnah) Alhamdulillah mereka berjalan di atas sunnah Rasulullah shallalahu ‘alayhi wa sallam dan mengikuti para sahabat.

Mengikuti sunnah mereka yang dikuatkan oleh Al-Qur’an dan juga Sunnah. Beliau sebutkan bukan karena kesombongan tetapi karena ingin menceritakan nikmat.

Allah Subanahu wa Ta’ala mengatakan:

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan adapun terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu ceritakan.” (Al-Qur’an Surah Adh-Dhuha {93} Ayat 11)

وَبَيَانًا لِمَا يَجِبُ أَنْ يَكُوْنَ عَلَيْهِ كُلُّ مُؤْمِنٍ

Dan ini adalah penjelasan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang yang beriman. Yaitu seharusnya dia mengikuti Al-Qur’an dan Hadits dengan pemahaman para sahabat.

Kemudian beliau mengatakan:

وَنَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى أَنْ يُثَبِّتَنَا وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَأَنْ يَهَبَ لَنَا مِنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الْوَهَّابُ

Maka kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Allah menguatkan kami dan juga saudara-saudara kami dari orang-orang Islam, dengan ucapan yang kokoh yaitu (La ilaha illallah (لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ)) di dalam kehidupan di dunia dan juga di akhirat. Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada kita semuanya, kasih sayang dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pemberi.

Tidak lupa beliau mendo’akan kebaikan untuk beliau sendiri dan juga saudara-saudara seislam yang lain dengan istiqamah.

وَلِأَهَمِّيَةِ هَٰذَا الْمَوْضُوْع وَتَفَرُّقِ أَهْوَاءِ الْخَلْقِ فِيْهِ، أَحْبَبْتُ أَنْ أَكْتُبَ عَلَى سَبِيْلِ الْأخْتِصَار عَقِيْدَتَنَا – عَقِيْدَةَ أَهْلِ السُّنَّةِ وَ الْجَمَاعَةِ – وَهِيَ الْإِيْمَانُ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ، سَائِلًا اللَّهَ تَعَالَى أَنْ يَجْعَلَ ذَالِكَ خَالِصًا لِوَجْهِهِ مُوَافِقًا لِمَرْضَاتِهِ نَافِعًا لِعِبَادٍ

Kemudian beliau mengatakan di akhir muqaddimah ini:

Dan karena pentingnya pembahasan ini dan juga berpecah belahnya hawa nafsu manusia yaitu di dalam masalah aqidah.

Karena perkara ini adalah perkara penting yang sudah kita sebutkan sehingga penting kita membahas masalah aqidah, dan banyaknya aliran-aliran, banyaknya hawa nafsu yang mereka berbeda-beda di dalam masalah aqidah.

Maka aku ingin menulis aqidah kami (yaitu Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah) tetapi dengan ringkas, tidak terlalu panjang sehingga mudah dipelajari dan mudah diikuti. In syaa Allah bagi orang yang mau bersabar mudah untuk menyelesaikan kitab ini.

Dan dia adalah beriman kepada Allah, kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, kepada hari akhir dan juga takdir yang baik dan buruk. Ini yang akan beliau sampaikan dan ini adalah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Kemudian beliau mengatakan, sambil kita meminta kepada Allah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan semua tulisan ini ikhlas, untuk mengharapkan wajahnya dan sesuai dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bermanfaat bagi para hamba-Nya.

Itulah yang bisa kita bacakan dari muqaddimah yang dibawakan oleh pengarang di dalam kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah ini.

Demikian yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya dalam keadaan lebih baik In syaa Allah.

وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة

In Syaa Allah Berlanjut

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses