╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-195*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM’AT
04 Dzulqaidah 1443 H
03 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*
💽 Audio ke-05: Muqaddimah Dari Penulis Kitab Bagian Keempat atau klik disini
══════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha agung dengan keangungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_, yang artinya “Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam”.
“Muqaddimah Al-Imam An-Nawawi”. Beliau memberikan pendahuluan yang Maa Syaa Allah… Di hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Ta’ala anhu, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib: dapatnya hidayah seseorang lewat jalanmu, itu lebih baik dari harta, dan harta yang paling mulia di negeri Arab sana. Jadi kalo antum dapat orang nih, orang enggak shalat, lalu antum ajak dia shalat, antum akan mendapatkan pahala yang besar sekali. Setiap dia shalat, setiap dia melangkahkan kakinya ke rumah Allah Jalla Jalaluhu, maka antum akan mendapatkan pahala. Antum shalat, antum dapat pahala sendiri; fulan shalat, antum dapat pahala shalatnya fulan. Shalatnya fulan.. Na’am.
Kemudian Imam Nawawi setelah menyampaikan hadits-hadits itu, beliau mengatakan:
فَرَأَيْتُ أَنْ أَجْمَعَ مُخْتَصَرًا فِي الْأَحَادِيْثِ الصَّحِيْحَةِ
Lalu aku berfikir untuk mengumpulkan sebuah mukhtashar/ringkasan/kumpulan hadits-hadits yang shahih; yang hadits ini mencakup apa yang menjadi jalannya buat orang itu menuju akhirat. Jadi orang yang menuju kepada akhirat, Imam Nawawi berusaha untuk mengumpulkan bekal untuk dia, agar dia bisa ke akhirat dengan hadits-hadits ini.
وَمُحَصِّلًا لِآدَابِهِ الْبَاطِنَةِ وَالظَّاهِرَةِ
Dan agar seorang hamba ini bisa memperoleh adab-adab lahir dan batin. Ini apa? Ini untuk menghindari adanya adab-adab ya.. orang yang Maa Syaa Allah, yang penampilannya udah nyunnah, dia udah baik, Maa Syaa Allah kelihatannya orang saleh, tapi ternyata dia menyimpan banyak penyakit dalam dirinya.
Imam Nawawi telah mengumpulkan hadits-hadits yang mengajarkan tentang adab. Lalu beliau mengatakan:
جَامِعًا لِلتَّرْغِيْبِ وَالتَّرْهِيْبِ
Beliau berusaha untuk menghimpun hadits-hadits yang memotivasi orang untuk beramal, yang membuat dia jadi suka beramal shalih dan hadits-hadits yang membuat dia jadi mundur, berhenti untuk melakukan dosa-dosa.
وَسَائِرِ أَنْوَاعِ السَّالِكِيْنَ
Dan berbagai macam adab ‘assaalikiin’ ( السَّالِكِيْنَ ), orang-orang yang berjalan menuju Allah;
مِنْ أَحَادِيْثِ الزُّهْدِ
hadits-hadits yang berkaitan dengan zuhud,
وَرِيَاضَاتِ النُّفُوْسِ
dan olahraga jiwa. Jiwa kita perlu dilatih seperti tubuh kita dilatih. Kemudian,
وَتَهْذِيْبِ الْأَخْلَاقِ
Tentang bagaimana mensucikan, mengatur akhlak seseorang, dan bagaimana mensucikan hati dan mengobati hati yang sakit dan terluka.
وَصِيَانَةِ الْجَوَارِحِ وَإِزَالَةِ اعْوِجَاجِهَا
Dan menjaga raga yang Allah berikan kepada kita, menghilangkan yang bengkok-bengkok, yang cacat-cacat.
وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ مَقَاصِدِ الْعَارِفِيْنَ
Dan berbagai macam yang lainnya, yang termasuk menjadi tujuan orang-orang yang _’Arif billah_, yaitu orang-orang yang mengerti dan paham dengan Allah Jalla Jalaluhu. Kemudian beliau mengatakan,
وَأَلْتَزِمُ فِيْهِ أَنْ لَا أَذْكُرَ إلاَّ حَدِيْثًا صَحِيْحًا
Dan aku akan ber- _iltizam_, aku akan konsinten. Na’am.. aku akan konsisten, tidak menyebutkan kecuali hadits yang shahih, dari hadits yang jelas, dan aku akan sebutkan hadits itu dari mana kitabnya, dari kitab-kitab shahih yang sudah ma’ruf.
وَأُصَدِّرُ الأَبْوَابَ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَزِيزِ بِآيَاتٍ كَرِ يمَاتٍ
Dan aku akan menjadikan muqoddimah di setiap bab itu ayat-ayat Qur’an yang mulia.
وَأُوَشِّحُ مَا يَحْتَاجُ إِلَى ضَبْطٍ – أَوْ شَرْحِ مَعْنَى خَفِيٍّ – بِنَفَائِسَ مِنَ التَّنْبِيْهَاتِ
Dan kalau ada kosakata yang sulit untuk dipahami, maka beliau akan menjelaskan kosakata-kosakata tersebut.
وَإِذَا قُلْتُ فِيْ آخِرِ حَدِيْثٍ
Kalau aku berkata di akhir hadits:
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
/muttafaqun ‘alaihi/ maka artinya:
رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.
وَأَرْجُوْا – إِنْ تَمَّ هَذَا الْكِتَابُ –
Beliau berharap, apabila kitab ini selesai:
أَنْ يَكُوْنَ سَائِقًا لِلْمُعْتَنِيْ بِهِ إِلَى الْخَيْرَاتِ
Aku berharap kalau kitab ini selesai, kitab ini bisa menjadi driver (saa-iq سَائِقٌ/supir), yang apa? Yang menghantarkan orang-orang yang perhatian dengan hadits-hadits ini, menuju tempat-tempat kebaikan,
حَاجِزًا لَهُ عَنْ أَنْوَاعِ الْقَبَائِحِ وَالْمُهْلِكَاتِ
menjadi penghalang buat dia dari berbagai macam hal yang buruk, hal-hal yang menghancurkan.
وَأَنَا سَائِلٌ أَخًا انْتَفَعَ بِشَيْءٍ مِنْهُ أَنْ يَدْعُوَ لِيْ
Termasuk tawashul. Imam Nawawi bertawashul dengan kita, dengan orang-orang beliau mengatakan, “Dan aku minta (aku memohon) kepada saudara-saudaraku yang mengambil manfaat dari kitab ini, agar dia mendoakan aku, berdoa buat aku, berdoa buat kedua orang tuaku, berdoa untuk guru-guruku, berdoa untuk orang-orang yang kucintai, berdoa untuk umat Islam secara umum.” Maka kita doakan Imam Nawawi, kita mengatakan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِإِمَامِ النَّوَوِيُّ، وَلِوَالِدَيْهِ، وَلِمَشَايِخِهِ، وَلِسَائِرِ أَحْبَابِهِ، وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
Ya Allah.. ampunilah untuk Imam Nawawi, dan untuk kedua orangtuanya, untuk guru-gurunya, untuk orang-orang yang dia cintai dan untuk umat Islam secara umum. Dan kepada Allah aku menyandarkan diri dan kepada-Nya aku menyerahkan semuanya.
حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Allah sebaik-baiknya yang mencukupkan dan Allah sebaik-baiknya pelindung.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
Dan tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
2 comments
Pingback: Halaqah 4 - Muqaddimah Dari Penulis Kitab Bagian Ketiga | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Halaqah 6 - Bab 1 Ikhlas Dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Bayyinah Ayat 5 | AL-HANIFIYYAH