╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-197*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA
07 Dzulqaidah 1443 H
07 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*
💽 Audio ke-07: Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 37 dan Surah Ali-‘Imran Ayat 29 atau klik disini
══════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha agung dengan keangungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-Shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin di manapun berada, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah. Kita lanjutkan kajian kita, membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin, yang artinya “Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam”.
Allah Jalla Jalaluhu berfirman di surah Al-Hajj ayat 37:
{ لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ }
“Dan jika hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.”
Subhanallah. Kita lihat ini dibicarakan tentang shalat, dibicarakan tentang zakat, bahwa itu memerlukan keikhlasan dalam beramal. Begitu pula dalam masalah kurban. Orang ketika Idul Adha, kita lihat mereka berlomba-lomba untuk mengurbankan sesuatu untuk Allah. Ana rasa para jama’ah juga sama; kita pun berusaha untuk menabung, kita pun ingin memberikan yang terbaik. Kita ingin menyembelih kurban yang gemuk, yang besar, yang dagingnya banyak, yang bisa dinikmati oleh banyak fakir miskin.
Kalau tahun ini kita kurban seekor kambing, tahun depan kita kepingin kurban seekor lembu, tahun depannya kita ingin berkurban seekor unta -umpamanya- kalau bisa 2, 3, 4. Kita bagi-bagi ke kampung sana, kampung sini. Banyak. Hitungannya darah yang dikucurkan mungkin bergalon-galon. Kalau dagingnya jangan ditanya, yang menerima sudah 1000 orang miskin. Tapi Allah ingatkan:
{ لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا }
“Tidak akan sampai kepada-Nya dagingnya”
Bukan dagingnya masalahnya. Dagingnya warnanya merah segar, yang ini warnanya agak pucat..
“Tidak pula darahnya”
Lalu apa yang sampai kepada Allah?
Yang sampai kepada Allah: “ketakwaan kalian”. Kalian beramal karena Allah, kalian melalukan hal itu disebabkan perintah Allah, mengharapkan Allah, dan dengan bantuan Allah.
Thayyib. Dan Allah Jalla Jalaluhu berfirman di surat Ali-‘Imran ayat 29:
{ قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ }
“Katakanlah, jika kamu sembunyikan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya.”
Subhanallah, jadi, apapun yang kita sembunyikan di diri kita, ini bicara niat; bicara tentang amalan hati, bukan amalan lisan niat itu. Lisan bisa berdusta, lisan bisa berbohong, lisan bisa sesuai dengan pesanan kita berbicara, sesuai dengan keinginan kita berbicara.
Kita ingin supaya dilihat ikhlas tatkala kita bersedekah, tatkala kita berbagi hewan kurban. Kita sampaikan: “Ini kurban buat ana sekeluarga.. ya.., ini buat 7 orang buat fulan fulan fulan.. Do’akan, mudah-mudahan hajatnya dikabulkan dan ana melakukan ini lillahi Ta’ala.”
Lisan siapa yang tidak bisa berucap seperti itu? Maaf, burung beo pun kalau diajari bisa, tapi apakah itu yang menjadi standar tolak ukur diterimanya amalan? Bukan! Bukan ucapan lisan. Maka dikatakan di sini oleh Allah Jalla Jalaluhu, “Katakan kepada orang itu”
{ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ }
“Kalau kalian menyembunyikan apa yang ada di diri kalian”
{ أَوْ تُبْدُوهُ }
“atau kalian menampakkannya”
{ يَعْلَمْهُ اللَّهُ }
“sama saja buat Allah”.
Tapi buat manusia tidak sama. Kita ini sering menjaga raga kita dari penglihatan orang yang mereka tahu dengan penampilan kita. Kita jaga penampilan kita, kita jaga amalan kita ketika ada orang. Tapi ketika tidak ada manusia, Allah itu mengawasi hati kita, mengawasi diri kita.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
2 comments
Pingback: Halaqah 6 - Bab 1 Ikhlas Dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Bayyinah Ayat 5 | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Halaqah 8 - Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Pertama dan Kedua | AL-HANIFIYYAH