Jumat , Juli 11 2025

Halaqah 11 – Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Dari Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘Anhu

╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
               Whatsapp             
  Grup Islam Sunnah | GiS
    *☛ Pertemuan ke-201*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓  Senin
       13 Dzulqaidah 1443 H
       13 Juni 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad  ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*

💽 Audio ke-11: Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Dari Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘Anhu atau klik disini

══════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

7) Kita masuk ke hadits yang ketujuh: hadits Sa’ad bin Abi Waqqash

عَنْ أَبِيْ إسْحَاقَ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ مَالِكِ بْنِ أُهَيْبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash yang namanya Malik (namanya Abu Waqqash ini Malik),

مَالِكِ بْنِ أُهَيْبِ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ بْنِ زُهْرَةَ بْنِ كِلَابِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَىٍّ، الْقُرَشِيِّ الزُّهْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

(Sa’ad bin Abi Waqqash Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay, Al-Qurasyi Azzuhri radhiyallahu ‘anhu, -ed)

Dia berjumpa di kakeknya atau di kakek Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, Kilab bin Murrah,

قَالَ

Dia salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. Ada berapa sahabat yang dijamin masuk surga? Banyak. Tapi ada yang disebutkan dalam satu hadits disebut Al-‘Asyrah Al-mubasysyarina bil jannah (10 orang yang dijamin masuk surga)

Thayyib. Sa’ad bin Abi Waqqash salah satu sahabat yang dijamin masuk surga, yang Nabi memberikan kesaksian – ﷺ – kepadanya bahwa dia masuk surga.

قَالَ :
Kata Sa’ad:

جَاءَنِيْ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُوْدُنِيْ – عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ –

Subhanallah. Jadi bukan ketika penaklukan kota Mekah kejadian ini. Kejadian ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang menjenguk Sa’ad pada Haji Wada’. Jadi ketika para sahabat bersama Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam melakukan Haji Wada’ pada tahun ke-10 Hijriyah, Sa’ad bin Abi Waqqash dalam kondisi sakit yang parah.

مِنْ وَجَعٍ اشْتَدَّ بِيْ

Nabi datang mengunjungi.

فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ! قَدْ بَلَغَ بِيْ مِنَ الْوَجَعِ مَا تَرَى

“Wahai Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam , engkau melihat sakitku sudah parah banget seperti yang engkau lihat”

وَأَنَا ذُوْ مَالٍ، وَلَا يَرِثُنِيْ إِلَّا ابْنَةٌ لِيْ

“Dan aku memiliki harta yang banyak, tidak mewarisiku kecuali satu putri.”

أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِيْ ؟

“Apakah aku boleh shadaqah dengan 2/3 hartaku?”

قَالَ :  ❲  لَا  ❳

Kata Nabi:  “La”

قُلْتُ : فَالشَّطْرُ ؟

“Kalo begitu separuhnya (yang akan di shadaqahkan) ya Rasulullah”

فقَالَ :  ❲  لَا  ❳

Kata Nabi: “La”

قُلْتُ : فَالثُّلُثُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ ؟

“Bagaimana kalo 1/3 nya?”

قَالَ : ❲ الثُّلُثُ؛ وَالثُّلُثُ كَثِيْرٌ ❳

Kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam: “1/3, dan 1/3 itu banyak”

❲ أَوْ كَبِيْرٌ ❳

Dan beliau berkata, besar sudah sepertiga (itu).

❲ إِنَّكَ ❳

Lalu Nabi memberikan wasiat kepada Sa’ad bin Waqqash, dan kepada orang-orang setelah Sa’ad bin Waqqash, kepada kita semuanya. Beliau memberikan sebuah kaidah. Ketika orang tua mau shadaqah, orang tua mau wasiat, agar dia jangan mau enaknya sendiri. Dia punya tanggung jawab, dia punya anak, dia punya keluarga.

Lalu Nabi mengatakan – ﷺ – :

❲ إِنَّكَ أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُوْنَ النَّاسَ ❳

“Engkau wahai Sa’ad, lebih baik engkau meninggalkan ahli warismu dalam kondisi mampu, kaya; (itu) lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi fakir, lalu mereka minta-minta, menengadahkan tangan mereka kepada manusia.”

Lalu bagi para suami, buat para suami, ini, dan juga buat semua umat Islam sejatinya, yang laki, yang perempuan, Nabi mengatakan kepada Sa’ad, Shallallahu ‘ala nabiyyina wasallam:

❲ وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِيْ بِهَا وَجْهَ اللَّهِ، إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ ❳

“Engkau, wahai Sa’ad, tidaklah menginfakkan satu nafkah, membelanjakan sesuatu, yang engkau berharap wajah Allah, melainkan engkau akan mendapatkan pahala, sampai yang engkau jadikan di mulut istrimu.”

Ini sebuah arahan yang sangat indah, karena sebagian suami, kalau ngasih istrinya, tidak berharap pahala. Berharaplah pahala, karena engkau akan mendapatkan pahala, asalkan berharap.

Kita ini ngasih istri, ngasih. Para suami biasa ngasih istri belanja, tapi berusaha dia untuk ikhlas Lillahi Ta’ala ketika memberikan kepada istrinya. 

إِلَّا أُجِرْتُ

“melainkan engkau akan mendapatkan pahala atasnya”

Belanja sesuatu, niat Lillahi Ta’ala. Beli sandal, beli sepatu, “Ya Allah, ana kepengen pakai sepatu ini, supaya enak jalannya ke masjid”. Niatkan Lillahi Ta’ala.
Beli makan, “Ya Allah, kepengen makan malam ini, supaya badan ana sehat, kembali fit, ana bisa shalat malam nanti.”
Ketika itu dilakukan akan dapat pahala.

قَالَ : فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ! أُخَلَّفُ بَعْدَ أَصْحَابِيْ؟

Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan, “Apakah aku akan tertinggal di kota Makkah?”

Sa’ad takut mati di Mekah karena dia seorang Muhajirin. “Apakah aku akan  tertinggal di Makkah, sahabat-sahabat akan balik semuanya ke Madinah?”

Apa kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

❲ إِنَّكَ لَنْ تُخَلَّفَ ، فَتَعْمَلَ عَمَلًا تَبْتَغِيْ بِهِ وَجْهَ اللَّهِ، إِلَّا ازْدَدْتَ بِهِ دَرَجَةً وَرِفْعَةً، وَلَعَلَّكَ أَنْ تُخَلَّفَ، حَتَّى يَنْتَفِعَ بِكَ أَقْوَامٌ وَيُضَرَّ بِكَ آخَرُوْنَ! ❳

“Engkau tidak akan tertinggal dan kemudian engkau mengamalkan satu amalan yang engkau berharap wajah Allah, melainkan engkau akan bertambah derajatnya dan ketinggian.”

وَلَعَلَّكَ أَنْ تُخَلَّفَ

“Dan bisa jadi engkau tertinggal, sehingga engkau bisa memberikan manfaat kepada satu kaum, dan kaum yang lainnya akan merasakan bahaya darimu.”

Artinya, seorang ini.. ya udahlah, ikutin takdir Allah. Dikasih semangat sama Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam. Tapi juga Nabi mendo’akan:

❲ اللَّهُمَّ! أَمْضِ لِأَصْحَابِيْ هِجْرَتَهُمْ، وَلَا تَرُدَّهُمْ عَلَى أَعْقَابِهِمْ، لَكِنِ الْبَائِسُ سَعْدُ ابْنُ خَوْلَةَ ❳ . يَرْثِيْ لَهُ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ مَاتَ بِمَكَّةَ

Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, “Ya Allah, sempurnakan bagi sahabat-sahabatku hijrah mereka, jangan kembalikan mereka ke belakang mereka, jangan sampai mereka keluar dari Islam, murtad dari Islam.”

Tapi disebutkan, yang sengsara adalah Sa’ad bin Khaulah. Kenapa? Karena dia meninggal di Makkah setelah hijrah. Jadi nggak sempurna hijrahnya karena meninggal di Makkah. Tapi sejatinya,  seorang hendaklah ketika melakukan sesuatu, niatkan Lillahi Ta’ala. Kalau memang harus seperti itu, yang penting niatnya sekarang.

Ada orang, umpamanya, “Ana kepingin Ustadz, tinggal di Madinah; ana kepingin belajar di Madinah; ana kepingin… Sebagian, Subhanallah, tidak diterima di Madinah; atau tinggal di Madinah, tau-tau ada masalah, dia harus pulang ke Indonesia. Niatnya, jama’ah… Di mana pun engkau berada, selama engkau berniat melakukan kebaikan, Allah akan berikan kebaikan itu.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses