Selasa , April 22 2025

Halaqah 12 – Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kedelapan dan Kesembilan

╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
               Whatsapp             
  Grup Islam Sunnah | GiS
     *☛ Pertemuan ke-202*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  SELASA
       14 Dzulqaidah 1443 H
       14 Juni 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad  ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*

💽 Audio ke-12: Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah dan Hadits dari Abdullah bin Qais Radhiyallahu ‘anhu atau klik disini

══════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

8) Kita masuk ke hadits yang kedelapan.
Hadits dari Abu Hurairah yang bernama Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu ‘anhu.

قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ ❳

Abu Hurairah namanya Abdurrahman Bin Shakhr. Dia berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

❲ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ ❳

“Allah tidak melihat kepada perawakan kalian, kepada tubuh kalian”

❲ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ ❳

“dan tidak pula Allah melihat kepada rupa kalian”

Terus yang dilihat apa?

❲ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ ❳

Dalam riwayat yang dikatakan [ وَأَعْمَالِكُمْ ]:
“Allah melihat kepada hati kalian dan amal kalian.”

Jadi kalau kita bicara rupa, rupa ini sudah kayak gini kita dikasih oleh Allah. Mungkin ada orang yang kulitnya sawo matang, dia ingin putih. Ibu-ibu biasanya banyak yang terlalu sibuk dengan penampilan, sibuk perawatan wajahnya, perawatan kulitnya, bahkan dia sampai detail harus berangkat ke tempat perawatan.

Kukunya dirawat, rambutnya dirawat, kakinya dirawat. Dia melakukan hal itu, kenapa? Karena dia sedang berpikir dilihat manusia. Yang akan memandang dia, manusia.

Ketika dia tahu, Allah tidak melihat ke sana. Kalau perawakanmu baik, sempurna, tapi ternyata hatimu kotor, ya.. engkau jadi kotor. Jadi ibu-ibu yang suka perawatan, tolong merawat hatinya juga; merawat amalnya, karena terus terang Subhanallah, biaya perawatan itu mahal.

Bahkan ana kalau dengar dari istri.. apa.. ada perawatan sekali cuci muka sekian, sekali. Aduuuh.. udah macam-macam, tapi hatinya tidak dirawat. Rawat hatinya! Ikhlas Lillahi Ta’ala dalam beramal! Kalaupun mau merawat wajahnya, tujukan atau niatkan untuk suaminya. Bukan niat untuk gaya, bukan niat untuk pamer, bukan niat untuk berbangga diri. Karena sejatinya Allah sudah kasih kayak gitu.

Temanmu yang hitam mungkin, bisa jadi lebih baik dari engkau, karena yang paling baik adalah yang paling bertakwa. Temanmu yang rambutnya mungkin tidak seindah dengan rambutmu, bisa jadi dia lebih disayangi Allah, karena hatinya dan amalannya.

Jadi kalau pembagian wajah, yaa udahlah.. kayaknya memang dibagi kayak gitu sama Allah. Sudah ditakar bukan karena amalan, tapi karena Allah mau kasih dan itu sebagai ujian buat dia. Pembagian di dunia ini semuanya sebagai ujian.

Thayyib.

– رَوَاهُ مُسْلِمٌ –

Hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim.

9) Kita masuk ke hadits yang kesembilan

وعَنْ أَبِيْ مُوْسَى عبْدَِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ :

Abu Musa yang bernama Abdullah bin Khais Al-Asy’ari radhiyallahu anhu dia berkata:

سُئِلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً، ويُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَيُقَاتِلُ رِيَاءً، أَيُّ ذَالِكَ فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ؟

Ditanya Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam tentang seorang yang berperang untuk keberanian, untuk menunjukkan keberanian dia. Karena perang ramai ‘kan? Karena ia berani aja. Yang kedua berperang karena fanatisme, kelompok, negerinya. Dia karena fanatik saja, dia tidak berpikir benar atau salah, yang penting bela.

وَرِيَاءً

Dan dia ada yang berperang, riya.

فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Ketika ditanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mana yang fiisabilillah? Lalu Nabi mengatakan – ﷺ :

  ❲ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا؛ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ ❳

“Barang siapa yang berperang dengan niat agar kalimat Allah itu tinggi, tegak, maka dia yang ada di jalan Allah.”

Jadi buat setiap orang yang berperang; baik di kepolisian, militer, TNI; ketika dia mendapatkan tugas untuk menjaga perbatasan Indonesia, sebagian mungkin tentara atau sebagian polisi tewas umpamanya, ketika di Papua umpamanya, atau dulu ketika di Timtim; yang mana yang fiisabilillah? Yang cuma untuk membela negaranya saja tanpa ada niat Lillahi Ta’ala? Ya, dapat. Dapat apa? Dapat bela negara.

Dikasih duit sama negara; ditambah pangkatnya oleh negara; mati diadakan upacara. Itu kalau niatnya untuk negara. Tapi kalau niatnya Lillahi Ta’ala, negara selamat pahala besar.

Seorang muslim ketika dia niat Lillahi Ta’ala, dia tetap akan belain negaranya, mau tidak mau, karena ini tempat dia lahir. Cuma kelebihannya dia dapat itu fiisabilillah.

Maka, ini hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dan mudah-mudahan ini mendorong setiap muslim untuk untuk menjadikan niatnya dalam semua amalan itu Lillahi Ta’ala. Artinya mengharap wajah Allah, sisanya ikut nanti, jangan takut.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses