Jumat , April 18 2025

Halaqah 14 – Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits Kesebelas

╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
               Whatsapp             
  Grup Islam Sunnah | GiS
     *☛ Pertemuan ke-204*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  KAMIS
        16 Dzulqaidah 1443 H
        16 Juni 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad  ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*

💽 Audio ke-14: Bab 1 Ikhlas dan Menghadirkan Niat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu atau klik disini

══════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

11) Kita masuk ke hadits yang kesebelasan:

عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي جَمَاعَةٍ تَزِيْدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِيْ بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِيْ سُوْقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً، وَذَالِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ ❳

Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, “Shalatnya seorang berjamaah, maka melebihi pahalanya ini: derajatnya melebihi shalatnya dia sendirian atau shalatnya dia di pasarnya sebanyak beberapa… “

Kalau bahasa Jawanya itu ‘likur, likuran’ (dua puluh lebih). Dua puluh lebih tidak sampai tiga puluh. 23, titik itu disebutkan adalah dari 3 sampai 10. Pahalanya itu 23 sampai 29, 27 yang disebut dalam hadits lain.  وَذَالِكَ
Lalu Nabi menyebutkan, kok bisa pahalanya lebih? Supaya kita ini, bagi lelaki-lelaki yang shalat berjamaah ke masjid karena shalat berjamaah di masjid ini diperintahkan kepada kaum lelaki agar mereka melakukannya; Nabi menceritakan proses dimana dia dapat pahala 20 lebih.

❲ وَذَالِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ، ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ – لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ، لَا يُرِيْدُ إِلَّا الصَّلَاةَ -، لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً، إِلَّا رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ، حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ ❳

Orang ini ketika dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian dia datang ke masjid. Tidaklah mendorong dia kecuali hanya untuk shalat. Dia tidak ingin berangkat ke masjid kecuali untuk shalat.

Niat. Artinya memang ke masjid untuk shalat. Ada orang ke masjid, mau ngapain? Kejadian kita lihat di negeri kita, ada (yang) ke masjid untuk nyopet, untuk mencuri, untuk mengambil kotak amal; bahkan di masjid Quba dulu ada orang yang mengambil tasnya jamaah.

Jadi niat dia berangkat ke masjid itu memang untuk shalat. Hanya untuk shalat dia berangkat. Maka dia tidak akan melangkah satu langkah, melainkan akan diangkat dengan satu langkah itu satu derajatnya, dan satu dosanya dihapuskan sampai dia masuk masjid.

Ingat, dia niatnya mau shalat saja, sampai dia masuk masjid.

❲ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ، كَانَ فِي الصَّلَاةِ مَا كَانَتِ الصَّلَاةُ هِيَ الَّتِي تَحْبِسُهُ ❳

Ketika dia masuk masjid, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang shalat selama dia menunggu shalat.

Artinya, dia kenapa duduk di masjid, ngapain? Nunggu shalat, belum iqomah. Atau memang dia tidak pulang nunggu shalat selanjutnya. Maka dia terhitung orang yang shalat (orang yang sedang dalam shalat).

❲ وَالْمَلَائِكَةُ يُصَلُّوْنَ عَلَى أَحَدِهِمْ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِيْ صَلَّى فِيهِ ❳

Sudah pahala berangkatnya, langkahnya; kemudian nunggunya dihitung shalat. Kemudian yang ketiga, malaikat-malaikat akan mendoakan dia selama dia di majelis dia tempat dia shalat tadi. Selama dia di situ.

Makanya ke masjid itu jangan.. ada orang ke masjid pingin cepat pulang. Duduk! Selama antum duduk di tempat shalat itu, malaikat terus doakan. Antum pulang, selesai. Apa doanya malaikat buat orang yang duduk ini? Di tempat shalatnya?

❲ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ ❳

Dikatakan, “Ya Allah rahmati dia, ya Allah ampuni dia, ya Allah berikan taubat-Mu kepada dia.”

❲ مَالَمْ يُؤْذِ فِيهِ ❳

“Selama dia tidak gangguin orang di situ.” Tidak mengganggu.

Kemudian disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

❲ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ❳ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذَا لَفْظُ مُسْلمٍ

“Selama dia tidak batal wudhunya.”

Ada yang ketika batal wudhu, malaikat tidak lagi mendo’akan. Maka berusahalah ketika nunggu di masjid (jaga wudhu,  -ed). Ada orang nunggu di masjid, batal dia. Lalu dia: “Entarlah, wudhu kalau mau shalat.” Ya udah, di masa dia menanti dalam kondisi tidak suci, maka tidak didoakan. Karena syaratnya disebutkan dalam hadits ini oleh Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam: “Dia tidak mengganggu dan dia tidak berhadats.” (Hadits ini diriwayatkan Muttafaqun ‘Alaih dan lafadznya lafadz Imam Muslim)

Tadi berkaitan dengan perintah:

يَنْهَزُهُ هُوَ بِفَتْحِ الْيَاءِ وَالْهَاءِ وَبِالزَّايْ : أَيْ يُخْرِجُهُ ويُنْهِضُهُ

Yang membuat dia keluar, yang mendorong dia untuk meninggalkan rumahnya, adalah shalat.

Memang mau shalat, bukan mau lainnya. Bukan mau dagang, bukan mau jualan, bukan mau ketemu shohib. Ketemu shohib nanti, bisa jadi orangnya memang ke masjid; dia mau shalat. Dia biasa memang untuk shalat, tapi ada shohibnya. Dia berjumpa dengan shohibnya. Ya sekalian, ga ada masalah. Tapi kalau dia memang ke masjid untuk ketemu shohibnya.. “Kenapa shalat di masjid sana?”
“Tidak, mau ketemu shohib.”
Kadang-kadang ditanya, ‘kan? “Maa Syaa Allah tumben ke masjid?”
“Dia ini ada janjian sama shohib.”
Berarti dia keluar itu karena janjian sama shohib.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses