🌐 WAG ARN191
Grup Materi HSI Reguler
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Belajar Tauhid
📖 Halaqah 20 – Riya’
🔊 Audio, klik disini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Saudara sekalian, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan pemahaman kepada kita semua.
Halaqah yang kedua puluh dari Silsilah ‘Ilmiyyah Belajar Tauhid adalah tentang “Riya’.”
Riya’ adalah seorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akan tetapi ingin dilihat manusia dan dipuji.
Riya’ hukumnya haram, dan termasuk syirik kecil yang samar, yang tidak mengeluarkan seseorang dari islam.
Riya’ adalah diantara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang, bagaimanapun besar amalan orang tersebut. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
Allah Tabāraka wa Ta’ālā berfirman: “Aku adalah Dzat yang paling tidak butuh dengan syirik, barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan, dia menyekutukan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut, maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya.” (Hadits Riwayat Muslim)
Sebagian ‘ulama berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk di ampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, artinya dia harus diadzab supaya bersih dari dosa riya’ tersebut.
Berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghendaki, maka akan diampuni langsung dan kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghendaki, maka akan diadzab.
Mereka berdalil dengan keumuman ayat
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَالِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki” (Al-Qur’an Surah An-Nisaa Ayat 48 dan Ayat 116)
Tahukah kita, siapa orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka?, mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yang kejam, tetapi mereka justru adalah orang orang yang beramal shalih.
Mereka adalah ¹orang yang mengajarkan Al-Qur’an supaya dikatakan sebagai seorang Qori’ ( قَارِءٌ ), yaitu seorang yang suka membaca atau seorang yang mahir membaca, dan juga ²orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan, dan juga ³orang yang berjihad supaya dikatakan sebagai pemberani, mereka (3 orang yang disebutkan tadi) beramal bukan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana hal ini telah dikabarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Oleh karena itu, saudara sekalian.. Ikhlaslah di dalam beramal, dan ikhlas adalah barang yang sangat berharga, para salaf kita pun merasa atau merasakan beratnya memperbaiki hati mereka.
Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita meminta keikhlasan di dalam beramal. Menjauhkan kita dari riya’, sum’ah, ‘ujub dan berbagai penyakit hati. Dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita, kecuali kalau memang ada maslahat yang lebih kuat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
In Syaa Allah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.