╔═❖•ೋ°📖° ೋ•❖═╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-210*
╚═❖•ೋ°👥° ೋ•❖═╝
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM’AT
24 Dzulqa’dah 1443 H
24 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 *Kitab _Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin_ (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah*
💽 Audio ke-20: Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu atau klik disini
══════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Kita akan lanjutkan kajian kita,
وَعَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيِّ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ❲ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيْرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِيْ أَرْضٍ فَلاَةٍ ❳ . متفق عليه.
وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : ❲ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ – حِيْنَ يَتُوْبُ إِلَيْهِ – مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضٍ فَلَاةٍ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ ❳
Yang pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentang kebahagiaan Allah, kegembiraan Allah dengan orang yang taubat.
Kita itu kalau ada orang berbuat salah sama kita; sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali, biasanya kita ga mau lagi memaafkan dia. Kita dah tau orangnya mah.. Naudzubillah. Tapi ternyata Allah Jalla Jalaluhu senantiasa menerima kedatangan kita, berapa kali engkau berbuat dosa.
Nabi mengatakan, Allah benar-benar gembira dengan taubat hamba-Nya dan kegembiraan itu lebih dari kegembiraan seorang di antara kalian yang dia mendapati untanya.
❲ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِيْ أَرْضٍ فَلاَةٍ ❳
Yang unta ini udah hilang sebenarnya. Dia dalam perjalanan di suatu padang pasir atau di satu padang rumput, yang semua bekal dia itu ada di atas untanya. Unta itu lepas. Dia cari-cari ga dapat. Ee.. untanya datang! Dia dapatkan untanya itu tanpa bersusah payah setelah dia putus asa.
Kemudian diceritakan di sini, dalam hadits riwayat Muslim, bagaimana kebahagiaan Allah itu lebih daripada kebahagiaan seseorang di antara kalian.
❲ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ ❳
Dia berada di atas kendaraannya di sebuah padang pasir -umpamanya, tanah kosong, tau-tau untanya itu ❲ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ ❳ .
Unta itu terlepas dari dirinya. Di atas punggung unta itu ada makanannya, minumannya.
❲ فَأَيِسَ مِنْهَا ❳
Dia cari, sudah putus asa. Dan kita tahu kondisi padang pasir, mungkin ada pepohonan di sana. Tapi orang mau ke mana? Dia mau berjalan, mungkin ke kampung terdekat, dia ga tahu arahnya di mana; atau kampung terdekat itu membutuhkan waktu berjam-jam sedangkan dia tidak punya makanan dan tidak punya air. Maka orang ini pun putus asa sudah.
❲ فَأَتَى شَجَرَةً، فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا ❳
Lalu keputusasaan dirinya mengantarkan dia untuk berangkat ke pohon, dan dia rebahan di pohon-pohon itu. Ngapain rebahan di pohon itu? Nunggu mati. Ya udah..
❲ وَقَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ ❳
Dia benar-benar sudah putus asa dari kendaraannya, dari untanya yang dia tunggangi.
❲ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ؛ إِذْ هُوَ بِهَا قَائِمَةٌ عِنْدَهُ ❳
Ketika dia dalam kondisi putus asa, nunggu mati, tau-tau untanya itu berdiri di sisi dia.
❲ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ❳
Dia pegang dengan tali kendali, unta itu.
❲ ثُمَّ قَالَ – مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ – ❳
Dia bahagia.. yang ga kebayang kebahagiaan dia, sehingga salah ngomong. Ngomong apa orang ini? Dia mengatakan:
❲ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ! أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَح ❳
“Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.”
Orang ini salah ngomong gara-gara kebablasan kebahagiaan dia. Dan ini terjadi biasanya, orang ga sengaja ngomong.
Ana kadang kala ceramah, mengatakan suami: Ketika suami “mendatangi suaminya”, sebenarnya “mendatangi istrinya”. Kadang kala berbicara “istri yang tidak memiliki..” – “istri-istri yang tidak memiliki suami”.
Jadi, dalam hadits ini bisa disimpulkan, ketika orang salah tidak sengaja mengucapkan sesuatu, maka Allah memaafkan dia. Tapi bukan itu yang dibahas. Yang dibahas adalah bagaimana bahagianya/gembiranya Allah dengan orang yang taubat.
Jadi ketika antum bertaubat, kembali kepada Allah Jalla Jalaluhu, Allah itu bahagia dengan kehadiran antum. Antum tidak pernah hadir di shaf-shaf rumah Allah, antum tidak pernah hadir di kajian-kajian ilmu. Ketika antum melangkahkan kaki antum menuju rumah Allah, mungkin sebagian mengatakan, “Ustadz, nanti ana diledekin nanti Ustadz.”
“Oohh.. tumben datang ke mesjid?”
“Oohh ke mana kok ga pernah kelihatan?”
“Ee.. kesasar ya..?”
Kadang kala omongan orang macam-macam, karena memang dia tidak pernah datang ke rumah Allah. Biarkan orang mau ngomong apa, tapi yakinlah bahwa Allah gembira dengan kedatanganmu ke rumah-Nya.
Wanita dulu ga pakai jilbab. Dia buka auratnya, dia tampakkan kepada orang-orang. Tau-tau dia pakai jilbab; diledekin sama sahib-sahibnya, dicaci-maki sama sahib-sahibnya.
“Eehh.. ada ustadzah lagi datang nih..”
“Ada buk Nyai.. lagi ngapain ke sini nihh..”
“Kayaknya salah masuk nih..”
Kadang kala ucapan-ucapan seperti itu.. Kembali kepada Allah. Allah gembira dengan keberadaanmu di hadapan-Nya. Kembali kepada-Nya untuk menjadi yang lebih baik.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
2 comments
Pingback: Halaqah 19 - Bab 2 Taubat ~ Muqaddimah Bagian Kedua serta Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah dan Aghar bin Yasar Radhiyallahu 'anhuma | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Halaqah 21 - Bab 02 Taubat ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhuma | AL-HANIFIYYAH