🌐 WAG Bimbingan Islam
🎙 Oleh: Ustadz Mu’tashim, Lc., M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Kitab Ushulul Iman karya Kumpulan Para ‘Ulama
📖 Halaqah 2 – Makna Tauhid Rububiyyah dan Dalilnya
🔊 Audio, klik disini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، أَمَّا بَعْدُ
Para sahabat Bimbingan Islam yang berbahagia. Pada pertemuan sebelumnya telah kita pelajari tentang pondasi utama keimanan adalah beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang Tauhid Rububiyyah Makna dan Dalilnya.
Secara bahasa kata Ar-Rabbu (الرَّبُّ) yang berarti mengandung makna Al-Mālik (الْمَالِكُ) yang memiliki, tuan yang ditaati (السَّيِّدُ الْمُطَاع) dan yang memperbaiki (الْمُصْلِح). Ar-Rabb (الرَّبُّ) juga mengandung makna yang menciptakan (الْخَالِقُ) ini secara bahasa.
Secara istilah adalah mentauhidkan Allāh di dalam Rububiyyah Allāh (maksudnya) adalah meng-Esa-kan Allāh dengan setiap apa yang telah dilakukan oleh Allāh yang menunjukkan kebesaran dan keagungan Allāh.
Yang artinya seorang mukmin harus yakin bahwa Allāh-lah yang menciptakan, Allāh-lah yang memiliki, Allāh-lah yang mengatur, Allāh-lah yang harus ditaati, Allāh-lah yang menghidupkan dan sebagainya.
Dari sini kita paham sekali bahwa seorang muslim dengan dasar keimanan yang kuat dan benar harus mempercayai seperti ini, bahwa hanya Allāh-lah yang bisa melakukan semua itu.
Kemudian apa dalil Tauhid Rububiyyah ini?
Sebagaimana yang telah Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebutkan di dalam banyak dalil-dalil yang ada, yang termudah adalah apa yang sering kita baca setiap hari.
Firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Segala puji bagi Allāh, Tuhan seluruh (semesta) alam.” (Al-Qur’an Surah Al-Fātihah ayat 2)
Segala puji hanya milik Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dia-lah رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ Dia-lah yang Menciptakan, Dial-ah sebagai tuan, Dia-lah yang Memiliki, Dia yang Mengatur seluruh alam ini.
Kemudian apa yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla katakan di dalam surah Ath-Thur ayat 35.
Allāh berfirman:
أَمۡ خُلِقُواْ مِنۡ غَيۡرِ شَيۡءٍ أَمۡ هُمُ ٱلۡخَٰلِقُونَ
“Apakah mereka diciptakan tanpa ada sesuatu yang menciptakan?”
أَمۡ هُمُ ٱلۡخَٰلِقُونَ
“Apakah mereka manusia, benda-benda yang ada, mereka menciptakan dirinya sendiri?”
Maka tentunya jawabannya, “TIDAK”.
Yang menciptakan adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kemudian apa yang disebutkan di dalam Sunnah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam, di dalam hadīts yang marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
السَّيِّدُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
“Tuan dan Maha dituankan hanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”
Tuhan yang harus ditaati para makhluknya.
Dari sini para hamba Allāh, sahabat Bimbingan Islam yang berbahagia.
Mari kita mencoba untuk meng-Esa-kan Allāh, hanya Allāh yang kita jadikan, kita yakini, Allāh-lah yang menciptakan ini semua, Allāh yang mengatur ini semua, Allāh yang memiliki ini semua, Allāh yang telah mentakdirkan ini semua.
Dengan keyakinan seperti ini bahwa bukan selain Allāh yang memiliki hak ini, yang bisa melakukan ini, maka insya Allāh Tauhid Rububiyyah kita adalah Tauhid Rububiyyah yang benar yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Semoga bermanfaat.
Demikian ini yang bisa kami sampaikan. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
In Syaa Allah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini