๐ WAG Bimbingan Islam
๐ Oleh: Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar (ุงูููููููู ุงููู
ูููุณููุฑู)
Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam
๐ Bab Wudhu
๐ Halaqah 6 – Mengusap Khuf, Imamah, dan Hukumnya
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงููููููุ ููุจูุนูุฏู
ุงูููููููู
ูู ุงููููุนูููุง ุจูู
ูุง ุนููููู
ูุชูููุงุ ููุนููููู
ูููุง ู
ูุง ููููููุนูููุงุ ููุฒูุฏูููุง ุนูููู
ูุง
ููููุฏูู ููุชูููู ููุตูุงููุญูุง ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ููููู
Sahabat Bimbingan Islam yang semoga dimuliakan oleh Allฤh Azza wa Jalla.
Alhamdulillฤh kita akan kembali mengkaji pada silsilah ini tentang,
ุงูุจุงุจ ุงูุณุงุฏุณ: ูู ุงูู ุณุญ ุนูู ุงูุฎููู ูุงูุนู ุงู ุฉ ูุงูุฌุจูุฑุฉ
โช๏ธBab keenam | Mengusap Khuf, Imamah (Surban), dan Jabirah (Gips).
Yang mana pembahasan ini kita ambil dari Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar Fi Dhau i Al-Kitab Wa As-Sunnah (ุงูููููููู ุงููู ูููุณููุฑู ููู ุถูููุกู ุงููููุชูุงุจู ููุงูุณูููููุฉู).
Dalam bab ini ada beberapa permasalahan,
โด Apa itu Khuf (ุงูุฎูููู)
Khuf adalah sesuatu yang biasa dipakai seseorang pada kaki yang terbuat dari kulit, termasuk yang dikategorikan sebagai khuf adalah segala sesuatu yang dipakai seseorang pada kakinya. Misalnya; sepatu atau kaos kaki.
โต Hukum mengusap khuf.
Sekarang kita akan berbicara tentang hukum mengusap khuf, apakah disyaratkan atau tidak? Maka jawabannya: Mengusap khuf, hukumnya boleh sesuai dengan kesepakatan Ahlus Sunnah wal Jamฤ’ah, begitu juga jama’ah kaum muslimin.
Perlu diketahui bahwasanya mengusap khuf ini adalah rukhsah dari Allฤh Azza wa Jalla, sebuah keringanan yang mana Allฤh Azza wa Jalla ketika mensyari’atkan keringanan, Allฤh suka agar keringanan ini dikerjakan dan keringanan ini sejatinya agar manusia tidak kesusahan dalam beragama.
Dan di antara dalil-dalil yang menyebutkan disyari’atkannya mengusap khuf adalah hadฤซts-hadฤซts yang diriwayatkan secara mutawatir, artinya hadฤซts-hadฤซts yang mensyari’atkan mengusap khuf ini sangat banyak dan hadฤซts tersebut tidak mungkin saling mendustakan satu dengan yang lain (tidak ada kontradiksi).
Imam Ahmad bin Hanbal berkata,
ููุณ ูู ููุจู ู ู ุงูู ุณุญ ุดูุกุ ููู ุฃุฑุจุนูู ุญุฏูุซุงู ุนู ุงููุจู – ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู
“Tidak ada keraguan sedikit pun dalam hatiku tentang bolehnya mengusap khuf, yang mana telah datang empat puluh hadฤซts dari Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam yang menunjukkan bolehnya kita mengusap khuf.”
Begitu juga yang dituturkan oleh Al-Hasan Al-Bashri rahimahullฤh, beliau menuturkan,
ุญุฏุซูู ุณุจุนูู ู ู ุฃุตุญุงุจ ุฑุณูู ุงููู – ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู – ุฃูู ู ุณุญ ุนูู ุงูุฎููู
“Telah datang kepadaku sekitar tujuh puluh hadฤซts dari sahabat Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam, bahwasanya beliau shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengusap dua khufnya.”
Di antara hadฤซts yang menunjukkan disyari’atkannya mengusap khuf adalah hadฤซts Jarir bin Abdillฤh, dia berkata,
ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจูุงููุ ุซูู ูู ุชูููุถููุฃู ููู ูุณูุญู ุนูููู ุฎูููููููู
“Aku melihat Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam buang air kecil, kemudian beliau berwudhu sebagaimana mestinya dan mengusap kedua khuf beliau.” (Hadฤซts riwayat Muslim no. 272)
Dari sini kita bisa mengambil faedah bahwasanya Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mempraktikkan membasuh kedua khufnya.
Dan para ulama Ahlus Sunnah wal Jamฤ’ah telah ber’ijma bahwasanya mengusap khuf disyari’atkan baik ketika safar atau muqim (tidak safar), jika memang dibutuhkan.
Sahabat Bimbingam Islam yang dimuliakan Allฤh Azza wa Jalla.
Mengusap khuf bisa diqiyaskan atau dianalogikan kepada hal-hal yang seperti khuf, di awal sudah kita katakan seperti kaos kaki, sepatu dan yang lainnya.
In Syaa Allah, pada pertemuan berikutnya akan kita sampaikan beberapa rinciannya.
Semoga dimudahkan.
Demikian ini yang bisa kami sampaikan. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
In Syaa Allah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini