๐ WAG Bimbingan Islam
๐ Oleh: Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar (ุงูููููููู ุงููู
ูููุณููุฑู)
Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam
๐ Bab Najis-najis dan Bagaimana Cara Menyucikannya
๐ Halaqah 17 – Cara Menyucikan Najis
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงููููููุ ููุจูุนูุฏู
ุงูููููููู
ูู ุงููููุนูููุง ุจูู
ูุง ุนููููู
ูุชูููุงุ ููุนููููู
ูููุง ู
ูุง ููููููุนูููุงุ ููุฒูุฏูููุง ุนูููู
ูุง
ููููุฏูู ููุชูููู ููุตูุงููุญูุง ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ููููู
Sahabat BIAS yang dimuliakan oleh Allฤh Azza wa Jalla. Kembali lagi kita mengkaji Fiqih yang kita ambil dari Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar Fi Dhau i Al-Kitab Wa As-Sunnah (ุงูููููููู ุงููู
ูููุณููุฑู ููู ุถูููุกู ุงููููุชูุงุจู ููุงูุณูููููุฉู) bersama kami Fauzan Azhiimaa ูููููููย ุงูููููู ุชูุนูุงููู.
Kita masih pada Bab yang kesembilan ูู ุงููุฌุงุณุงุช ูููููุฉ ุชุทููุฑูุง – Jenis-jenis Najis dan Bagaimana Cara Mensucikannya. Kita masuk pada pembahasan yang ketiga.
ุงูู ุณุฃูุฉ ุงูุซุงูุซุฉ: ููููุฉ ุชุทููุฑ ุงููุฌุงุณุฉ
โช๏ธ Tata Cara Bagaimana Kita Mensucikan Najis
Jadi najis itu ada dua, ada barang yang memang dari sananya sudah najis dan ini tidak bisa dibersihkan.
Jadi perlu diketahui bahwasanya jenis najis itu ada dua ada yang memang dari sananya adalah najis (dzatnya najis) juga ada yang kedua, ada sesuatu yang tadinya suci kemudian terkena najis maka sesuatu tersebut menjadi najis.
Kita membahas tentang perkara yang kedua, bagaimana cara menyucikan sesuatu yang tadinya suci kemudian terkena najis.
ุฅุฐุง ูุงูุช ุงููุฌุงุณุฉ ูู ุงูุฃุฑุถ ูุงูู ูุงู
โด Seandainya najis tersebut ada di tanah atau di suatu tempat.
ููุฐู ูููู ูู ุชุทููุฑูุง ุบุณูุฉ ูุงุญุฏุฉุ ุชุฐูุจ ุจุนูู ุงููุฌุงุณุฉุ ููุตุจ ุนูููุง ุงูู ุงุก ู ุฑุฉ ูุงุญุฏุฉ
Maka yang seperti ini cukup dibersihkan dengan satu kali cucian saja, yang mana cucian tersebut menghilangkan ุนูู ุงููุฌุงุณุฉ atau dzat najis tersebut.
Dengan cara apa? Dengan cara disiramkan dengan satu kali, sebagaimana perintah Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam kepada para sahabat, yang mana ketika itu ada seorang ‘Arabi atau Arab Badui yang dia kencing di pojok masjid. Maka Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam memerintahkan untuk mengguyurkan air atau menumpahkan air ke tanah tersebut.
ุฅุฐุง ูุงูุช ุงููุฌุงุณุฉ ุนูู ุบูุฑ ุงูุฃุฑุถ
โต Seandainya najis tersebut bukan di tanah atau bukan di suatu tempat.
Seperti apa?
ูุฃู ุชููู ูู ุงูุซูุจ ุฃู ูู ุงูุฅูุงุก.
Misalkan najis tersebut ada pada baju kita atau ada pada bejana atau wadah yang kita punya.
ูุฅู ูุงูุช ู ู ููุจ ููุบ ูู ุงูุฅูุงุกุ ููุงุจุฏ ู ู ุบุณูู ุณุจุน ุบุณูุงุช ุฅุญุฏุงูู ุจุงูุชุฑุงุจ
Seandainya jenis najis tersebut adalah air liur anjing yang mengenai wadah atau apapun benda yang kita punya, maka benda tersebut harus dicuci sebanyak 7 kali yang mana salah satu cuciannya harus memakai ุชูุฑูุงุจ (tanah) atau bisa juga dengan menggunakan pencuci lainnya seperti sabun atau yang lainnya yang mana dijelaskan seperti itu oleh para ulama.
Hal ini sebagaimana sabda Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam,
ุฅูุฐูุง ููููุบู ุงููููููุจู ููู ุฅูููุงุกู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุบูุณููููู ุณูุจูุนู ู ูุฑููุงุชู ุฃูููุงูููููู ุจูุงูุชููุฑูุงุจู
“Seandainya ada anjing yang air liurnya mengenai bejana salah satu dari kalian maka hendaknya dicuci sebanyak 7 kali, yang pertama dengan tanah.” (Hadits Riwayat Muslim: 279)
ููุฐุง ุงูุญูู ุนุงู ูู ุงูุฅูุงุก ูุบูุฑูุ ูุงูุซูุงุจุ ูุงููุฑุด.
Ini hukumnya umum, seandainya air liur tersebut mengenai wadah, bejana atau apapun seperti baju, kasur, sprei dan yang lainnya.
ุฃู ุง ูุฌุงุณุฉ ุงูุฎูุฒูุฑ: ูุงูุตุญูุญ ุฃููุง ูุณุงุฆุฑ ุงููุฌุงุณุงุช ูููู ุบุณููุง ู ุฑุฉ ูุงุญุฏุฉุ ุชุฐูุจ ุจุนูู ุงููุฌุงุณุฉุ ููุง ูุดุชุฑุท ุบุณููุง ุณุจุน ู ุฑุงุช.
Adapun najis dari babi, maka yang shahih adalah jenis najis ini seperti najis-najis yang lainnya yaitu cukup dicuci dengan satu kali saja yang mana dzat najis tersebut hilang dan tidak disyaratkan untuk dicuci sebanyak 7 kali.
ูุฅู ูุงูุช ุงููุฌุงุณุฉ ู ู ุงูุจูู ูุงูุบุงุฆุท ูุงูุฏู ููุญููุง: ูุฅููุง ุชุบุณู ุจุงูู ุงุก ู ุน ุงููุฑู ูุงูุนุตุฑ ุญุชู ุชุฐูุจ ูุชุฒููุ ููุง ูุจูู ููุง ุฃุซุฑุ ููููู ูู ุบุณููุง ู ุฑุฉ ูุงุญุฏุฉ
Seandainya jenis najis tersebut adalah seperti air kencing atau seperti kotoran atau seperti darah, maka cukup dicuci sebanyak satu kali saja disertai dengan dikucek atau dikerik juga peras sampai hilang ain atau dzat najis tersebut dan tidak menyisakan sesuatu apapun dan cukup dicuci sebanyak satu kali saja.
ููููู ูู ุชุทููุฑ ุจูู ุงูุบูุงู ุงูุฐู ูู ูุฃูู ุงูุทุนุงู ุงููุถุญุ ููู ุฑุดู ุจุงูู ุงุก
Seandainya najis tersebut adalah air kencing bayi laki-laki yang belum makan atau di bawah enam bulan dia belum mpasi. Maka cukup dengan ุงููุถุญ (diperciki) saja.
Hal ini berdasarkan sabda Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam dan telah disampaikan di awal (pada pertemuan lalu) hadits dari Ummu Qais ketika membawa bayi kepada Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam kemudian bayi tersebut kencing dan Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam hanya meminta air kemudian memercikkan kepada najis tersebut.
ุฃู ุง ุฌูุฏ ุงูู ูุชุฉ ู ุฃูููุฉ ุงููุญู : ูุฅูู ูุทูุฑ ุจุงูุฏุจุงุบ ููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ยซุฃูู ุง ุฅูุงุจ ุฏุจุบ ููุฏ ุทูุฑยป
Adapun seandainya ada bangkai hewan yang memang dimakan kemudian kita ingin menggunakan kulitnya, maka ini juga bisa disucikan. (Hadits Riwayat An-Nasai: 4253)
Bagaimana cara menyucikannya?
Dengan ุฏุจุบ atau disamak.
Ada beberapa jenis samak-kan, bisa direbus dahulu kemudian dibersihkan kulitnya atau dibakar dahulu kemudian dibersihkan kulitnya. Hal ini berdasarkan sabda Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam, “Apapun dari jenis-jenis kulit dari bangkai yang memang hewan tersebut boleh dimakan, maka setelah disamak maka dia telah suci”.
ูุฏู ุงูุญูุถ ุชุบุณูู ุงูู ุฑุฃุฉ ู ู ุซูุจูุง ุจุงูู ุงุกุ ุซู ุชูุถุญูุ ุซู ุชุตูู ููู.
Adapun darah haidh maka oleh perempuan cukup dicuci sebanyak satu kali kemudian dia memercikkannya lalu dia dianggap suci dan boleh shalat.
ูุนูู ุงูู ุณูู ุฃู ููุชู ุจุงูุทูุงุฑุฉ ู ู ุงููุฌุงุณุงุช ูู ุจุฏูู ูู ูุงูู ูุซูุจู ุงูุฐู ูุตูู ูููุ ูุฃููุง ุดุฑุท ูุตุญุฉ ุงูุตูุงุฉ
Maka dari atas kita ketahui bahwasanya bagus dan wajib bagi seorang muslim untuk memperhatikan tentang kesuciannya dari hal-hal yang najis, baik itu yang terkena pada badannya atau tempatnya atau pun pada pakaian yang dia pakai untuk shalat. Karena bersih atau suci dari najis tersebut adalah syarat sah untuk shalat.
Mungkin itu saja, sahabat BiAS yang bisa kami sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan bisa dipahami kemudian bermanfaat dan diamalkan. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
In Syaa Allah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.