╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-235*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 JUM’AT
07 Muharram 1444H
05 Agustus 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-35: Bab 03 Sabar ~ Mukadimah Bag 02
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Kita lanjutkan kajian kita.
{ قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ }
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan kalian.’ Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Al-Qur’an Surah Az-Zumar Ayat 10)
Kita lihat di sini, tatkala Allah berbincang kepada orang-orang yang beriman, “Bertakwalah kalian kepada Rabb kalian.” Bertakwa.
Takwa itu artinya: melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan bersabar ketika dia kena musibah.
Lalu Allah tutup ayat ini dengan firman-Nya,
{ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ }
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dikasih pahala tanpa hisab.”
Berbeda dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Kalau kita bicara tentang shalat, jelas pahala shalat ada ketentuannya. Nanti akan ditakar pahala buat orang-orang yang shalat. Orang yang zakat, orang yang shadaqah, jelas.
{ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا }
“Orang yang melakukan kebaikan itu Allah akan lipat gandakan kebaikan itu menjadi sepuluh.”
Shadaqah, Allah bisa lipat gandakan
menjadi “سَبْعُ مِائَةِ ضِعْفٍ” menjadi tujuh ratus kali lipat. Kemudian, kepada kelipatan yang tidak terhingga. Orang yang berangkat haji sudah dijelaskan, kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kali.
Tapi orang yang bersabar tatkala dia terkena musibah, tatkala dia terkena bala, artinya, kenapa para Nabi itu menjadi makhluk yang paling besar cobaannya? Karena mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah yang akan diberi kedudukan tanpa batas. Mereka akan mendapatkan pahala dari Allah, disempurnakan tanpa takaran, tanpa perhitungan.
Ada orang-orang yang masuk surga tanpa hisab, tanpa azab. Tapi ada orang-orang yang dikasih pahala tanpa hisab.
{ وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ }
“Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (Al-Qur’an Surah Asy-Syura Ayat 43)
Di ayat yang sebelumnya, di ayat 39, 40, 41, 42, Allah menceritakan tentang orang yang dizalimi.
Apa sikap orang yang dizalimi? Bolehkah orang yang dizalimi membalas kezaliman orang dengan kezaliman? Iya. Orang yang memukul, kita boleh membalasnya dengan memukul. Orang yang mencaci, kita boleh membalas dia dengan cacian pula yang setimpal dan setara. Satu satu.
Dan orang yang membalas kezaliman orang lain itu dia nggak dosa, itu hak dia. Dia boleh mengambil haknya di dunia dan dia boleh mengambil haknya di akhirat nantinya.
Lalu Allah sebutkan di sini:
{ وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ }
“Dan orang yang bersabar dan memaafkan”
Dia sabar disakiti, dia sabar dizalimi, bahkan dia memaafkan.
{ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ }
Ini urusannya urusan orang-orang yang kuat yang bisa melakukan itu.
Artinya orang ini orang spesial. Kalau bicara superman (manusia super): orang yang bersabar dizalimi dan memaafkan. Nih superman. Bukannya membalas.
Ada orang yang kadang kala memang diuji kesabarannya, kemudian dia membalas untuk menunjukkan power dia, kekuatan dia. Sejatinya kekuatanmu itu, tatkala seorang hamba bisa menahan emosinya. Dia bersabar kemudian dia memaafkan. Barakallahu fiik.
Surah Al-Baqarah ayat 153,
{ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ }
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 153)
Di ayat ini Allah memberikan penjelasan kepada kita, hamba-hamba-Nya, bagaimana menghadapi musibah.
Allah mengatakan, “Wahai orang-orang yang beriman,”
{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ }
“minta tolonglah kalian dengan bersabar dan shalat menghadapi musibah.”
Dengan cara seperti ini kita minta tolong sama kesabaran. “Ya Allah bantu hamba, ya Allah. Sesungguhnya kami hanya milik Allah dan kami kelak akan kembali kepada Allah Jalla Jalaluh.”
Ketika tidak kuat, tidak tahan, shalat!
Kalau sekarang ada powerbank (untuk ngecas gadget kita). Maka kira-kira kalau penjelasan ana ini benar, shalat itu menjadi powerbank yang mengecas kesabaran kita. Jadi ditambah daya juga, mungkin sabarnya sudah mulai melemah.
Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu, suatu hari dalam perjalanan dia mendapatkan kabar/berita duka tentang kematian orang yang dia cintai (anaknya atau saudaranya) dalam perjalanan. Akhirnya dia mengatakan “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”. Kemudian dia singgah, kendaraannya dibawa ke samping. Kemudian dia shalat, lalu dia mengatakan, “Ya Allah, kami telah melaksanakan apa yang Engkau perintahkan kepada kami.” Apa perintah Allah?
{ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ }
Tatkala itu.
{ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ }
“Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Allah bersama semua makhluk-Nya; melihat mereka, mengawasi mereka. Tapi bersama orang-orang yang sabar, kebersamaan Allah adalah kebersamaan memberikan petunjuk, kebersamaan memberikan shalawat, kebersamaan dengan rahmat-Nya. Ini kebersamaan khusus buat orang-orang yang sabar.
Tapi tentunya memerlukan energi dari kita untuk menahan diri kita yang ingin meluap-luap, yang ingin berontak, yang ingin melampiaskan kemarahannya. Maka, shalat dan sabar.
Kemudian ayat yang terakhir yang disebutkan oleh Syaikh, Surah Muhammad ayat 31.
{ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ ٱلْمُجَٰهِدِينَ مِنكُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبْلُوَا۟ أَخْبَارَكُمْ }
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu.” (Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 31)
Ini Allah Jalla Jalaluh menjelaskan di antara bentuk ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Allah mengatakan, “Bahwasanya di antara bentuk ujian yang paling besar adalah Al-Jihad fiisabilillah.”
Kami akan menguji keimanan kalian, Kami akan menguji kesabaran kalian,
{ حَتَّىٰ نَعْلَمَ ٱلْمُجَٰهِدِينَ مِنكُمْ }
sehingga Kami mengetahui, siapa di antara kalian yang benar-benar berjihad di jalan Allah, dan siapa di antara kalian yang sabar.
Barang siapa yang melaksanakan perintah Allah, bersabar menolong agama Allah, menegakkan agama Allah, maka dialah orang mukmin yang sebenarnya.
Dan barang siapa yang malas-malasan melaksanakan perintah Allah, maka ada kekurangan di keimanannya. Jadi orang yang tidak bersabar, orang yang senantiasa mengatakan sabar itu ada batasnya, “Aku nggak akan terus-terusan seperti ini”, maka dia ada masalah di keimanannya.
Karena Allah menguji kita dengan perintah-perintah-Nya, kita taat nggak? Dengan larangan-larangan-Nya, kita langgar nggak? Apa kita tidak melanggar-Nya? Dan dengan musibah-musibah yang Allah turunkan, dan banyak ayat-ayat yang lainnya memerintahkan untuk bersabar. Bahkan Nabi kita ‘Alaihis-shalatu wassalam dua puluh kali Allah perintahkan bersabar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,
وَالصّٰبِرِ، وَاصْبِرْ، وَاصْبِرْ، فَاصْبِرْ
Ini menunjukkan bahwasanya, “bersabar itu berat, dan iman hamba itu naik turun.”
Ada waktu-waktu tertentu kita bisa tahan diri. Tapi ternyata ada waktu-waktu lain kita meluap-luap, sehingga kita nggak sabar.
Tapi sekali lagi, pahala kesabaran itu beda dengan pahala shalat kita. Ada kedudukan yang tidak bisa dicapai dengan shalat, tapi kedudukan itu bisa dicapai dengan sabar.
Di situ kita lihat, di situ kita mendapati rahasia, kenapa orang yang paling besar balanya (ujian, -ed) adalah para Nabi.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
2 comments
Pingback: Halaqah 34 - Bab 03 Sabar ~ Muqaddimah Bagian Pertama | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Halaqah 36 - Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-'Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu | AL-HANIFIYYAH