Selasa , April 22 2025

Halaqah 38 – Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhuma Bagian 2

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                  Whatsapp             
     Grup Islam Sunnah | GiS
        *☛ Pertemuan ke-238*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓  Rabu
         12 Muharram 1444 H
         10 Agustus 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad  ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽  Audio ke-38: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhuma Bag 02

══════════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Jamaah rahimakumullah. Yang kedua, Nabi mengatakan,

٢ – ❲ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ❳

Di terjemahan bahasa Indonesianya: mencukupkan dirinya. Dia, “Udahlah.. yang ada cukuplah.” Dia tidak memandang kepada yang ada di tangan manusia, dia tidak membiarkan matanya melihat kepada kekayaan manusia; fulan punya ini, fulan punya ini, rumahnya fulan, perusahaannya fulan. Maka orang yang seperti ini Allah akan jadikan buat dia kekayaan di hatinya.

Kita ini kadang kala miskin terus. Kenapa? Karena kita tidak mencukupkan diri. Bahkan seorang syaikh cerita, antum kadang kala datang, meminta sesuatu kepada orang yang kaya, umpamanya, bantuan-lah untuk fakir miskin. Ceritanya segala kesulitan. Ana punya masalah ini, ana punya masalah ini, punya itu, seakan-akan dia orang miskin. Padahal tidak tampak dia orang miskin.

Beda dengan yang Allah sebutkan,

{ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ }

Orang-orang miskin mengira mereka orang kaya, karena tidak minta-minta, karena menjaga kehormatan dirinya.

Tapi ternyata ada orang-orang yang dikira orang kaya ternyata dia orang miskin, karena miskin hatinya.

Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahwasanya,

[ الْغِنَى غِنَى قَلْبٌ ]

“Kekayaan itu kekayaan hati.”

Maka barang siapa yang mencukupkan dirinya dengan apa yang di sisi Allah, dia tidak melihat kepada apa yang di sisi manusia, maka Allah akan cukupi dia, sehingga dia tidak butuh kepada manusia, tidak minta-minta kepada manusia. Dan Allah akan jadikan dia orang yang terhormat, dirinya jauh dari meminta-minta.

Maka kadang kala kita melihat orang-orang yang pura-pura minta-minta, kita pikir mereka orang miskin, ternyata sebagian di antara mereka orang kaya. Tapi kaya harta, miskin hati.

Thayyib. Yang ketiga yang berkaitan dengan bab kita, adalah tentang sabar.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

٣ – ❲ مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ❳

“Barang siapa yang berusaha untuk bersabar, Allah akan bikin dia jadi penyabar.”

Allah akan karuniai dia sifat sabar. Artinya, kesabaran ini bisa diraih dengan usaha. Ada orang yang memang penyabar, Jamaah. Lahir penyabar. Allah kasih karunia. Tapi ada orang yang masyaAllah, dia punya jiwa pemberontak, tidak sabaran, temperamental. Tapi karena dia berusaha untuk menahan diri, ya sudahlah.., tidak minta-minta sama orang juga. Dia mungkin susah, nggak bisa makan hari ini. Dia tidak cerita sama siapa-siapa, dia berusaha untuk menahan diri. Sudahlah, yang ada di makan. Kadang kala hari itu yang ada cuma nasi sama garam, itu yang dia makan. Kadang kala hari itu yang ada cuma air, dia berpuasa pada hari itu.

Bagaimana akhir cerita orang ini? ” يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ” Dia jadi orang penyabar. Ada makan nggak ada makan, dia sabar.

Kemudian setelah itu Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam menceritakan keutamaan sabar. Beliau berbicara tentang iffah (kehormatan diri), tentang ghinaa (kekayaan jiwa), kemudian Beliau berbicara tentang sabar.

❲ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ ❳

“Dan tidaklah seseorang yang diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebuah rezeki, sebuah karunia yang lebih baik, yang lebih luas daripada kesabaran.”

Jadi ternyata sabar ini rezeki, Jama’ah. Jadi kalau bicara rezeki, sabar ini rezeki nomplok, rezeki yang sangat luas sekali. Kenapa? Ketika seorang bersabar, dia tabah, tahan dengan segala sesuatu. Tatkala dia ditimpa oleh penyakit, dia sabar. Ketika syaitan menggodai dia untuk melakukan yang haram, dia sabar dengan godaan syaitan, dia menahan diri, dia tahan dirinya. Kadang kala dia tinggalkan tempat kemaksiatan atau tempat yang mengajak dia untuk berbuat maksiat. Ketika syaitan berusaha untuk menggodai dia meninggalkan yang wajib, dia sabar.

Maka Jamaah, manusia yang dikasih karunia sabar hendaklah bersyukur kepada Allah. Orang yang sabar: digodai sama manusia, sabar; dicaci maki, sabar; disakiti, sabar. Orang yang seperti ini tenteram hatinya. Jiwanya damai. Karena kalau kita lihat orang yang marah itu tegang, merah wajahnya, napasnya ngos-ngosan. Kata orang, karena dia nggak sabar. Tapi proses untuk menuju sabar itu ya dijalani.

Jadi ingat, berarti kita perlu minta sabar. Jangan cuma minta rezeki duit. Orang punya hutang, orang punya beban, orang di-PHK. Ya, mungkin dimarahi sama suaminya, nggak diajak ngobrol sama suaminya, sabar, tahan diri. Berusaha untuk sabar punya suami zalim, ya masyaAllah. Ana kalau dengar cerita-cerita ada wanita yang punya suami zalim, 17 tahun, ada yang 20 tahun, ada yang sampai punya cucu, dia sabar punya suami yang zalim, akhirnya dia biasa. Suaminya marah-marah, orang lain kaget-kaget kalau dengar suaminya marah. Ini orang, “Biasa, sudah kayak gitu”, selesai.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses