╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-247*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 SELASA
25 Muharram 1444 H
23 Agustus 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-47: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ❲ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ – إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ – إِلَّا الْجَنَّةَ ❳ رواه البخاري
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Tidaklah seorang hamba-Ku yang beriman memperoleh pahala dari sisi-Ku kecuali jika Aku mengambil kembali kekasihnya dari penghuni dunia ini, kemudian dia mengharapkan pahala karenanya, melainkan baginya surga.” (Hadits Riwayat Bukhari)
Betapa panjangnya hadits-hadits tentang kesabaran karena memang bersabar itu memerlukan perjuangan.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى
“Allah Ta’ala berfirman”
Ini yang dikenal dengan sebutan hadits Qudsi.
❲ مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ ❳
Itu bercerita tentang pahala buat hamba apabila Allah mencabut nyawa kekasihnya.
Siapakah saja kekasih dia? Orang tua, istri, suami, anak, teman. Pokoknya sesuatu yang menjadi pilihan dia dalam kehidupan ini. Yang hatinya condong kepada dia, sayang sama tuh orang. Dan Allah ketika melakukan ini pasti untuk kebaikan.
{ اللَّهُ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ }
“Allah berbuat apa yang Allah kehendaki.”
Tapi apabila Allah cabut nyawa kekasihnya, kemudian orang ini bersabar mengharapkan pahala dari Allah, dia mengatakan,
[ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ]
(Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun)
“Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya.”
Lalu dia membaca do’a atau tidak membaca do’a, tapi dalam hati dia berharap pahala ditinggal mati oleh orang yang dia cintai.
Dia membaca do’a,
[ اللَّهُمَّ اْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا ]
(Allaahumma’jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa)
“Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik.”
Apa yang akan Allah berikan kepada orang ini? Surga. Hadits ini adalah arahan kepada setiap muslim untuk sabar. Dan ingat, sabar pada benturan pertama, pada awal terkena musibah.
Tidak sedikit sebagian orang ketika dengar berita, dia pingsan. Enggak tahan dia. Bangun lagi, pingsan lagi. Berat buat dia, tapi dia tahan diri. Karena bersabar itu menahan diri dari mengucapkan sesuatu yang dimurkai Allah atau dari melakukan tindakan yang dimurkai Allah dengan raganya.
Ada orang yang dengar anaknya meninggal dunia, tahan dia. Ketika jenazah anaknya sampai rumah, pingsan. Tapi dia tetap berusaha untuk menahan diri dan mengharap pahala dari Allah Jalla Jalaluh. Selesai.
Allah tidak memberikan balasan kepada yang lebih utama daripada surga. Dan di sini kembali kita mengingatkan, bahwasanya ada derajat-derajat di surga yang tidak mungkin diraih oleh hamba dengan amalan yang enggak cukup amalannya. Maka Allah berikan musibah kepada dia agar dia bisa meraih derajat itu.
Kembali di sini, seorang husnuzhon sama Allah Jalla Jalaluh. Dan kalau bicara surga, ada orang yang bersabar, dari pagi sampai sore bekerja. Ada yang bersabar untuk beli HP (handphone), kadang kala sampai dua belas jam ikut antri karena mendapatkan ya.. diskon, umpamanya.
Apa surga Allah tidak pantas diraih oleh seorang hamba dengan dia bersabar? Yang kita tahu kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam,
❲ لَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ❳
“Tempat cemeti (tempat pecut yang biasa digunakan untuk naik kuda dan ada mereka pakai pecut yang pendek itu) tempat seperti itu di surga, itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (Hadits Riwayat Ahmad No. 21732)
Maka sekali lagi, hadits ini anjuran kalau kita ditimpa musibah, sabar. Ingat sama surga. Ingat Bismillah. Ini sesuatu yang memang harus dihadapi.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!