╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-254*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 KAMIS
05 Shafar 1444 H
01 September 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-54: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Kita lanjutkan kajian kita.
وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ : ❲ مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ ❳ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang Allah inginkan kebaikan dalam dirinya, maka Allah akan mengujinya.” (Hadits Riwayat Bukhari)
Maa Syaa Allah. Hadits-hadits sebelumnya menyatakan bahwasanya musibah itu akan menghapuskan dosa. Ini membuat orang menjadi sadar bahwasanya dosa dia akan dibersihkan, dia akan mendapatkan derajat yang tinggi.
Di hadits ini disebutkan bahwasanya salah satu tanda Allah menginginkan kebaikan buat kita, Allah itu kasih musibah. Jadi ketika seseorang mendapat musibah, hendaklah husnuzhon kalau ini salah satu bukti Allah ingin kebaikan buat kita. Sehingga tidak putus asa dalam kehidupan ini; tidak menyalahkan siapa-siapa.
Kemudian biasanya seorang yang beriman ketika kena musibah, dia kembali kepada Allah. Dikasih sakit. Orang ini kadang kala jauh dari rumah Allah, jauh dari ketaatan. Tahu-tahu dia naik motor, tabrakan, patah kakinya. Yang mungkin dia biasa ke mana-mana dengan kakinya, dia jadi tahu diri. Ini nih, Allah menginginkan dari hamba-hamba-Nya agar kembali kepada Allah. Ketika dapat musibah, kembalikan kepada Allah.
Awalnya enggak pernah shalat ke masjid, kena musibah jadi ke masjid. Awalnya enggak pernah baca Qur’an, dikasih musibah sama Allah, tergeletak di rumah sakit, opname beberapa hari; di sampingnya Al-Qur’an. Padahal itu Qur’an tidak pernah dia sentuh sebelumnya. Wirid pagi sore dia pegang. Ini bentuk kebaikan yang Allah inginkan.
Sekali lagi, hidup di dunia ini antara sabar dan syukur. Mungkin selama ini engkau enggak bersyukur. Dikasih kesehatan, dikasih harta, dikasih segala fasilitas, kurang syukurmu.
Nikmat itu tidak digunakan untuk ketaatan. Banyak duitnya, enggak umrah-umrah. Banyak hartanya, enggak haji-haji. Ketika dikasih musibah, kepingin berangkat haji, kepingin berangkat umrah. Ini nih, salah satu kebaikan. Kalau dibiarkan tidak dikasih musibah, kapan dia akan sadar?
Ketika orang tua sayang sama anaknya, kadang kala itu anaknya dipukul, bukan karena benci, agar anaknya sadar bahwa yang dilakukan salah.
وَلِلَّهِ مَثَلُ الْأَعْلَى
(Allah memiliki sifat yang Maha Tinggi)
Allah itu Arrahmanirrahim. Allah itu lebih sayang sama hamba-Nya daripada orang tua kita sama kita. Maka tatkala ada orang yang terkena musibah, kemudian dia bersabar, kemudian dia jadi sadar, hari-hari yang masa lalu dia jadi ingat, “Ya Allah.. ke mana ana selama ini?” Makanya, itu bentuk kecintaan Allah. Terima musibah itu sebagai karunia, karunia kembali kepada Allah.
Di antara doa Nabi ‘Alahis-shalatu wassalam, Beliau mengatakan,
[ وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا ]
/walaa taj’al mushiibatanaa fii diininaa/
“Ya Allah, jangan jadikan musibah kami di agama kami.”
Itu yang bala’, ketika musibahnya itu tidak shalat, musibahnya itu kemaksiatan, musibahnya itu meninggalkan kewajiban. Itu musibah yang kita tidak mau. Harus kita minta sama Allah jangan dijadikan musibah kita di agama kita.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
One comment
Pingback: Halaqah 55 - Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Anas Radhiyallahu 'Anhu | AL-HANIFIYYAH