🌐 WAG Bimbingan Islam
🎙 Oleh: Ustadz Muhammad Idris, Lc. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Kitab ‘Asyratu Asbab Linsyirahis Shadr
(Sepuluh Sebab Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Dan Lapang Dada)
📖 Halaqah 10 – Sikap Berani
🔊 Audio, klik disini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، فَنَسْأَلُ اللَّهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يُّعَلِّمَنَا بِمَا يَنْفَعُنَا وَأَنْ يَنْفَعَنَا بِمَا عَلَّمَنَا وَأَنْ يَزِيْدَنَا عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلًا صَالِحًا إِنَّهُ وَلِيُّ ذَالِكَ وَالْقَادِرُ عَلَيْهِ، ثُمَّ أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillāh kita masih dapat berjumpa di dalam kesempatan kali ini untuk melanjutkan pembahasan kita mengenai “Sepuluh Sebab untuk Mendapatkan Kelapangan Dada”, yang mana kitab kecil ini ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumāllāhu ta’āla.
Dan kita telah sampai ke pembahasan sebab ketujuh untuk mendapatkan kelapangan dada yang mana Syaikh Abdurrazaq menuliskan bahwa sebab ketujuh adalah Asy-Syajā’ah (الشَّجَاعَة) Sikap berani atau Keberanian.
Sikap berani di dalam kehidupan ini memiliki dampak yang sangat jelas di dalam mendapatkan kenyamanan jiwa serta ketenangan hati. Dan ini bertolak belakang dengan sikap pengecut, sikap yang akan membawa pemiliknya kesusahan hidup. Dan bersikap pengecut, rasa takut, lemah, serta was-was memikirkan hal-hal yang faktanya tidak terjadi di kehidupan ini merupakan sesuatu yang dapat merusak hati kita serta menyebabkan sempitnya hati.
Sikap berani atau keberanian merupakan salah satu bukti dari kuatnya keimanan serta baiknya hubungan seorang hamba dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Maka setiap kali bertambah keimanan seseorang dan bertambah kuat hubungannya dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, maka bertambah pula kadar keberanian dan menjadi kuat pula hatinya.
Yang mana hal tersebut akan membawa pemiliknya serta pelakunya kepada kebahagiaan serta kelapangan dada, yang mana ini merupakan tujuan seorang muslim yaitu mendapatkan kebahagiaan dan kelapangan dada, baik di dunia maupun di akhirat.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman di dalam Al-Qur’an di dalam surah Āli-Imrān ayat 175,
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوۡلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمۡ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu orang-orang yang beriman.”
Dan telah datang hadits shahih dari Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya beliau memperbanyak meminta perlindungan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dari rasa pengecut dan rasa pelit. Di mana keduanya jika berkumpul di dalam hati maka akan mengakibatkan rasa sempit, berat, serta susahnya menjalani kehidupan. Dan kedua hal tersebut merupakan akibat yang fatal.
Di antara bentuk keberanian adalah berani di dalam mengingkari serta menolak kemungkaran. Dan termasuk juga keberanian; di dalam mengingatkan orang lain saat orang tersebut lalai, ataupun keberanian di dalam mengingatkan orang lain melakukan sebuah ketaatan atau meninggalkan kemaksiatan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ
“Dan teruslah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Qur’an Surah Adz-Dzāriyāt Ayat 55).
Ibnu Katsir rahimahullāh mengatakan, “Sesungguhnya peringatan atau nasihat itu akan bermanfaat bagi hati yang beriman.”
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullāh mengatakan, “Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberitakan bahwa peringatan tersebut akan bermanfaat bagi orang yang beriman karena pada diri mereka terdapat keimanan, rasa takut, taubat, serta mengikuti ridha Allāh Subhānahu wa Ta’āla, yang semua itu mengharuskan peringatan tersebut bermanfaat baginya”.
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla,
فَذَكِّرۡ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكۡرَىٰ ۞ َسیَذَّكَّرُ مَن یَخۡشَىٰ ۞ وَیَتَجَنَّبُهَا ٱلۡأَشۡقَى
“Oleh sebab itu berilah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang-orang yang takut kepada Allāh akan mendapatkan pelajaran, orang-orang yang kafir dan celaka maka dia akan menjauhi nasihat tersebut atau menjauhi peringatan tersebut.” (Al-Qur’an Surah Al-A’lā Ayat 9-11).
Dari sini bisa kita ketahui bahwa di antara keberanian seorang muslim adalah berani di dalam mengingatkan saudaranya sesama muslim ketika ada yang terjatuh ke dalam maksiat atau lalai di dalam melakukan ketaatan.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu berani dan memiliki sikap keberanian di dalam mengingatkan, keberanian di dalam menjalankan ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, serta keberanian di dalam meninggalkan larangan-larangan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
In Syaa Allah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini