Selasa , April 22 2025

Halaqah 70 – Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 35 dan Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 21

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                  Whatsapp             
     Grup Islam Sunnah | GiS
       *☛ Pertemuan ke-270*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓  JUM’AT
         27 Shafar 1444 H
         23 September 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽  Audio ke-70: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 35 dan Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 21

══════════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Kita masuk ke bab keempat, yaitu بَابُ الصِّدْقِ (bab Ash-Shidqu) bab Kejujuran. Silakan dibaca.

{ إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا }

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 35)

Thayyib, Baarakallaahu fiik. Di sini Allah Jalla Jalaluh memuji tentang sifat orang-orang yang beriman. Di antaranya yang dipuji adalah { وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ }, lelaki-lelaki yang jujur dan wanita-wanita yang jujur. Lelaki-lelaki yang benar dalam ucapannya dan wanita-wanita yang benar dalam ucapannya. Kenapa? Karena ada orang yang pura-pura beriman. Ada! Enggak jujur dia.

Kenapa di masa Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, di masa keemasan Islam, di tengah-tengah mereka ada Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, Allah turunkan ayat ini? Karena memang untuk memberikan pencerahan buat orang-orang munafikin, bahwasanya kamu enggak jujur. Buktinya kalau mereka enggak jujur, Allah sebutkan di surat Al-Munafiqun. Allah mengatakan, coba dibaca ayat pertama dari surah Al-Munafiqun.

{ إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ }

“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” (Al-Qur’an Surah Al-Munafiqun Ayat 1)

Tuh, orang-orang munafikin, mereka itu ngomongnya sampai sumpah-sumpah segala. Mereka bersaksi [ نَشْهَدُإِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ ]. Itu ucapan mereka. Mereka berbaiat, berjabatan tangan dengan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, mengungkapkan kebenaran iman mereka. Tapi di akhir ayat apa kata Allah? Allah mengatakan bahwasanya orang-orang munafikin adalah لَكَٰذِبُونَ (mereka benar-benar pendusta).

Kemudian, kalau melihat orang-orang munafikin, gaya bicara orang-orang munafik itu memukau. Gaya bicara mereka itu membuat orang terhipno. Karena ada orang-orang yang pandai mengolah kata, bersilat lidah. Tapi Allah tahu dengan isi hati mereka. Maka disebutkan bahwa pujian Allah di sini adalah buat { وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ }. Thayyib. Kemudian baca ayat yang selanjutnya.

{ طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَّعْرُوفٌ ۚ فَإِذَا عَزَمَ ٱلْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ }

“Taat dan mengucapkan perkataan yang baik adalah lebih baik bagi mereka. Apabila telah tetap perintah perang, mereka tidak menyukainya. Tetapi, jikalau mereka benar imannya terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (Al-Qur’an Surah Muhammad ayat 21)

Na’am. Artinya { فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللَّهَ } “shadaqu”, kalau mereka bener tuh dalam keimanan mereka, mereka bermuamalah kepada Allah dengan kebenaran, dengan kejujuran, itu yang lebih baik. Tapi yang terjadi, orang munafik enggak. Orang munafik tuh, apa ya… plin plan, ngomongnya itu akan ketahuan. Orang-orang bohong tuh akan ketahuan nantinya. Dan itu yang dilakukan oleh orang-orang munafikin. Kenapa mereka enggak jujur, mereka menunjukkan kebenaran.

Terkadang, ketika pulang dari perang -Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam- kisah tiga sahabat yang pernah kita bahas di bab Taubat, Ka’ab bin Malik dengan dua sahabat lainnya, bagaimana mereka jujur. Kemudian, Allah turunkan ayat yang membebaskan mereka dari dosa mereka. Allah mengampuni mereka. Sedangkan orang-orang munafikin, itu datangnya minta maaf ke Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Aku enggak bisa ikut perang karena ada ini, karena ada itu, ada sakit, ada urusan, ada macem-macem. Itu yang terjadi dengan orang-orang munafik. Dan sekali lagi, kalau mereka berbicara, memukau pembicaraan mereka. Maka kita harus hati-hati dengan orang-orang munafikin. Hati-hati dengan mereka!

Thayyib. Dan banyak ayat yang berkaitan dengan kejujuran. Banyak sekali ayat dalam Al-Qur’anul Karim, pujian buat orang-orang yang jujur. Bagaimana mereka akan mendapatkan kedudukan yang tinggi. Yang pertama adalah para nabi, kemudian orang-orang As-Shiddiqin, seperti Abu Bakar As-Shiddiq, di mana Allah telah memberikan kepada dia stempel, bahwa dia As-Shiddiq, adalah orang-orang yang jujur.

Dan semoga kita termasuk orang-orang yang jujur dalam kehidupan ini, karena memang, kenapa kita harus berdusta? Atau paling tidak, ada sebagian orang yang dia jujur, tapi dia suka menebar dusta, menebar hoaks. Iya, ana enggak pernah bohong. Antum enggak pernah bohong, tapi menjadi penebar kebohongan. Sama aja sebenarnya.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses