╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-279*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 KAMIS
11 Rabi’ul Awwal 1444 H
06 Oktober 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-79: Bab 05 Muraqabah ~ Mukadimah Bag 01
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Selesai nih, bab tentang Taubat, Sabar, Jujur. Tapi mengamalkan semua itu terkadang berat dan sebagian mengalami kesulitan. Maka kita masuk ke bab kelima. Bab kelima ini adalah bab yang membantu kita untuk ringan mengamalkan kejujuran, yaitu masalah بَابُ المُرَاقَبَةِ (Babul Muraqabah), bab merasa senantiasa diawasi Allah Jalla Jalaluh.
Antum bisa lihat orang-orang yang ketangkap narkoba, atau korupsi, macam-macam. Mereka tidak menghadirkan ketika mereka tahu sedang diawasi. Mereka tahu telepon mereka sedang disadap, mereka tahu ada orang yang mengikuti. Mungkinkah dia melakukan kemaksiatan tersebut? Kayaknya enggak mungkin. Konyol kalau dia melakukan hal tersebut. Maka dengan menghadirkan “muraqabatullah” ( مُرَاقَبَةُ اللَّهِ ); mungkin manusia mungkin enggak ngelihat ketika antum mengurangi timbangan, ketika antum enggak jujur, tapi …
{ … إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا }
“Allah senantiasa mengawasi kalian.” (Al-Qur’an Surah An-Nisaa Ayat 1)
Di sini Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala menyebutkan lima ayat sebagai contoh dari ayat-ayat yang menghadirkan di diri kita perasaan selalu diawasi Allah, dan kita senantiasa mengawasi Allah Jalla Jalaluh. Dalam artian, kita yakin Allah melihat kita, dan kita melihat Allah dengan segala nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya yang mulia.
{ ٱلَّذِی یَرَاكَ حِینَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ فِی ٱلسَّـٰجِدِینَ }
“Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembayang), dan (melihat) pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.” (Al-Qur’an Surah Asy-Syu’araa Ayat 218-219)
Subhanallah. Nih, Allah mengatakan kepada nabi-Nya:
{ ٱلَّذِی یَرَاكَ حِینَ تَقُومُ }
(Al-Qur’an Surah Asy-Syu’araa Ayat 218)
Sebelum itu Allah mengatakan,
{ وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ }
“Bertawakallah engkau kepada Allah, Al-Aziz (Maha Perkasa), Ar-Rahim (Maha Pengasih).” (Al-Qur’an Surah Asy-Syu’araa Ayat 217)
Serahkan semuanya sama Allah, yakin sama Allah Yang Maha Perkasa dan Allah Yang Maha Pengasih. Siapa tuh Allah? Allah itu yang senantiasa melihatmu, memandangmu ketika engkau berdiri untuk shalat. Ini juga memotivasi kita untuk beribadah. Jangan nunggu dilihat orang!
Sekali lagi, akhirnya ibadah seorang muslim itu bukan untuk pamer, bukan untuk riya, bukan untuk pencitraan. Sekali lagi nih, karena sekarang kalau bicara masalah pencitraan ya, ana kadang-kadang kasihan, ya mudah-mudahan ana diampuni sama Allah dan semuanya diampuni sama Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam itu berbuat baik kepada rakyatnya tanpa ada kamera yang mengawasi, tanpa ada wartawan yang datang bersama dia. Beliau makan, Beliau masuk pasar, sidak pasar, Beliau ke rumahnya anak yatim, Beliau ke tempatnya janda-janda; enggak ada kamera yang mengawasi Beliau. Agar seorang muslim ketika berbuat itu “Lillahi Ta’ala”.
Dan disebutkan, Allah itu melihat ketika engkau beribadah. Enggak ada orang yang melihat, gelap rumahmu. Engkau berdiri, membaca Al-Qur’anul Karim, membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat yang panjang. Karena terkadang seorang ini, kalau shalat sendirian, maasyaaAllah, cepat banget. Yang dibaca “قُلْ هُو” (Al-Qur’an Surah Al-Ikhlas), yang dibaca { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ } (Al-Qur’an Surah An-Nasr), { إِنَّا أَعْطَيْنَا كَالْكَوْثَرُ } (Al-Qur’an Surah Al-Kautsar). Kalau dia jadi imam, maasyaaAllah, yang dibaca surat Al-Hujurat, surat Qiyamah. Antum benar enggak, Lillahi Ta’ala? Allah tuh ngelihat ketika engkau bangun, berdiri.
{ وَتَقَلُّبَكَ فِی ٱلسَّـٰجِدِینَ }
Ketika Nabi berubah gerakannya; sujud, duduk, berdiri di gelap malam; enggak ada yang melihat. Tetangga enggak tahu, anak enggak tahu, istri enggak tahu, tapi Allah tahu.
[ اللَّهُمَّ ارْحَمْنَا يَا ٱللَّهَ ]
/Allahummarhamna, ya Allah/
Semoga Allah merahmati kita.
Nih, sehingga seorang yang beribadah menghadirkan pengawasan Allah Jalla Jalaluh, maka dia tidak akan riya kepada umat manusia. Apa manfaatnya ana nunjukkan ibadah ana sama mereka?
Biasanya orang itu riya’, pamer kepada manusia, karena dua hal:
1) Mengharapkan pujian,
2) Mengharapkan urusan dunia (mengharapkan harta, jabatan, atau pangkat).
Maka, para Jama’ah rahimakumullah. Asy-Syaikh bin Utsaimin mengatakan, muraqabah yang artinya menghadirkan pengawasan di diri kita itu ada dua:
1) Kita yang mengawasi Allah. Dalam artian, kita beribadah itu seakan-akan memang melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2) Kita yakin bahwasanya Allah senantiasa mengawasi kita. Sebagaimana di awal surat An-Nisaa ayat pertama yang seringkali Nabi baca ketika Khutbatul Hajah, Beliau mengatakan,
{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا }
(Al-Qur’an Surah An-Nisaa Ayat 1)
“Allah tuh senantiasa mengawasi kalian …” Senantiasa!
Maka ayat ini, ya paling tidak membuat kita jadi lebih aman hidup. Ketika ada orang yang mau menyakiti kita, kita tahu Allah sedang mengawasi kita. Ketika ada musibah yang hendak datang kepada kita, Allah tuh tahu musibah itu akan datang. Dan orang ketika shalat, sujud; sujud itu adalah posisi dia yang paling dekat sama Allah Jalla Jalaluh. Maka dianjurkan banyak berdoa.
Ketika berdiri dianjurkan untuk membaca surat-surat yang panjang; ketika sujud dianjurkan untuk banyak-banyak berdo’a. Allah ngelihat, Allah dengar sama antum! Maka jangan cepat mengangkat keningnya ketika sujud (terburu-buru). Mau ke mana? Baca do’a itu!
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sujudnya pun panjang. Beliau membaca,
[سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ]
/Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdihi, subhaanakallahumma wa bihamdika, allahummaghfirlii/
Apa saja dibaca. Maka kita pun hendaklah membaca tersebut, khususnya tadi, ketika enggak ada yang melihat. Kalau di masjid banyak yang ngelihat. Berat kita untuk ikhlas.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
One comment
Pingback: Halaqah 80 – Bab 05 Muraqabah ~ Muqaddimah Bagian Kedua | AL-HANIFIYYAH