Senin , April 28 2025

Halaqah 88 – Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu Bagian 3

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                  Whatsapp             
     Grup Islam Sunnah | GiS
       *☛ Pertemuan ke-287*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com/

🗓  RABU
        24 Rabi’ul Awwal 1444 H
        19 Oktober 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽  Audio ke-88: Bab 05 Muraqabah ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu Bag 03

══════════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Dan di riwayat yang lain disebutkan sebuah nasihat yang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kepada Ibnu Abbas. Beliau mengatakan,

❲ اِحْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ ❳

“Jagalah Allah, engkau akan mendapati Allah di depanmu.”

Di depanmu menjagamu, mengarahkanmu. Jaga Allah! Khususnya jaga Allah pada waktu-waktu engkau sendiri. Kalau menjaga Allah, menjaga syariat-Nya di kala banyak manusia yang melihat, maka engkau menjaga bukan karena Allah mengawasimu, tapi karena engkau diawasi oleh manusia. Dan itu yang terjadi. Buktinya apa? CCTV sekarang, banyak menangkap pelaku-pelaku dosa, karena mereka tidak menjaga Allah.

❲ تَعَرَّفْ إِلَى اللَّهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ ❳

“Kenalkan dirimu kepada Allah ketika engkau lagi suka.”

Banyak orang hanya kenal sama Allah ketika berduka. Tapi, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam berpesan kepada Abdullah bin Abbas, “Ingatlah Allah, kenalkan dirimu kepada Allah ketika engkau dalam kondisi bersuka cita, gembira.”

❲ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ ❳

“Ketika engkau susah, Allah akan kenal sama engkau.”

Bagaimana Nabi Yunus ‘Alaihissalam? Allah menceritakan tentang cerita Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan di surah As-Saffat ayat 143-144.

{ فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ (١٤٣) لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٤٤) }

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari bangkit.” (Al-Qur’an Surah Ash-Shaffat Ayat 143-144)

Subhanallah. Tuh, lihat! Nabi Yunus ‘Alaihissalam adalah orang yang suka bertasbih, suka mengingat Allah -dulu- dalam kehidupannya. Ketika dia ditelan oleh ikan paus, Allah jaga, karena dulu dia adalah orang-orang yang ahli bertasbih. Kalau bukan karena itu, dia akan berada di perut ikan itu sampai hari kebangkitan.

Namun, kebanyakan manusia baru kenal sama Allah kalau lagi susah. Lagi senang, lupa. Maka diingatkan sama Allah; dikasih musibah supaya ingat, dikasih penyakit. Maka hendaklah kita mensyukuri karunia dari Allah yang menyebabkan engkau bisa ingat sama Allah.

Kemudian kata Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam,

❲ وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ❳

Ini berkaitan dengan takdir. Apa yang menimpamu atau apa yang luput dari engkau, ya memang enggak mungkin menimpamu.

Sekarang kita bisa melihat kejadian-kejadian yang begitu membuat seorang mukmin tambah beriman.

Ada orang yang lagi berdiri di pinggir jalan, tahu-tahu ada mobil yang nabrak ke arah dia, tapi dia sudah bergeser beberapa detik, bukan menit, beberapa detik. Enggak perlu dia mengatakan, “Ooh … andai kata ana di sana..” Enggak! Memang catatannya engkau itu enggak kena. Catatannya engkau enggak kena.

Dan sebaliknya, ada orang yang enak duduk di pinggir jalan, tahu-tahu ada mobil nyelonong masuk. Naudzubillah. Enggak perlu dikatakan, “Andai kata engkau tadi enggak duduk di pinggir jalan…” Enggak! Itu sudah dicatat. Memang peristiwanya seperti itu. Enggak ada “andai kata”! Itu sudah harus menimpamu.

Kemudian,

❲ وَاعْلَمْ ❳  

Nih, Subhanallah, Nabi ‘Alaihis-shalatu wassallam mengatakan وَاعْلَمْ , ilmu lagi nih.

Dan ketahuilah,

❲ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ ❳

“Bahwasanya kemenangan, pertolongan, dengan kesabaran.”

Artinya, seseorang yang ingin mendapatkan kemenangan, sabar! Kita sudah bahas babnya, bab sabar. Apabila kita menginginkan kemenangan dari Allah, tapi kita tergesa-gesa, enggak bakalan.

Para sahabat Nabi ketika berada di Mekah, selama 13 tahun hidup di dalam penyiksaan, penindasan, yang penuh dengan segala petaka dan penderitaan. Tapi, apa kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah menceritakan kesabaran orang-orang dahulu?

❲ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُوْنَ ❳

“Kalian tergesa-gesa. Sabar…!”

Kita umat Islam harus sabar. Tergesa-gesa tidak akan menyelesaikan masalah.

❲ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ ❳

Tuh, jalan keluar atau solusi itu dengan kesulitan yang ada. Ketika engkau mendapati kesulitan, kesusahan, yakinlah akan ada solusi.

Hamba ketika dikasih ilmu kayak gini sama Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, bagaimana dia menghadapi problematika yang bakal datang yang dia enggak tahu bagaimana menghadapinya, tapi dia punya keyakinan bahwa pada masa kesulitan, ada solusi di sana. Kenapa? Karena Allah mengatakan,

{ فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا }

(Al-Qur’an Surah Al-Insyirah Ayat 5)

Nabi mengatakan,

{ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا }

“Bersama dengan kesulitan ada kemudahan.”

Ingat, bab ini bab tentang “Muraqabah”, bahwasanya seorang hamba hendaklah menghadirkan itu selalu dalam dirinya. Jaga Allah, jaga Allah! Ada yang mencatat semuanya; yang keluar dari lisanmu, yang ditulis dengan penamu, yang ditulis di hpmu, semuanya diawasi oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kalau kita berbuat baik kepada manusia, kita berbuat baik sama orang; kita taruh duit di bawah jok mobilnya; atau kita taruh duit, kita masukkan ke bawah pintu rumah; atau kita transfer ke rekeningnya, atau kita transfer pulsa ke nomer dia. Mungkin kita enggak tahu, dan kita tidak bisa membalas budi orang-orang yang berbuat baik kepada kita. Tapi, Allah sudah menentukan, Allah melihat, mengawasi. Jaga Allah, Allah jaga engkau. Selesai urusannya.

Sehingga riya’ jauh dari kehidupan seorang muslim. Karena dia berbuat bukan buat manusia, tapi buat Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses