๐ WAG Bimbingan Islam
๐ Oleh: Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar (ุงูููููููู ุงููู
ูููุณููุฑู)
Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam
๐ Kitab Shalat
๐ Halaqah 4 – Hukum Adzan dan Iqamah
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ููููุ ุงููููุฐูู ุฃูููุฒููู ุดูุฑููุนูุฉู ุงููุฅูุณูููุงู
ู ููุฏูู ูููููููุงุณู ููุฑูุญูู
ูุฉู ูููููุนูุงููู
ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุงูููููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑูููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู
ูุญูู
ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณูููููู ุฅูู
ูุงู
ู ุงููุฎูุงุดูุนูููู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุงูุทูููููุจูููู ุงูุทููุงููุฑูููู ููู
ููู ุชูุจูุนูููู
ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฅูููู ููููู
ู ุงูุฏูููููุ ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏู
Ikhwani wa Akhawati Fฤซllฤh, para sahabat Bimbingan Islam (BiAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤla. Alhamdulillฤh pada pertemuan kita kali ini, kita akan melanjutkan kembali pelajaran kita pada Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar (Fiqih Muyassar) yang disusun oleh sejumlah ulama. Kita lanjutkan dengan pembahasan berikutnya yaitu tentang:
โช๏ธ HUKUM ADZAN DAN IQAMAH (ุญูู ุงูุฃุฐุงู ูุงูุฅูุงู ุฉ)
Adzan dan Iqamah menurut penjelasan para ulama penyusun kitab Fiqih Muyassar, adzan dan iqomah disyari’atkan untuk kaum laki-laki di setiap shalat lima waktu, bukan selainnya. Selain shalat lima waktu, tidak ada syari’at dikumandangkannya Adzan.
Hukum Iqamah adalah fardhu kifayah.
Apakah fardhu kifayah itu? Fardhu kifayah adalah suatu perkara dalam agama yang hukumnya wajib, apabila dikerjakan oleh sebagian umat Islam maka kewajiban tersebut gugur dari sebagian yang lain, yakni orang lain yang tidak mengerjakan kewajiban tersebut maka dia tidak berdosa karena sudah tercukupi oleh sebagian umat Islam yang menjalankannya.
Di antara contoh perkara agama yang hukumnya fardhu kifayah adalah iqamah ini.
Fardhu artinya wajib, makanya para ulama fiqih menjelaskan bahwa wajib itu ada dua macam.
โด Ada wajib ‘ayni atau fardhu ‘ain.
โต Ada wajib kifa’i atau fardhu kifayah.
Wajib ‘ain atau fardhu ‘ain yaitu setiap perkara agama yang wajib dikerjakan oleh setiap individu muslim yang mukallaf (berakal dan baligh) seperti (contoh) ibadah-ibadah yang hukumnya fardhu ‘ain adalah shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, berkata jujur, berbakti kepada kedua orang tua. Ini perkara-perkara yang hukumnya fardhu ‘ain (wajib atas setiap individu muslim).
Sedangkan fardhu kifayah atau wajib kifa’i (sebagaimana telah dijelaskan diatas) adalah setiap perkara agama yang wajib, apabila dikerjakan oleh sebagian umat Islam maka kewajiban tersebut gugur dari sebagian yang lain, sebagian lain yang tidak mengerjakannya tidaklah berdosa.
Contohnya Adzan; Adzan adalah ibadah yang hukumnya fardhu kifayah, kemudian memandikan jenazah, menyalatkan jenazah, menjalankan amar ma’ruf nahi munkar di tengah umat Islam, berjihad di jalan Allฤh untuk mendakwahi orang kafir masuk ke dalam agama Islam.
Para ulama menjelaskan tentang hukum Adzan dan Iqamah, maka terdapat beberapa pendapat. Sebagian mereka mengatakan bahwa hukum Adzan dan Iqamah adalah sunnah, menurut madzhab jumhur atau mayoritas ulama seperti madzhab Syafi’i, madzhab Hanafi, dan madzhab Maliki.
Madzhab Imam Syafi’i, madzhab Imam Abu Hanifah, madzhab Imam Malik, mengatakan bahwa Adzan dan Iqamah hukumnya sunnah.
Sedangkan pendapat ulama lain mengatakan bahwa Adzan dan Iqamah hukumnya wajib atau fardhu kifayah sebagaimana pendapat Imam Ahmad bin Hanbal, al-Imam Al-Auza’i kemudian Atha bin Abi Rabi’ah dan yang lainnya. Dan dari dua pendapat ini yang tampak rajih (lebih kuat) adalah pendapat yang kedua, yaitu wajib atas fardhu kifayah karena didukung dengan dalil-dalil syar’i.
Di antaranya adalah hadits Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam sebagaimana riwayat Imam Al-Bukhฤri dan Imam Muslim dari sahabat Malik bin Huwairith radhiyallฤhu ta’ฤla ‘anhu,
ููุฅูุฐูุง ุญูุถูุฑูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููููููุคูุฐูููู ููููู ู ุฃูุญูุฏูููู ู
“Apabila telah masuk waktu shalat, maka hendaknya salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan untuk kalian.” (Hadits shahih riwayat Al-Bukhฤri no. 628).
Dan ini pendapat yang tampak rajih atau kuat. Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini tentang Bab Adzan dan Iqamah. Mudah-mudahan apa yang telah kita sampaikan bisa dipahami dengan baik dan benar dan menjadi ilmu yang bermanfaat, Ilmu yang menumbuhkan semangat kita dalam menimba Ilmu, Ilmu yang akan meningkatkan kualitas Iman dan Takwa kita kepada Allฤh.
Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
In Syaa Allah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini