๐ Belajar Islam BIS
bis.belajar-islam.net
๐ Oleh: Ustadz Hafidz Abdul Rohman, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Materi: Sejarah Kehidupan dan Perjuangan Rasulullah
๐ Halaqah 3 – Kelahiran dan Masa Pertumbuhan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงูููููู ููุนูููู ุขูููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ููู
ููู ุชูุจูุนูููู
ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฅูููู ููููู
ู ุงูุฏููููููุ ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏู
Kelahiran dan Masa Pertumbuhan Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan pada hari senin pagi tanggal 9 rabi’ul awwal tahu Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 april tahun 571 masehi.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan dari suku Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat dan terpandang di tengah masyarakat Arab pada waktu itu, dari suku Quraisy tersebut beliau berasal dari bani Hasyim anak suku yang juga paling terhormat di tengah suku Quraisy.
Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir dalam keadaan yatim, karena bapaknya Abdullah telah meninggal ketika ibunya Aminah mengandungnya dalam usia dua bulan. Setelah melahirkannya, sang ibu segera membawa bayi tersebut kepada Kakeknya Abdulmuththalib.
Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya, lalu dibawanya bayi tersebut ke dalam Ka’bah dia berdo’a kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya, anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab pada waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahirannya, Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhitan.
Selain Ibunya, Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam disusukan juga oleh Tsuwaibah, budak dari Abu Lahab. Kemudian sebagaimana adat kebiasaan masyarakat perkotaan pada waktu itu, ibunya mencari wanita pedesaan untuk menyusui putranya.
Maka terpilihlah seorang wanita yang bernama Halimah binti Abi Du’aib dari suku Sa’ad bin Bakr yang kemudian lebih dekenal dengan panggilan Halimatus Sa’diyyah. Sesungguhnya atas kehendak Allah jualah hingga Halimah As-Sa’diyyah menyusui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika kecilnya, sebab ketika pertama kali ditawarkan untuk menyusuinya dia terasa enggan menerimanya, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah anak yatim yang tidak dapat diharapkan imbalan materi yang layak darinya, tetapi ketika tidak didapatkan lagi bayi lain untuk disusui, maka diapun menerima bayi Muhammad untuk disusui di perkampungan Bani Sa’ad.
Ternyata dia tidak salah pilih, karena yang disusui telah Allah persiapkan menjadi manusia paling agung di muka bumi ini, yang akan membawa jalan terang bagi umatnya yang beriman, maka wajar kemudian setelah itu Halimahtu Sa’diyyah penuh dengan keberkahan.
Demikianlah lima tahun pertama kehidupan Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia lalui di daerah perkampungan dengan kehidupan yang masih asri dan udara segar di lembah Bani Sa’ad. Hal tersebut tentu saja banyak berpengaruh bagi pertumbuhan Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam baik secara fisik, maupun kejiwaan.
Pada saat Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusia 5 tahun dan saat beliau masih dalam perawatan Halimatus Sa’diyyah di perkampungan Bani Sa’ad, terjadilah peristiwa besar yang sekaligus menunjukan tanda-tanda kenabiannya kelak.
Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah pembelahan dada, atau sakku shadri. Suatu hari ketika Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermain dengan teman-temannya, tiba-tiba datang Malaikat Jibril menghampiri dan menyergapnya, lalu dia dibaringkan, kemudian dadanya dibelah, lalu hatinya diambil selanjutnya dikeluarkan segumpal darah darinya seraya berkata:
“Inillah bagian Syaitan yang ada padamu,”
Kemudian hati tersebut dicuci di bejana emas dengan air zam-zam setelah itu dikembalikan ke tempat semula. Sementara itu, teman-teman sepermainannya melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah seraya berkata:
“Muhammad dibunuh!, Muhammad dibunuh!”
Maka mereka bergegas meghampiri tempat Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam semula, disana mereka mendapatkan Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan pucat pasi.
Setelah kejadian tersebut Halimah sangat khawatir terhadap keselamatan Muhammad kecil shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akhirnya tak lama setelah itu dia memutuskan untuk memulangkannya kepada ibunya di kota Makkah, maka berangkatlah Halimah ke Makkah dan dengan berat hati dikembalikannya Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ibunya.
Setelah beberapa lama tinggal bersama ibunya, pada usia 6 tahun sang Ibu mengajaknya berziarah ke makam suaminya di Yatsrib. Maka berangkatlah mereka keluar dari kota Makkah, menempuh perjalanan sepanjang 500 km, ditemani oleh Ummu Ayman dan dibiayai oleh Abdulmuththalib.
Ditempat tujuan mereka menetap selama sebulan, setelah itu mereka kembali pulang ke Mekkah, namun ditengah perjalanan Ibunya menderita sakit dan akhirnya meninggal diperkampungan Abwa yang terletak antara kota Makkah dan Madinah.
Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bimbingan, taufik, dan inayah-Nya supaya kita istiqamah di atas sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
InSyaaAllah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, akan segera hadir