Jumat , Juli 11 2025

Halaqah 125 – Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                  Whatsapp             
     Grup Islam Sunnah | GiS
       *☛ Pertemuan ke-325*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓  JUM’AT
        15 Jumadil Awal 1444 H
        09 Desember 2022 M

👤  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

📚  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽  Audio ke-125: Bab 08 Istiqamah ~ Pembahasan Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu

══════════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Thayyib. Hadits yang selanjutnya.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- : ❲ قَارِبُوْا وَسَدِّدُوْا وَاعْلَمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ ❳ قَالُوْا : وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟! قَالَ : ❲ وَلَا أَنَا إِلَّا أنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ ❳ ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ [٢٨١٦]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Usahakan bersikap lurus dan menepati yang benar, serta ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun di antara kalian yang selamat dari siksa, karena amal perbuatannya.” Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau wahai Rasulullah?” Beliau pun menjawab, “Termasuk aku juga, hanya saja Allah meliputi diriku dengan rahmat dan karunia-Nya.” (Hadits Riwayat Muslim no. 2816)

Thayyib, Jama’ah. Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

❲ قَارِبُوْا وَسَدِّدُوْا ❳

_Qaaribuu_ ( قَارِبُوْا ) dari asal kata _al-qurb_ ( الْقُرْبُ ) yaitu “dekat”. Kalau kita sedang memanah, kita lihat memanah itu ada beberapa warna, lingkaran yang berbeda warnanya. Kalau bisa kita itu menepati sasaran (tepat di sasaran). Itu harapannya. Tapi kalau enggak bisa, mendekati sasaran. Andai kita tetap berusaha untuk mendekati, mendekati, menepati sasaran tersebut. Begitulah dalam beragama. Kita berusaha untuk mendekati yang benar, kita berusaha untuk menepati sasaran, istiqamah di atas agama Allah ini. Tapi kita juga perlu tahu, bahwa manusia penuh dengan kekurangan, dia makhluk yang kodratnya berbuat salah.

Lalu Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, “Ketahuilah, enggak ada yang selamat di antara kalian dengan amalannya.” Enggak ada! Lalu para sahabat mengatakan, “Engkau ya Rasulullah, gimana?” Yang ibadah sampai bengkak kakinya; yang kita tahu tentunya Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam tepat sasaran dalam beribadah; istiqamah di atas agama Allah. Apakah Beliau juga tidak akan selamat dengan amalan yang Beliau lakukan selama hidupnya?

Maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, ” وَلَا أَنَا (Aku pun tidak akan selamat dengan amalanku) إِلَّا (kecuali dalam satu kondisi) Allah membungkusku dengan rahmat-Nya dan karunia-Nya, baru masuk surga.”

Para Jama’ah, hadits ini adalah cemeti buat orang-orang yang sombong dengan amalannya, yang merasa sudah banyak amal shalih dia, yang merasa ketaatan dia lebih baik daripada orang lain, sehingga dia meremehkan ibadah orang lain dan berbangga dengan ibadahnya sendiri.

Ingat! Enggak ada yang masuk surga dengan amalannya, sebagai pengganti amalannya. Yang ada itu, kita masuk surga karena Allah kasihan sama kita. Allah kasihan sama kita, lalu Allah perbolehkan kita masuk surga. Bayangkan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam!

Jama’ah, kalau kita sadar, Subhanallah, bahwasanya kita dijadikan orang Islam itu karunia Allah.

Pernah Bisyr Al-Hafi, dia pernah berdiri di pintu rumahnya habis Isya. Dia mau masuk rumah, tapi dia merenung di pintu itu sampai adzan Subuh. Keluarganya bingung, Kenapa engkau?_
“Iya, aku mikir dengan Bisyr an-Nashrani, Bisyr al-Yahudi, Bisyr al-Majusi. Ada orang yang namanya Bisyr tapi dia Nasrani; ada orang yang namanya Bisyr dia Yahudi, dia Majusi. Tapi Allah jadikan aku muslim.” Sehingga dia sadar kalau ini benar-benar karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sehingga kita ini bisa Islam, kita bisa shalat, kita bisa ibadah, itu benar-benar karunia Allah; bukan karena kitanya yang berhak, bukan! Kita pun bisa shalat karena Allah yang mengarahkan kepada kita. Kita pun bisa kenal sunnah dan kita mengamalkannya dalam kehidupan ini, kita sabar, itu juga Allah.

Maka, hadits ini peringatan buat kita semuanya. Jangan sombong dengan amalan!

Syaikh ibn Utsaimin rahimahullahu Ta’ala ditanya tentang hadits ini, bagaimana kaitannya dengan firman Allah yang berada di surah An-Nahl ayat 97.

{ مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ }

“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Na’am. Artinya disebutkan di sini, amalan ternyata membuat mereka selamat dari api neraka. Amalan mereka itu dengan apa yang mereka amalkan, mereka mendapatkan surga Allah Jalla Jalaluh. Sedangkan Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam menyebutkan, “Enggak ada yang masuk surga dengan amalannya.”

Maka Syaikh ibn Utsaimin rahimahullahu Ta’ala menyebutkan, bahwa yang dinafikan itu masuk surga sebagai pengganti amalan. Itu yang dinafikan. Yang ditetapkan, amalan itu salah satu sebab orang itu masuk surga. Beliau mengatakan, sebab yang sebenarnya adalah rahmat Allah dan karunia-Nya bersama amalan yang dia lakukan. Jadi bukan pengganti amalan kita surga itu.

Oh.. karena kita beramal, kita berhak masuk surga, enggak! Semuanya dari Allah sebenarnya. Sehingga yang ada adalah ampunan Allah dan karunia-Nya yang mengantarkan seseorang ke dalam surga Allah Jalla Jalaluh.

Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses