╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-328*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 RABU
20 Jumadil Awal 1444 H
14 Desember 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-128: Bab 09 Tafakur ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 10
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Kita lanjutkan kajian kita. Na’am, ayat yang selanjutnya, Surah Al-Qital atau Surah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
{ أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ دَمَّرَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۖ وَلِلْكَٰفِرِينَ أَمْثَٰلُهَا }
“Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka. Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima akibat-akibat seperti itu.” (Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 10)
Na’am. Subhanallah, Jama’ah. Ini perintah juga untuk bertafakur, untuk melihat, untuk jalan. Coba engkau berjalan, lihat tuh tempat-tempat yang hancur, tempat-tempat yang musnah. Namun sekali lagi, kadang kala ada orang berangkat ke tempat-tempat yang hancur itu enggak bawa akal; bawa kecerdasan dia. Dia datang, berangkat ke Mesir melihat piramid, yang dia gunakan kecerdasannya. Piramid ini bisa seperti ini, diangkat oleh orang sekian.. sekian.. sekian. Na’am.
Berangkat melihat kampungnya Nabi Shalih ‘Alaihissalam. Berangkat ke Laut Mati. Berangkat ke Petra. Berangkat ke tempat-tempat yang penduduk aslinya sudah hilang, hancur mereka. Orang yang cerdas hanya akan melihat itu. Tapi kalau orang yang berakal, Jama’ah, bukan bicara IQ lagi. Dia berakal, maka dia akan berpikir. Ke mana Fir’aun? Mati tenggelam. Ke mana bala tentaranya? Habis tenggelam. Kenapa itu terjadi? Karena mereka tidak taat.
Maka Allah perintahkan kepada kita untuk berjalan, untuk melihat. Dan { وَلِلْكَٰفِرِينَ أَمْثَٰلُهَا }. Dan buat orang-orang kafir, akan terulang kembali adzab Allah itu. Allah akan menghancurkan mereka yang tidak taat kepada-Nya. Tinggal tunggu waktu semuanya.
Dan disebutkan di sini, ayat-ayat yang berkaitan dengan ini, Syaikh mengatakan, itu banyak kali, _nau_ mengatakan, banyak. Yang pertama, di Surah Yusuf ayat 109; Surah Ar-Ruum ayat 9; Surah Fathir ayat 44; Surah Ghafir ayat 21 dan ayat 24; dan Surah Muhammad yang baru saja kita baca. Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan dalam ayat-ayat ini,
{ أَفَلَمْ يَسِيْرُوْا، أَفَلَمْ … }
Kenapa mereka enggak jalan, mereka lihat tuh…
Asy-Syaikh ibn Utsaimin mengatakan, melihatnya ini, bisa dia melihat mata kita. Kita datang memang, kita melihat; atau dengan membaca, membaca peristiwa atau cerita, yang benar cerita tersebut diceritakan tentang peristiwa suatu kaum yang hidup di kampung ini, kemudian terjadi gempa, hilang kampung itu sama sekali. Hanya tinggal cerita.
Jadi berjalanlah dengan kedua kakimu, dan berjalanlah dengan hatimu. Yang tidak bisa berjalan, melihat dengan kakinya, hatinya tetap harus berjalan melihat dan mengambil ibrah dan pelajaran. Na’am.
❲ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ❳
“Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Na’am. Di sini Al-Imam An-Nawawi menyebutkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Hadits ini diperselisihkan kesahihannya, tapi maknanya sahih. Bahwa Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,
❲ الْكَيِّسُ ❳
“Orang yang cerdik itu”
❲ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ❳
“Adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya”
❲ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ❳
“Dan dia beramal untuk setelah kematian.”
note: [ دَانَ نَفْسَهُ ] salah satu maknanya bukan mengendalikan diri, tapi menghitung-hitung diri, menghisab diri; dan dia beramal untuk kehidupan setelah kematian.
❲ وَالْعَاجِزُ ❳
“Dan orang yang lemah, orang yang bodoh mungkin bisa disebut, dia adalah
orang yang”
❲ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ❳
“Yang dia mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terus hidupnya.”
Maka ingat, Jama’ah. Kita perlu bertafakur, melihat kehidupan ini. Tatkala engkau melihat rumah yang mewah yang membuatmu terkesima, jadi ingat, suatu saat pemilik rumah ini akan meninggalkan rumah ini; suatu saat rumah ini akan hancur, rata sama tanah. Itu akan terjadi.
Ketika melihat orang pakai mobil yang bagus, yang mewah, mungkin hatimu terketuk ingin memiliki seperti itu. Engkau juga perlu bertafakur. Kalau aku naik mobil itu, apa sih yang dirasakan? Suatu saat mobil itu juga akan aku tinggalkan. Jadi hal-hal seperti inilah, bertafakur seperti inilah yang membuat seorang hamba jadi zuhud dalam kehidupan ini. Jadi bisa mengendalikan dirinya, mengatur hawa nafsunya. Kalau enggak, ya sudah.
Kenapa kita melihat ada orang yang kerjanya menumpuk barang, dia menjadi kolektor ini, barang ini, barang itu, enggak ada yang dipakai itu barang. Setelah itu mati ditinggal, sama anak dijualin semuanya. Karena ada orang tadi, yang cerdas tapi enggak berakal. Bahkan ada orang-orang yang cerdas yang IQ-nya tinggi, ternyata dia lebih buruk daripada binatang. Maka Bab Tafakur ini, hendaklah kita melakukannya dalam kehidupan kita. Allah sering kali mengajak kita untuk bertafakur supaya kita jadi tambah benar dalam kehidupan ini.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
One comment
Pingback: Halaqah 129 - Bab 10 Bersegera Mengerjakan Kebaikan ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 148 dan Al-Qur’an Surah Ali-'Imran Ayat 133 | AL-HANIFIYYAH