Senin , April 28 2025

Halaqah 7 – Beberapa Adab Shalat ‘Ied

???? WAG Madeenah
(Madrasah Diniyah)

???? Oleh: Ustadz Riki Kaptamto, Lc. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
???? Kitab Shifat Shaumin Nabiy & Ahkaamul ‘Idain
(Meneladani Rasulullah ﷺ dalam Berpuasa dan Berhari Raya)

???? Materi 07 : Beberapa Adab Shalat ‘Ied

???? Audio, klik di sini
════════════════

Madeenah, Belajar Islam Dasar dengan Pemahaman yang Benar

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَی أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَی آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin dan muslimat rahimani wa rahimakumullah. Hari ‘Iedul Fithri merupakan hari yang mulia bagi kaum muslimin, dan hari kebahagiaan bagi seluruh kaum muslimin di manapun mereka berada. Di dalamnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan ibadah-ibadah yang agung diantaranya adalah shalat ‘Ied.

Maka di antara adab yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam kepada kita di dalam menyambut hari ‘Iedul Fithri tersebut dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat ‘Iedul Fithri. Di antaranya:

⑴ Berhias di hari ‘Iedul Fithri, yaitu menghiasi diri dengan pakaian yang terbaik yang dia miliki dan membersihkan dirinya di hari ‘Iedul Fithri untuk menyambut kebahagiaan tersebut.

Hal ini merupakan hal yang masyhur di kalangan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan oleh para ulama rahimakumullahu Ta’ala.

Mereka menyebutkan bahwasanya dimasa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah biasa para sahabat menyambut hari ‘Ied dengan menghias diri mereka dengan pakaian yang terbaik, sebagaimana hal itu dilakukan oleh Ibnu Umar dan juga para sahabat yang lain.

Bahkan Umar bin Khaththab radhiyallahu ta’ala ‘anhu pernah bermaksud untuk memberikan kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam sebuah pakaian yang bagus yang beliau beli dari pasar dan beliau ingin berikan kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dengan tujuan agar beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam memakainya di hari ‘Ied dan juga dipakai untuk menyambut para utusan-utusan dari negara-negara lain.

Maka dari hal-hal itu, kita mengetahui bahwasanya menghias diri untuk menyambut hari ‘Iedul Fithri merupakan suatu hal yang dianjurkan bagi kaum muslimin sebagai bentuk mereka menyambut kebahagiaan dan rahmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada mereka.

⑵ Kaum muslimin keluar menuju tempat shalat atau menuju mushala (tempat pelaksanaan shalat ‘Ied dilakukan di mushala) tidak di dalam masjid. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam biasa melakukan shalat ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adha di mushala.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ‏-صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

“Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam pada hari ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adha keluar menuju mushala”

وَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ

“Maka yang pertama kali beliau mulai adalah mengerjakan shalat.”

Hal ini menunjukkan bahwasanya lebih utama shalat ‘Iedul Fithri dilakukan di mushala yaitu di luar, bukan di dalam masjid. Adapun hikmahnya adalah karena di dalam shalat ‘Iedul Fithri tersebut kita bisa menampakkan syiar kaum muslimin dan menjadikan seluruh kaum muslimin bersatu, mendengar khutbah dari khatib, dan shalat berjama’ah secara bersama-sama di hari yang mulia tersebut.

⑶ Menjadikan jalan yang dilewati menuju mushala untuk shalat ‘Ied berbeda dengan jalan yang digunakan untuk pulang. Yaitu jika memungkinkan untuk melalui dua jalan yang berbeda, maka itu dianjurkan sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ta’ala ‘anhu. Beliau mengatakan:

كَانَ النَّبِىُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam biasanya beliau akan memilih jalan yang berbeda ketika shalat ‘Ied.” (Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 986).

Maksudnya memilih jalan yang berbeda untuk pergi dan pulang dari mushala menuju rumahnya. Para ulama rahimakumullah menjelaskan hikmah dari hal tersebut, sebagian mengatakan agar beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam bisa memberikan salam kepada kaum muslimin di kedua jalan yang lain.

Dan pendapat bahwasanya agar beliau bisa memberikan kesempatan kepada orang-orang yang mempunyai hajat kepada beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam yang mereka bertempat di dua jalan tersebut (jalan yang berbeda tersebut) kalau mereka mempunyai keperluan mereka bisa menjumpai Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam.

Sebagian yang lain berpendapat tujuan atau hikmahnya adalah untuk menampakkan syiar Islam. Maka apapun hikmah dan tujuan dari hal tersebut maka tentunya apa yang dilakukan oleh Nabi shallallshu ‘alayhi wa sallam selayaknya kita contoh. Yaitu menjadikan jalan yang kita lalui ketika datang shalat ‘Ied berbeda dengan jalan yang kita lalui ketika kita pulang dari shalat ‘Ied menuju rumah.

⑷ Keluar menuju mushala tersebut dengan berjalan kaki sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ta’ala ‘anhu. Beliau mengatakan:

مِن السنة أن تخرج إلى العيد ماشيًا

“Termasuk sebuah sunnah adalah engkau keluar menuju shalat ‘Ied dengan berjalan kaki.”

⑸ Bertakbir di hari ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adha.

⑹ Pada hari ‘Iedul Fithri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat menuju tempat shalat ‘Iedul Fithri sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ta’ala ‘anhu. Beliau mengatakan: 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam tidaklah beliau berangkat menuju tempat shalat pada hari ‘Iedul Fithri sampai beliau telah memakan beberapa kurma.” (Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 953)

Hikmah dari hal ini adalah agar seorang yang akan mengerjakan shalat ‘Ied tidak dikira sedang berpuasa dan masih terus berpuasa di hari ‘Iedul Fithri. Karena kita mengetahui bahwasanya hari ‘Ied termasuk hari yang diharamkan bagi setiap orang berpuasa.

Tidak boleh ada seorang pun berpuasa di hari ‘Ied baik ‘Iedul Fithri maupun ‘Iedul Adha, sehingga untuk menampakkan bahwasanya kita tidak berpuasa di hari itu kita dianjurkan makan terlebih dahulu. Wallahu ta’ala a’lam.

⑺ Mandi sebelum berangkat menuju shalat ‘Iedul Fithri. Karena shalat ‘Iedul Fithri adalah shalat yang disunnahkan untuk dilakukan secara berjama’ah sebagaimana shalat Jum’at dilakukan secara berjama’ah.

Ada kerumunan masyarakat yang banyak, maka sangat dianjurkan untuk mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum dia berangkat menuju tempat shalat.

Ini merupakan suatu hal yang termasuk adab terkait dengan shalat Iedul Fithri, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama.

Demikian beberapa hal yang merupakan perkara-perkara yang dianjurkan di hari ‘Iedul Fithri terkait dengan persiapan seseorang untuk mendatangi atau melaksanakan shalat ‘Iedul Fithri. Demikian yang bisa kita bahas pada halaqah yang singkat ini semoga bermanfaat dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan ini adalah ilmu yang bermanfaat bagi kita semua di dunia maupun di akhirat, Aamiin.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة

InSyaaAllah Berlanjut

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
???? Website: https://madeenah.bimbinganislam.com
???? Fanspage: https://www.facebook.com/madeenah.official
???? Instagram: https://instagram.com/madeenah.official
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses