Jumat , April 18 2025

Halaqah 146 – Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha

╔══❖•ೋ°????° ೋ•❖══╗
                  Whatsapp             
     Grup Islam Sunnah | GiS
       *☛ Pertemuan ke-346*
╚══❖•ೋ°????° ೋ•❖══╝

???? https://grupislamsunnah.com

????  SENIN
        16 Jumadil Akhir 1444 H
        09 Januari 2023 M

????  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

????  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

????  Audio ke-146: Bab 11 Bersungguh-sungguh ~ Pembahasan Hadits Aisyah Radhiyallahu ‘Anha

══════════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Thayyib. Hadits yang selanjutnya.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقُلْتُ لَهُ : لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ! وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟! قَالَ : ❲ أَفَلَا أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا؟! ❳ ❊ رَوَاهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ [ الْبُخَارِيُّ ( ٤٨٣٧) وَمُسْلِمٌ (٢٨٢٠) ] هَذَا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu shalat pada malam hari, yakni mengerjakan qiyamul lail, sehingga kedua kaki Beliau bengkak. Lantas aku (yakni Aisyah) bertanya kepada Beliau, “Mengapa engkau melakukan ini, wahai Rasulullah! Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengampuni dosa-dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang?!” Beliau pun menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang senantiasa bersyukur?!” (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘Alaihi; Al-Bukhari nomor 4837 dan Muslim nomor 2824; hadits ini merupakan lafazh hadits riwayat Al-Bukhari)

Ini redaksi hadits milik Imam Al-Bukhari, dan hadits yang sama juga terdapat dalam Al-Bukhari Muslim dari riwayat Al-Mughirah bin Syu’bah. Thayyib. Kita lihat bagaimana kesungguhan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beribadah.

Wallahi, Jama’ah. Kadang kala orang nih, ketika dia mengetahui fadhilah [ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ ] Laa ilaaha illallaah, bahwa Allah mengharamkan api neraka buat orang yang mengatakan [ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ ], kemudian dia bersandar dengan ucapannya dan membuat dirinya tidak semangat beribadah, malas, maka ada yang salah pada dirinya.

Ketika engkau mengetahui bahwasanya “Laa ilaaha illallaah” seorang hamba akan takut, seorang hamba akan khawatir, ketika dia tahu kebesaran Allah; ketika dia tahu dengan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala; ketika dia tahu kebaikan Allah kepada kita yang belum kita balas. Maka seharusnya dia menjadi orang yang takut, bukan bersantai ria, menganggap remeh perbuatan maksiat, bersantai dan bermalas-malasan dalam beribadah.

Aisyah radhiyallahu Ta’ala ‘anha menceritakan bagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ

“Beliau shalat malam.”

حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ

“Sampai kedua kakinya membengkak.”

Apa yang dibaca sama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, sampai membengkak kaki Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kadang kala shalat Beliau membaca Al-Baqarah satu rakaat. Bukan Al-Baqarah saja, sama Ali-‘Imran, sama An-Nisaa dan Ali-‘Imran dalam satu rakaat.

Kita kadang kala imamnya baca sedikit panjang sudah gerah, sudah kesemutan kaki kita. Tapi kalau kita lihat orang cari dunia itu berlelah ria mereka, berpanas-panasan untuk menghasilkan nikmat dunia saja. Memang Allah mengatakan tentang manusia ini,

{ بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا }

“Tapi kalian benar-benar lebih mementingkan kehidupan dunia.” (Al-Qur’an Surah Al-A’laa Ayat 16)

Itu kalian, kata Allah.

{ وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ }

“Dan akhirat itu lebih kekal dan lebih abadi dan lebih baik tentunya.” (Al-Qur’an Surah Al-A’laa Ayat 17)

Maka Aisyah kasihan melihat suaminya, melihat Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam yang sudah tua, ketika itu,

فَقُلْتُ لَهُ : لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ

“Kenapa engkau melakukan ini, wahai Rasulullah! Padahal Allah sudah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?!”

Ingat! Kalau dosa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam enggak seperti dosa kita. Itu orang-orang shalih beranggapan, ketika meninggalkan ibadah sunnah buat mereka dosa, padahal enggak dosa, sunnah saja. Tetapi dia merasa rugi, mungkin dia merasa kurang mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melakukan perbuatan mubah, sehingga lupa dari dzikrullah. Mereka merasa itu perbuatan harus ditaubati.

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dikatakan oleh Aisyah, sudah selesai engkau Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi kenapa engkau melakukan ini?! Apa jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam?

 ❲ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا؟! ❳

“Apa enggak boleh aku untuk menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Yang pandai mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita!”

Bayangkan, dalam posisi amal shalihnya sudah banyak, plus dosa-dosanya sudah diampuni, ternyata hal itu tidak membuat Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam berhenti beribadah atau mengurangi volume ibadahnya. Karena kadang kala orang merasa sudah baik ibadahnya jadi malas.

Ini pelajaran buat kita bersama, Jama’ah. Yang sudah dikasih hidayah sama Allah, bisa kenal sunnah, bisa menjalani Islam seperti yang dijalankan oleh Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam, maka jangan sampai hal itu membuat kita jadi ge-er dengan amalan kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

 ❲ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُوْرًا ؟! ❳

Sudah diampuni dosanya, sudah dimudahkan ibadahnya, lalu enggak bersyukur sama Allah?! Maka dalam mensyukuri nikmat yang Allah berikan, salah satunya dengan memperbanyak ibadah. Itu salah satu bentuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Bukan malah bermalas-malasan ibadah. Thayyib.

Jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

???? Official Account Grup Islam Sunnah

???? Website GiS: https://grupislamsunnah.com
???? Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
???? Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
???? Website GBS: grupbelanjasunnah.com
???? Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
???? YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses