Selasa , April 22 2025

Halaqah 163 – Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma

╔═❖•ೋ°????° ೋ•❖═╗
                 Whatsapp             
    Grup Islam Sunnah | GiS
      *☛ Pertemuan ke-363*
╚═❖•ೋ°????° ೋ•❖═╝

???? https://grupislamsunnah.com

????  RABU
        10 Rajab 1444 H
        01 Februari 2023 M

????  Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى

????  Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

????  Audio ke-163: Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma

══════════════

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).

Kita lanjutkan kajian kita.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ عُمَرُ يُدْخِلُنِي مَعَ أَشْيَاخِ بَدْرٍ فَكَأَنَّ بَعْضَهُمْ وَجَدَ فِي نَفْسِهِ فَقَالَ : لِمَ تُدْخِلُ هَذَا مَعَنَا وَلَنَا أَبْنَاءٌ مِثْلُهُ؟! فَقَالَ عُمَرُ : إِنَّهُ مَنْ حَيْثُ عَلِمْتُمْ فَدَعَاهُ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَدْخَلَهُ مَعَهُمْ فَمَا رَئَيْتُ أَنَّهُ دَعَانِي يَوْمَئِذٍ إِلَّا لِيُرِيَهُمْ قَالَ : مَا تَقُولُونَ فِي قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى : { إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ } ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ : أُمِرْنَا نَحْمَدُ اللَّهَ وَنَسْتَغْفِرُهُ إِذَا نُصِرْنَا وَفُتِحَ عَلَيْنَا وَسَكَتَ بَعْضُهُمْ فَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ لِي : أَكَذَالِكَ تَقُولُ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ؟ فَقُلْتُ : لَا قَالَ : فَمَا تَقُولُ؟ قُلْتُ : هُوَ أَجَلُ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- أَعْلَمَهُ لَهُ قَالَ : { إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَالْفَتْحُ } وَذَالِكَ عَلَامَةُ أَجَلِكَ { فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًا } فَقَالَ عُمَرُ : مَا أَعْلَمُ مِنْهَا إِلَّا مَا تَقُولُ ❊ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ [٤٩٧٠]

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia bercerita, “Umar radhiyallahu ‘anhu selalu memasukkanku beserta para tokoh Badar yang pernah mengikuti Perang Badar yang terdiri dari orang-orang tua, sehingga seakan-akan sebagian dari mereka merasa marah dalam hatinya. Lalu mereka bertanya-tanya, ‘Mengapa pemuda ini ikut masuk bersama kita di sini, sedangkan kita mempunyai anak-anak yang seusia dengannya?’ Karena itu Umar berkata, ‘Sesungguhnya kedudukan pemuda ini seperti yang telah kalian ketahui.’

Kemudian, pada suatu hari Umar memanggilku dan memasukkanku (mengumpulkanku) bersama dengan mereka lagi. Aku tidak mengetahui alasan Umar memanggil diriku pada hari itu, melainkan untuk memperlihatkan pemahaman agamaku kepada mereka. Umar pun bertanya, ‘Bagaimana pendapat kalian tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (Al-Qur’an Surah An-Nashr Ayat 1)? Lalu sebagian mereka menjawab, ‘Kita diperintahkan untuk memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memohon ampunan kepada-Nya apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan pertolongan dan kemenangan kepada kita semua.’ Sebagian di antara mereka hanya terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Lantas Umar bertanya kepadaku, ‘Apakah pendapatmu juga demikian, hai Ibnu Abbas?’

Aku menegaskan, ‘Tidak.’ Umar menanggapi, ‘Lalu bagaimana menurut pendapatmu?’ Maka aku pun menjawab, ‘Itu adalah ajal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang diberitahukan Allah kepada Beliau. Allah berfirman, Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan itulah pertanda dekatnya ajalmu, hai Muhammad. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh Dia Maha Penerima taubat. (Al-Qur’an Surah An-Nashr Ayat 3) Mendengar jawaban tersebut, Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Aku tidak mengetahui kandungan ayat itu, kecuali seperti apa yang kamu jelaskan tadi’.” (Hadits Riwayat Bukhari nomor 4970)

Subhanallah, Jama’ah. Ada banyak faedah dalam hadits ini. Yang pertama, kita bisa melihat bagaimana kedudukan ilmu mengangkat derajat seseorang, bukan umurnya. Ada banyak orang yang berumur, tapi ilmu agamanya, pemahaman agamanya sangat kurang sekali. Tapi ada anak-anak muda yang maasyaaAllah, walaupun kita melihat banyak orang yang berumur itu kurang suka apabila diberi nasihat oleh anak yang muda, sehingga jadi bahan ledekan selalu, anak-anak muda. Bahkan ada seorang yang mengatakan kepada putrinya, Nih, anak-anak muda sekarang sok tau, sok ngerti agama. Padahal bukan sok tau, memang dia belajar, yang orang-orang tua enggak belajar.

Ibnu Abbas radhiyallahu Ta’ala ‘anhu masih muda. Dia belasanlah umurnya, mungkin 20-an lah di masa Umar bin Khaththab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu. Bagaimana posisi dia duduk bersama orang-orang sepuh, yang mereka adalah tokoh-tokoh yang ikut Perang Badar? Ibnu Abbas masih kecil pada waktu itu, jadi dia enggak hadir pada waktu Perang Badar. Mereka ingin tahu, apa sih keutamaan anak muda ini, sehingga Umar bin Khaththab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu ingin menepis sakit hati mereka atau tuduhan mereka terhadap Abdullah bin Abbas radhiyallahu Ta’ala ‘anhuma. Di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdo’a buat Ibnu Abbas ini. Beliau mengatakan,

[ اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ ]

“Ya Allah, jadikan dia ini orang yang faqih, yang paham agama, dan ajarkan kepadanya takwil (tafsir).”

Sehingga pada suatu hari Umar bin Khaththab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu ingin menunjukkan kedudukan anak muda ini, ilmunya, yang dia pantas berkumpul, karena dia memiliki sesuatu yang berbeda, yang menjadikan dia spesial dibandingkan dengan anak-anak muda yang lainnya. Karena sejatinya ilmu itu mengangkat derajat seseorang. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

{ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ }

“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian, dan yang dikasih ilmu diangkat di atas orang ‘alim beberapa derajat lagi.” (Al-Qur’an Surah Al-Mujadilah Ayat 11)

Jadi, enggak sama. Dan terbukti, ternyata. Secara makna memang,

{ إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ }

“Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan,”

{وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا }

“Lalu engkau melihat orang berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah ini,”

{ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ }

“Maka bertasbihlah engkau dengan memuji Allah dan memohon ampun kepada-Nya.”

{ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًا }

“Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima dan Memberi taubat.”

Secara makna selesai seperti itu. Tapi ternyata ada pesan yang hendak Allah sampaikan dalam ayat ini berkaitan dengan ajal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kemudian, Ibnu Abbas menjelaskan bahwasanya ayat ini turun untuk memberikan tanda kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kalau ajalmu sudah dekat. Terus apa yang harus dilakukan? Nih, perintah untuk menambah ibadah. Allah perintahkan kepada Nabi ‘Alaihis-shalatu wassalam,

{ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ }

Artinya, bukan malah kendor ibadahnya. Ketika masa tua itu semakin giat ibadahnya.

{ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ }

Disuruh minta ampun sama Allah Subhanahu wa Ta’ala, kencengin lagi istighfarnya. Allah Maha Menerima taubat.

Jadi, ketika orang berumur 60 tahun, dia dikasih waktu yang panjang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia harus melihat ibadah dia bertambah atau tidak. Karena Nabi diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menambah ibadah.

Jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

???? Official Account Grup Islam Sunnah

???? Website GiS: https://grupislamsunnah.com
???? Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
???? Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
???? Website GBS: grupbelanjasunnah.com
???? Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
???? YouTube:

Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses