🌐 HSI Abdullah Roy
HSI Reguler | Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Beriman kepada Hari Akhir
📖 Halaqah 26 – Tiupan Sangkakala yang Pertama
🔊 Audio, klik di sini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Saudara sekalian, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pemahaman kepada kita semua.
Halaqah yang kedua puluh enam dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman kepada Hari Akhir adalah tentang “Ditiupnya Sangkakala.”
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya Sangkakala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya apa itu sangkakala, maka beliau mengatakan: Tanduk yang ditiup. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasaa-i).
Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup sebanyak dua kali. Di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri, menunggu.” (Al-Qur’an surah Az-Zumar [39] ayat 68).
Tiupan sangkakala yang pertama, dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali apa-apa yang Allah kehendaki. Tiupan ini terjadi di hari Jum’at, sebagaimana dalam Shahih Muslim.
Dan setiap hari Jum’at, hewan-hewan, mereka senantiasa memasang telinga antara waktu shubuh sampai terbit matahari, karena takut apabila ditiup sangkakala pada hari tersebut. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasaa-i).
Apabila terdengar, maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya. Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum ontanya, maka diapun mati dan matilah semua manusia. (Hadits Riwayat Muslim).
Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (٤٩) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (٥٠)
“Mereka tidak menunggu, melainkan satu teriakan saja, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya.” (Al-Qur’an surah Yasin [36] ayat 49-50).
Di dalam shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya, karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia, dan kerajaan hari itu adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Ketahuilah bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala, sekarang telah menuruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya, menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah ‘Azza wa Jalla. (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengabarkan para sahabat dengan kabar ini, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh para sahabat mengatakan:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا
“Cukuplah Allah bagi kita, dan Dialah sebaik-baik wakil, hanya kepada Allah kita bertawakkal.” (Hadits Riwayat Ahmad).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
InSyaaAllah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini