🌐 HSI Abdullah Roy
HSI Reguler | Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Beriman kepada Hari Akhir
📖 Halaqah 39 – Keadilan Allah ketika Hisab
🔊 Audio, klik di sini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Saudara sekalian semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pemahaman kepada kita semua. Halaqah yang ketiga puluh sembilan dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika Hisab.”
Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap amalan para hamba di dunia. Hisab Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hisab yang sangat sempurna keadilannya. Tidak ada kezhaliman sedikitpun di dalam hisab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
“Sesungguhnya Allah tidak akan menzhalimi meskipun sebesar dzarrah sekalipun.” (Al-Qur’an Surah An-Nisaa` [4] ayat 40).
Dzarrah artinya adalah semut, itu yang dikenal oleh orang Arab, mereka mengatakan semut kecil itu dengan dzarrah. Jangan diartikan dengan biji sawi atau yang semisalnya, dzarrah menurut orang Arab adalah semut.
Bahkan rahmat dan kelebihan karunia serta anugerah yang Allah Jalla wa ‘Ala berikan kepada para hamba adalah sangat banyak. Seandainya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab semua makhluk, maka bukanlah hal itu sebuah kezhaliman dan seandainya Allah merahmati, niscaya rahmat Allah lebih baik dari pada amalan mereka. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Yang demikian karena Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Pencipta mereka, Raja yang memiliki kerajaan, semua makhluk adalah milik-Nya dan dalam kerajaan-Nya. Dan Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki di dalam Kerajaan-Nya.
Di antara yang menunjukkan Keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah: Yang pertama, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memfitrahkan di dalam hati semua manusia bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Rabb mereka dan mereka mengakui bahkan sebelum mereka dilahirkan. (Lihat Al-Qur’an Surah Al-A’raf [7] ayat 172).
Yang kedua: Di antara hal yang menunjukkan keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah, Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus para Rasul, para Utusan kepada manusia yang telah mengingatkan mereka dengan fitrah ini dan mengajak mereka untuk beriman dengan hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
رُّسُلًا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةٌۢ بَعْدَ ٱلرُّسُلِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
“Para Rasul yang datang untuk memberikan kabar gembira dan memberikan peringatan supaya tidak ada hujjah bagi manusia atas Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah kedatangan para Rasul. Dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dzat Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.” (Al-Qur’an Surah An-Nisaa` [4] ayat 165).
Yang ketiga: Di antara hal yang menunjukkan keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menugaskan para Malaikat untuk mencatat semua amalan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَٰفِظِينَ (١٠) كِرَامًا كَٰتِبِينَ (١١) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (١٢)
“Dan sesungguhnya pada diri kalian ada malaikat-malaikat yang menjaga atau mengawasi. Yang mereka mulia dan menulis. Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Qur’an Surah Al-Infithar [82] ayat 10-12).
Di antara keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab. Yang keempat: Bahwasanya kebaikan dan kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan di dalam hati maupun yang dinampakkan akan didatangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada manusia yang dizhalimi karena kebaikan yang terlupakan atau karena kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ (٧) وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ (٨)
“Maka barang siapa yang mengamalkan kebaikan sebesar dzarrah sekalipun dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang mengamalkan sebuah kejelekan sebesar dzarrah sekalipun dia akan melihatnya.” (Al-Qur’an Surah Az-Zalzalah [99] 7-8).
Yang kelima: Di antara keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
“Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang lain.” (Al-Qur’an Surah Al-An’am [6] ayat 164).
Kecuali apabila seseorang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya dalam kesesatan tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَالِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya.Tidak berkurang dari dosa mereka sedikitpun.” (Hadits Riwayat Muslim).
Yang keenam: Di antara keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah bahwasanya masing-masing kita akan dipersilahkan melihat sendiri isi kitabnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا (١٣) ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ ٱلْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا (١٤)
“Dan Kami akan keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu pada hari ini yang menghisab dirimu sendiri.” (Al-Qur’an Surah Al-Israa` [17] ayat 13-14).
Yang ketujuh: Di antara keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hisab adalah bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendatangkan para saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan para Rasul yang akan bersaksi atas umatnya, bahwasanya mereka sudah menyampaikan risalah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا
“Maka bagaimana jika Kami datangkan seorang saksi dari setiap umat dan Kami akan datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka.” (Al-Qur’an Surah An-Nisaa` [4] ayat 41).
Malaikat akan menjadi saksi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ
“Dan akan datang setiap jiwa bersamanya para malaikat yang menuntun dan malaikat yang menjadi saksi.” (Al-Qur’an Surah Qaf [50] ayat 21).
Bahkan anggota badan manusia akan menjadi saksi di hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini akan Kami tutup mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara dengan Kami. Dan kaki-kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang sudah mereka lakukan.” (Al-Qur’an Surah Yasin [36] ayat 65).
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
InSyaaAllah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini