๐ Belajar Islam BiS
bis.belajar-islam.net
๐ Oleh: Ustadz Beni Sarbeni, Lc. M.Pd. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Materi: Kitab Fiqih Muyassar
ย ย ย ย (Pembahasan Fiqih Bersuci)
๐ Halaqah 9 – Hukum Bejana dari Emas dan Perak
๐ Audio, klik di sini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐููู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงูููููู ููุนูููู ุขูููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ููู
ููู ุชูุจูุนูููู
ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฅูููู ููููู
ู ุงูุฏููููููุ ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏู
Sahabat sekalian para pendengar di grup WhatsApp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul ‘Alamin, kita lanjutkan kajian kitab Al-Fiqhul Muyassar.
Kali ini kita membahas bab kedua dari kitab Thaharah di halaman 31. Bab kedua: Tentang Bejana. Penulis berkata: Kata Al-Aaniyah artinya wadah atau bejana yang digunakan untuk menyimpan air, baik yang terbuat dari besi atau bahan-bahan yang lain seperti dari tembikar. Nah hukum asal menggunakannya adalah mubah. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surah Al-Baqarah [2] ayat 29. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman:
ูููู ูฑูููุฐูู ุฎููููู ููููู ู ููุง ููู ูฑููุฃูุฑูุถู ุฌูู ููุนูุง
“Dialah Allah yang telah menciptakan segala hal yang ada di muka bumi untuk kalian semua.” (Al-Qur’an Surah Al-Baqarah [2] ayat 29).
Nah ayat ini menjadi dalil sebuah kaidah yang sangat penting dalam bab Mu’amalah. Bahwa:
ุงูููุฃูุตููู ููู ุงููุฃูุดูููุงุกู ุงููุฅูุจูุงุญูุฉ
โHukum asal segala sesuatu adalah boleh.โ
Demikian pula kaidah:
ุงูููุฃูุตููู ููู ุงููุฃูุดูููุงุกู ุงูุทููููุงุฑูุฉ
“Hukum asal segala sesuatu adalah suci.”
Karena Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan segala hal yang ada di muka bumi untuk kalian, berarti semuanya bisa digunakan pada asalnya. Tentunya ini hukum asal yang selanjutnya ada beberapa pengecualian.
Baik, pembahasan pertama atau ุงูููู ูุณูุฃูููุฉู ุงููุฃููููู dari bab kedua ini adalah: Hukum menggunakan wadah yang terbuat dari emas, perak, dan yang lainnya untuk bersuci.
Penulis berkata: Boleh hukumnya menggunakan semua wadah untuk makan untuk minum dan yang lainnya dengan syarat suci dan mubah meski mahal harganya. Sebab hukum asalnya adalah boleh tadi kaidahnya,
ุงูููุฃูุตููู ููู ุงููุฃูุดูููุงุกู ุงููุฅูุจูุงุญูุฉ
โHukum asal segala sesuatu adalah boleh.โ
Kecuali wadah yang terbuat dari emas dan perak. Keduanya haram digunakan untuk makan dan minum. Jadi dikecualikan dari hukum asal tadi adalah menggunakan wadah yang terbuat dari emas atau terbuat dari perak untuk makan dan minum. Apa dalil yang mengecualikannya? Dalilnya adalah yang pertama hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim. Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ููุง ุชูุดูุฑูุจูููุง ููู ุขููููุฉู ุงูุฐููููุจู ููุงููููุถููุฉู ููููุง ุชูุฃูููููููุง ููู ุตูุญูุงููููุง ููุฅููููููุง ููููู ู ููู ุงูุฏููููููุง ููููููู ู ููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู
“Janganlah kalian minum di wadah yang terbuat dari emas juga perak. Jangan pula kalian makan darinya, karena sungguh wadah tersebut bagi mereka (yaitu orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat.” (Hadits Shahih Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Jadi di sini ada larangan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jangan kalian minum di wadah yang terbuat dari emas dan perak demikian pula jangan kalian makan darinya. Juga berdasarkan hadits yang shahih riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim. Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ุงูููุฐูู ููุดูุฑูุจู ููู ุขููููุฉู ุงููููุถููุฉู ุฅููููู ูุง ููุฌูุฑูุฌูุฑู ููู ุจูุทููููู ููุงุฑู ุฌููููููู ู
“Orang yang minum dari wadah yang terbuat dari perak sejatinya ia telah menuangkan api neraka Jahannam ke dalam perutnya.” (Hadits Shahih Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Ini ancaman bagi orang yang minum, demikian pula tentunya makan dari wadah yang terbuat dari perak apalagi emas. Jadi penulis berkata: Dalil di atas secara tegas mengharamkan makan dan minum dengan wadah dari emas dan perak tidak untuk yang lainnya. Kemudian, walhasil (kesimpulannya). Adapun menggunakan keduanya yaitu menggunakan wadah yang terbuat dari emas atau perak untuk bersuci adalah boleh. Jadi pertama, hukum asal segala sesuatu adalah boleh ini kaidahnya.
ุงูููุฃูุตููู ููู ุงููุฃูุดูููุงุกู ุงููุฅูุจูุงุญูุฉ
Hukum asal segala sesuatu adalah boleh, menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak adalah boleh. Nah dikecualikan dari hukum asal ini adalah makan dan minum dari wadah yang terbuat dari emas atau perak. Berdasarkan hadits baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang melarangnya, karena yang dilarang itu hanya makan dan minum maka bersuci atau thaharah dari air yang ada di wadah emas ataupun perak itu kembali kepada hukum asal yaitu boleh.
Selanjutnya penulis berkata: Dan larangan tersebut mencakup wadah yang murni terbuat dari emas dan perak atau wadah yang disepuh dengan keduanya atau ada sedikit emas dan perak padanya. Maksudnya larangan makan dan minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak itu bersifat umum mencakup wadah yang murni terbuat dari emas dan perak atau wadah yang disepuh dengan emas atau perak.
Ada beberapa kesimpulan penting. Yang pertama: Hukum asal segala sesuatu adalah boleh (ini kaidah). Yang kedua: Haram hukumnya makan dan minum dari wadah yang terbuat dari emas atau perak. Berdasarkan hadits-hadits yang sudah saya bacakan tadi. Yang ketiga: Adapun bersuci dari wadah yang terbuat dari emas atau perak, maka itu boleh berdasarkan hukum asal.
Sahabat sekalian yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul ‘Alamin. Demikian materi yang bisa saya sampaikan. Semoga materi yang saya sampaikan ini bermanfaat. Akhukum fillah, Abu Sumayyah Beni Sarbeni. Pondok Pesantren Sabilunnajah Bandung. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bimbingan, taufik, dan inayah-Nya supaya kita istiqamah di atas sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
InSyaaAllah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini