AL-HANIFIYYAH Arsip Kajian dan Umum
Related Articles
🌐 WAG Surabaya Mengaji
Program KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)
≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji
🎙 Oleh: Ustadz Muhammad Yusuf Rustam, Lc., M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Kitab Khulashah Ta’zhimil ‘Ilmi (Ringkasan Memuliakan Ilmu) karya Syaikh Shalih bin Abdillah bin Hamad Al-‘Ushaymi رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📖 Halaqah 14 – Sabar Tatkala Belajar dan Mengajar
🔊 Audio, klik di sini
══════════════════
Daftar Isi – Kitab Khulashah Ta’zhimil ‘Ilmi
════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Pertemuan yang keempat belas dari program KEBUT (Kelas Kitab Tuntas) Kitab Khulashah Ta’zhimi Al-‘Ilmi, simpul kesembilan Kitab Khulashatu Ta’zhimil ‘Ilmi. Berkata Syaikh Shalih Al-‘Ushaymi Hafizhahullahu Ta’ala:
الْمَعْقِدُ التَّاسِعُ: الصَّبْرُ فِي الْعِلْمِ تَحَمُّلًا وَأَدَاءً
Sabar di dalam menuntut ilmu, sabar terhadap ilmu, baik menuntutnya, mengambilnya, mempelajarinya maupun menyampaikan atau mengajarkannya. Kenapa demikian?
إِذْ كُلُّ جَلِيلٍ مِنَ الْأُمُورِ لَايُدْرَكُ إِلَّا بِالصَّبْرِ
Karena semua hal yang berharga yang mahal itu tidak mungkin bisa mendapatkannya kecuali dengan sabar kemudian baru bisa mendapatkannya.
وَأَعْظَمُ شَيْءٍ تَتَحَمَّلُ بِهِ النَّفْسُ طَلَبُ الْمَعَالِي تَصْبِيرُهَا عَلَيْهِ
Dan bagaimana orang itu bisa bersabar jika dia ingin mendapatkan hal-hal yang begitu mahal. Maka dia akan sabar menanti hal tersebut.
وَلِهَٰذَا كَانَ الصَّبْرُ وَالْمَصُابَرَةُ مَأْمُورًا بِهِمَا لِتَحْصِيلِ أَصْلِ الْإِيمَانِ تَارَةً وَلِتَحْصِيلِ كَمَالِهِ تَارَةً أُخْرَى
Oleh karena itu sabar diperintahkan untuk bisa mendapatkan pondasi iman atau keaslian iman tersebut. Dan untuk bisa mendapatkan kesempurnaan iman juga diperintahkan sabar.
قَالَ تَعَالَى: يَٰآيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا ﴾ [ال عِمْرَان: ۲۰۰] وَقَالَ تَعَالَى: وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَوٰةِ وَالْعَشِي يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ﴾ [الكهف: ۲۸]
Allah Subhanahu wa berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah, dan teguhkanlah kesabaran kalian (tahan bantinglah)” (Al-Qur’an Surah Aali-‘Imran [3] ayat 200). Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Dan sabarkanlah jiwamu bersama orang-orang yang beribadah kepada Rabb mereka di waktu pagi dan petang semata-mata mengharapkan wajah-Nya.” (Al-Qur’an Surah Al-Kahfi [18] ayat 28).
قَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ فِي تَفْسِيرِ هٰذِه الْآيَةِ: هِيَ مَجَالِسُ الْفِقْهِ
Berkata Yahya bin Abi Katsir dalam tafsir ayat tersebut, “Yaitu majelis-majelis fikih.” Maksudnya majelis memahami agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi diperintahkan terhadap majelis-majelis ilmu itu sabar di dalam mengambilnya (menuntut ilmu), kemudian di dalam menyampaikannya bersama mereka orang-orang yang sedang duduk di majelis ilmu, mereka mencari wajah Allahu Subhanahu wa Ta’ala.
وَلَنْ يُحَصِّلَ أَحَدٌ الْعِلْمَ إِلَّا بِالصَّبْرِ
Seseorang tidak akan meraih ilmu kecuali dengan kesabaran.
قَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ أَيْضًا: لَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ
Yahya bin Abi Katsir juga berkata, “Ilmu tidak akan diraih dengan jasad yang santai-santai.” Dengan cara banyak beristirahat, mengenakkan badannya.
فَبِالصَّبْرِ يُخْرَجُ مِنْ مَعَرَّةِ الْجَهْلِ
Maka dengan kesabaran tersebut seseorang itu akan keluar dari pahitnya kebodohan.
وَبِهِ تُدْرَكُ لَذَّةُ الْعِلْمِ وَصَبْرُ الْعِلْمِ نَوْعَانِ
Dengan sabar tersebut (dengan waktu yang panjang, sabar menanti), maka dengan itu dia akan menggapai/mendapatkan kenikmatan/kelezatan ilmu. Dan sabar dalam menuntut ilmu itu ada dua sisi yang perlu diperhatikan.
أَحَدُهُمَا: صَبْرٌ فِي تَحَمُّلِهِ وَأَخْذِهِ فَالْحِفْظُ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ وَالْفَهْمُ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ وَحُضُورُ مَجَالِسِ الْعِلْمِ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ وَرِعَايَةُ حَقِّ الشَّيْخِ تَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ
Yang pertama: Sabar ketika mengambilnya, ketika menuntutnya, mempelajarinya. Menghafal itu butuh sabar, memahami yang disampaikan juga butuh sabar. Hadir di majelis ilmu juga butuh sabar. Dan menjaga kedudukan syaikhnya, kehormatan syaikhnya juga butuh kesabaran.
وَالنَّوْعُ الثَّانِي: صَبْرٌ فِي أَدَائِهِ وَبَثِّهِ وَتَبْلِيغِهِ إِلَى أَهْلِهِ فَالْجُلُوسُ لِلْمُتَعَلِّمِينَ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرِ وَإِفْهَامُهُمْ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ وَاحْتِمَالُ زَلَّاتِهِمْ يَحْتَاجُ إِلَى صَبْرٍ
Sabar dari sisi kedua adalah Sabar di dalam mengajarkan, menyebarkannya, menyampaikannya kepada yang berhak menerimanya. Duduk mengajar orang-orang yang belajar butuh kesabaran. Berusaha memahamkan mereka juga butuh sabar. Dan melihat kesalahan mereka juga butuh sabar.
وَفَوْقَ هَٰذَيْنِ النَّوْعَيْنِ مِنْ صَبْرِ الْعِلْمِ الصَّبْرُ عَلَى الصَّبْرِ فِيهِمَا وَالثَّبَاتُ عَلَيْهِمَا
Dan di atas dua jenis sabar ini adalah sabar di atas sabar, yaitu istiqomah. Istiqomah bertahan, bertahan tidak meninggalkannya.
لِكُلٍّ إِلَى شَأْوِ الْعُلَا وَثَبَاتُ وَلَٰكِنْ عَزِيزٌ فِي الرِّجَالِ ثَبَاتُ
Setiap hal yang tinggi itu kalau dia ingin mendapatkannya, maka harus istiqomah. Dan begitulah, walaupun dia berat akan tetapi orang-orang yang jantan itu jelas mereka akan bertahan dan istiqomah di jalan kebaikan tersebut. Baarakallaahu Fiikum.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
InSyaaAllah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini
