Selasa , April 22 2025

Halaqah 47 – Telaga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

🌐 HSI Abdullah Roy
HSI Reguler | Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah

🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Beriman kepada Hari Akhir

📖 Halaqah 47 – Telaga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

🔊 Audio, klik di sini
════════════════

Daftar Isi – Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman kepada Hari Akhir
klik di sini

════════════════

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Saudara sekalian semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pemahaman kepada kita semua. Halaqah yang keempat puluh Tujuh dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman kepada Hari Akhir adalah tentang “Telaga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Di antara beriman kepada hari akhir adalah beriman tentang adanya telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat. Hadits-hadits yang datang di dalam masalah ini mencapai derajat mutawatir. Di antaranya adalah sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةً وَإِنِّي أَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً

“Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya mereka akan saling berbangga siapa di antara mereka yang telaganya paling banyak didatangi. Dan aku berharap akulah yang telaganya akan paling banyak didatangi.” (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

حَوْضِيْ مَسِيْرَةُ شَهْرٍ مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ وَرِيْحُهُ أَطْيَبُ مِنَ اْلمِسْكِ وَكِيْزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ مَنْ شَرِبَ مِنْهَ فَلَا يَظْمَأُ أَبَدًا

“Telagaku sepanjang satu bulan perjalanan, airnya lebih putih daripada susu, dan baunya lebih wangi dari minyak kesturi dan kiizaan-nya yaitu sejenis teko, sebanyak bintang di langit. Barangsiapa meminum darinya maka dia tidak akan haus selama-lamanya.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Sebagian ‘ulamaa` mengatakan bahwasanya seandainya dia masuk ke dalam neraka setelah itu, karena dosa yang dia lakukan maka dia tidak akan diadzab dengan rasa haus.

Umat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mendatangi telaga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminum darinya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan yang artinya:

“Dan aku akan menolak manusia dari telagaku sebagaimana seseorang menolak unta orang lain dari telaganya. Maka para sahabat bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada hari tersebut?’, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki umat-umat yang lain. Kalian akan mendatangi telagaku dalam keadaan putih wajah, tangan, dan kaki kalian dari bekas berwudhu.” (Hadits Riwayat Muslim)

Orang yang beriman ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup kemudian dia murtad sepeninggal beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka akan dijauhkan dari telaga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam sebuah hadits beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan yang artinya:

“Aku akan mendahului kalian diatas telaga dan akan dinampakkan beberapa orang di antara kalian kemudian tiba-tiba dijauhkan dariku. Akupun bertanya, ‘Wahai Rabb-ku, Bukankah mereka adalah para sahabatku?’ Maka dikatakan kepada beliau, Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan setelah dirimu.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)

Di dalam hadits yang lain dikatakan kepada beliau:

“Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka rubah setelahmu.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Sebagian ‘ulamaa` mengatakan bahwasanya membuat bid’ah di dalam agama termasuk merubah yang dimaksud di dalam hadits ini. Dikhawatirkan dia tidak bisa meminum dari telaga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam namun bukan berarti apabila dia masuk ke dalam neraka dia kekal di dalamnya. Karena yang kekal di neraka hanyalah orang-orang kafir.

Dua hadits terakhir menunjukkan bahwa setelah meninggal dunia, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui apa yang dilakukan umatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang bisa meminum dari telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari di mana kita sangat membutuhkannya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة

InSyaaAllah Berlanjut

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Halaqah sebelumnya, klik di sini
Halaqah selanjutnya, klik di sini

Bagikan Ke

About admin.alhanifiyyah

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ahlan Wa Sahlan Para Pengunjung Rahimakumullah Semoga Bisa Mendapatkan Faedah Dan Berbuah Menjadi Amal Jariyah. Barakallahu Fikum...

Check Also

Halaqah 15 – Menjaga Adab dalam Menuntut Ilmu

🌐 WAG Surabaya MengajiProgram KEBUT (Kelas Kitab Tuntas)≈Kelas Kitab Tuntas Surabaya Mengaji 🎙 Oleh: Ustadz …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses