🌐 WAG ARN191
Grup Materi HSI Reguler
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Belajar Tauhid
📖 Halaqah 12 – Berdo’a Kepada Selain Allah Adalah Syirik Besar
🔊 Audio, klik disini
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Halaqah yang kedua belas dari Silsilah ‘Ilmiyyah Belajar Tauhid adalah tentang “Berdo’a Kepada Selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala Adalah Syirik Besar”
Berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah seseorang menghadap Allah subhanahu wa ta’ala dengan maksud supaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewujudkan keinginannya, baik dengan meminta atau dengan merendahkan diri, mengharap dan takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Berdo’a dengan makna di atas adalah ibadah.
Berkata An-Nu’man Ibnu Basyirin radhiyallahu ‘anhu, Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Do’a adalah ibadah”
kemudian beliau Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Rabb kalian telah berkata : “Berdo’alah kalian kepada-Ku, niscaya aku akan mengkabulkan kalian, Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepadaKu mereka akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan terhina”. (Al-Qur’an Surah Ghafir Ayat 60) dan Hadist ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah.
Dan makna “beribadah kepadaKu” pada ayat ini adalah “berdo’a kepadaKu”. Apabila do’a adalah ibadah yang merupakan hak Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata, maka berdo’a kepada selain Allah dengan merendahkan diri di hadapan-Nya, mengharap dan juga takut kepada-Nya sebagaimana ketika dia mengharap dan takut kepada Allah adalah termasuk syirik besar.
Termasuk jenis do’a adalah Istighotsah, yaitu meminta dilepaskan dari kesusahan, Isti’adzah yaitu meminta perlindungan, dan Isti’anah yaitu meminta pertolongan. Apabila di dalamnya ada perendahan diri, pengharapan dan takut, maka ini adalah ibadah, yang hanya boleh diserahkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata.
Namun perlu di ketahui bahwasanya, boleh seseorang beristighotsah, beristi’adzah, dan beristi’anah kepada makhluk dengan 4 syarat:
1. Makhluk tersebut masih hidup.
2. Dia berada di depan kita atau bisa mendengar ucapan kita.
3. Dia mampu sebagai makhluk untuk melakukannya.
4. Makhluk tersebut diyakini hanya sebagai sebab, sehingga tidak boleh bertawakkal kepada sebab tersebut, akan tetapi bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menciptakan sebab tersebut.
Orang yang beristighotsah, beristi’adzah, dan beristi’anah kepada orang yang sudah mati atau kepada orang yang masih hidup akan tetapi tidak berada di depan kita atau tidak mendengar ucapan kita atau meminta kepada makhluk suatu perkara yang tidak mungkin bisa melakukan kecuali oleh Allah, maka ini termasuk syirik besar
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
In Syaa Allah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
3 comments
Pingback: Halaqah 13 - Syafa’at | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Halaqah 11 - Ar-Ruqyah Atau Jampi-Jampi | AL-HANIFIYYAH
Pingback: Daftar Isi - Silsilah Belajar Tauhid | AL-HANIFIYYAH