๐ WAG Bimbingan Islam
๐ Oleh: Ustadz Muhammad Idris, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Kitab ‘Asyratu Asbab Linsyirahis Shadr
(Sepuluh Sebab Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Dan Lapang Dada)
๐ Halaqah 12 – Meninggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ููููุ ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏูุ ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ููู
ููู ุชูุจูุนูููู
ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฅูููู ููููู
ู ุงูุฏููููููุ ููููุณูุฃููู ุงูููููู ุฌูููู ููุนูููุง ุฃููู ูููุนููููู
ูููุง ุจูู
ูุง ููููููุนูููุง ููุฃููู ููููููุนูููุง ุจูู
ูุง ุนููููู
ูููุง ููุฃููู ููุฒูููุฏูููุง ุนูููู
ูุง ููุงููุนูุง ููุนูู
ูููุง ุตูุงููุญูุง ุฅูููููู ููููููู ุฐูุงูููู ููุงููููุงุฏูุฑู ุนูููููููุ ุซูู
ูู ุฃูู
ููุง ุจูุนูุฏู
Alhamdulillฤh kita telah sampai pada bab kedelapan untuk mendapatkan kelapangan dada yang mana ditulis oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumฤllฤhu. Dan insyaAllฤh pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan sebab kesembilan untuk meraih kebahagiaan dan kelapangan dada.
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin menulis bahwa sebab kesembilan untuk meraih lapang dada adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kita. Kita ketahui bersama bahwa termasuk salah satu sebab untuk mendapatkan lapangnya dada adalah menjaga lidah dari banyaknya bicara dan menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, serta menjaga mata kita dari melihat yang tidak berguna dan tidak layak untuk kita lihat. Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi,
ู ููู ุญูุณููู ุฅูุณูููุงู ู ุงููู ูุฑูุกู ุชูุฑููููู ู ูุง ููุง ููุนูููููู
“Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang yaitu adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”
Menyibukkan jiwa dan hati dengan sesuatu yang dapat memalingkan dari hal-hal yang urgent (penting) yang dapat membahagiakan serta menyukseskan kehidupan kita di dunia maupun di akhirat, memiliki pengaruh yang sangat buruk terhadap kehidupan kita.
Di mana hal tersebut akan menyempitkan serta menyusahkan kehidupan kita. Bahkan, tidak menjaga pendengaran, tidak menjaga penglihatan, dan tidak menjaga ucapan kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan sebab datangnya kesedihan dan kegalauan, serta mengakibatkan terjadinya hal-hal yang akan membebani kita, membebani kehidupan kita, dan menyebabkan hal-hal yang sangat tidak diinginkan oleh manusia dikehidupan dunia maupun di akhirat kelak. Sebagaimana pula tidak menjaga pandangan dan tidak menjaga pembicaraan dari hal-hal yang tidak bermanfaat akan menjerumuskan pelakunya ke dalam kesengsaraan serta ke dalam kesedihan.
Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadits setelah menjabarkan perihal pintu-pintu kebaikan, Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
ุฃูููุง ุฃูุฎูุจูุฑููู ุจูู ูููุงูู ุฐูุงูููู ูููููููุ ููููุชู ุจูููู ููุง ููุจูููู ุงูููููู ููุฃูุฎูุฐู ุจูููุณูุงูููู ููููุงูู ููููู ุนููููููู ููุฐูุง ููููููุชู ููุง ููุจูููู ุงูููููู ููุฅููููุง ููู ูุคูุงุฎูุฐูููู ุจูู ูุง ููุชููููููู ุจููู ููููุงูู ุซูููููุชููู ุฃูู ูููู ููุง ู ูุนูุงุฐู ูููููู ููููุจูู ุงููููุงุณู ููู ุงููููุงุฑู ุนูููู ููุฌููููููู ู ุฃููู ุนูููู ู ูููุงุฎูุฑูููู ู ุฅููููุง ุญูุตูุงุฆูุฏู ุฃูููุณูููุชูููู ู
“Maukah aku beritahu tentang sesuatu yang bisa menguatkan semua pintu kebaikan ini?”, maka sahabat Mu’adz menjawab, “Tentu wahai Nabiyallฤh”. Kemudian Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam memegang lisannya (lidahnya) dan bersabda, “Tahanlah atau jagalah lisan ini!” Mu’adz bertanya, “Wahai Nabiyallฤh, apakah kita akan disiksa dengan sebab apa yang kita ucapkan?” Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam menjawab, “Alangkah sedihnya ibumu kehilanganmu wahai Mu’adz, bukankah manusia itu dilemparkan ke dalam Neraka dengan wajah tersungkur? Tidak lain dan tidak bukan disebabkan hasil panen atau apa yang mereka peroleh dari lisan-lisan mereka.”
Dari sini Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bersabda tentang menjaga lisan kita atau menjaga lidah kita dari membicarakan hal-hal yang tidak pantas, yang mana ini adalah salah satu sebab yang akan menjerumuskan kita ke dalam adzab Neraka. Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk bersungguh-sungguh di dalam mendisiplinkan diri, dalam menghiasi diri kita dengan perilaku yang terpuji, menjaga adab, menjaga jiwa, dan menjauhkan diri dari apa-apa yang dapat membahayakannya dan menghancurkannya., Dan salah satunya adalah apa? Tidak menjaga lisan kita, tidak menjaga pandangan kita, dan tidak menjaga pendengaran kita.
Lalu Syaikh Abdurrazzaq menutup sebab kesembilan ini dengan memberikan nasihat perihal bahaya terus menerus bermain Handphone. Syaikh Abdurrazaq berkata, “Dan salah satu ujian yang menimpa manusia pada zaman ini, yang mana dengannya terbuka lebar pintu-pintu masuk bagi hal-hal yang tidak bermanfaat”. Yaitu asyiknya diri kita saat melihat HP atau berpindah aplikasi, berseluncur di dunia maya hanya untuk menikmati hal-hal yang tidak bermanfaat atau kadang yang kita lakukan merupakan keburukan dan suatu hal yang tercela. Maka semua itu berimbas buruk dan membahayakan agama dan akhlak kaum muslimin, menyia-nyiakan waktu mereka, membuat mereka terperosok ke dalam berbagai macam dan ragam kesedihan, kegalauan, dan menyebabkan rasa sempit di dalam dada.
Syaikh menutup pembahasan ini dengan mengingatkan kita perihal bahayanya banyak bermain Handphone untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan yang kita lakukan itu adalah hal-hal yang tercela dan hal-hal yang membahayakan diri kita, yang mana bisa jadi yang kita lakukan itu adalah perbuatan dosa. Dan cukup sekian pembahasan kita mengenai sebab kesembilan yaitu menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan yang paling penting, yang ditekankan oleh Syaikh Abdurrazaq hafidzahullฤh pada pembahasan kali ini adalah mengurangi penggunaan Handphone atau mengurangi kebiasaan kita menggunakan Handphone di waktu kosong dan bisa kita coba untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Semoga Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤla menghindarkan diri kita dari terjerumus dan terbiasa melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan semoga Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤla memberkahi waktu kita sehingga apa yang kita lakukan, apa yang kita kerjakan adalah hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita, hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan kita di akhirat kelak. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
In Syaa Allah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini