🌐 WAG ARN191
Grup Materi HSI Reguler
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📗 Silsilah Kitab Nawaqidhul Islam
📖 Halaqah 1 – Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1
🔊 Audio, klik disini
════════════════
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Saudara sekalian, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pemahaman kepada kita semua.
Halaqah yang pertama dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Nawaqidhul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah Ta’ala.
In Syaa Allah kita akan mempelajari bersama kitab Nawaqidhul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahulllah Ta’ala.
Penulis kitab ini adalah Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At Tamimi yang lahir pada tahun 1115 Hijriyah di ‘Uyainah, sebuah daerah di Jazirah Arab.
Beliau lahir di tengah-tengah keluarga yang sangat memperhatikan ilmu agama. Beliau memulai menghafal Al-Qur’an sejak kecil, sehingga beliau pun menyelesaikan hafalannya sebelum berumur 10 tahun. Kemudian, mulailah beliau menuntut berbagai cabang ilmu agama, seperti tafsir, fiqih, akidah, dan lain-lain.
Di antara guru pertama beliau adalah Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman, bapak beliau sendiri. Kemudian setelah itu, beliau Rahimahullahu Ta’ala melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu, pergi ke kota Mekkah, Madinah, Baghdad, dan kota lainnya.
Ketika beliau pergi ke kota Madinah, beliau mengambil ilmu dari Syaikh Muhammad Hayah bin Ibrahim As Sindi. Dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam. Tetapi karena suatu sebab, beliau tidak bisa pergi ke sana.
Beliau menghabiskan waktunya untuk mempelajari ilmu agama dan mengajarkannya kepada orang lain. Selain kitab Nawaqidhul Islam ini, beliau juga memiliki kitab-kitab yang lain yang sangat bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya:
• Kitabut Tauhid
• Kasyfusy Syubuhat
• Al Ushulus Sittah
• Al Ushuluts Tsalatsah
• Mukhtashar Zadil Ma’ad
• Dan, kitab-kitab yang lain
Syaikh meninggal dunia pada tahun 1206 Hijriyah di usia sekitar 91 tahun, setelah menghabiskan waktu dan hidupnya dengan mempelajari ilmu agama, mengajar, dan berdakwah.
Kitab Nawaqidhul Islam yang akan kita pelajari adalah kitab yang sangat ringkas, hanya terdiri dari beberapa halaman saja. Meskipun demikian, kitab ini mengandung perkara-perkara yang penting, yang seharusnya diketahui oleh seorang muslim.
Nawaqidh ( نَوَاقِض ) artinya adalah pembatal-pembatal. Jamak dari Naqidhun ( نَاقِضٌ ) yang artinya pembatal atau perusak.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِی نَقَضَتۡ غَزۡلَهَا مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ أَنكَـٰثࣰا
“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak (mencerai beraikan) pintalannya, setelah dia kuat.” [Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 92]
Kata نَقَضَتۡ artinya merusak atau mencerai beraikan.
Lalu Allah mengatakan,
ٱلَّذِینَ یَنقُضُونَ عَهۡدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ مِیثَـٰقِهِۦ
“Yaitu orang-orang yang merusak/membatalkan perjanjian mereka dengan Allah setelah mereka berjanji kepada Allah.” [Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 27]
Ayat ini menceritakan tentang sifat orang yang merusak perjanjian mereka kepada Allah. Mereka berjanji kepada Allah dengan sebuah janji, kemudian membatalkannya dan merusaknya.
Di dalam kitab fiqih ada istilah Nawaqidhul Wudhu (perusak-perusak wudhu). Artinya amalan-amalan atau perkara-perkara yang membatalkan wudhu seseorang.
Adapun Islam di sini, maka maksudnya adalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wa sallam, yang memiliki lima rukun.
Dan Islam, secara bahasa adalah mashdar dari kata أَسْلَمَ – يُسْلِمُ (aslama – yuslimu) artinya di dalam Bahasa Arab adalah menyerahkan.
Agama Islam dinamakan sebagai agama penyerahan, karena orang yang masuk dalam agama Islam berarti dia telah siap dan bersedia menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah, siap untuk taat kepada Allah, dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
Seorang Nasrani yang dahulunya dia menyembah Allah, Nabi Isa dan Maryam, maka ketika dia masuk Islam, dia harus menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah dan meninggalkan peribadatan kepada Nabi Isa dan Maryam.
Seseorang ketika masuk ke dalam agama Islam dengan dua kalimat syahadat, maka dengannya dia dianggap sebagai seorang muslim, dijaga darahnya, kehormatannya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا
ذَالِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
ku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan dan bersyahadat Laa Ilaaha Illallaah dan bersyahadat Muhammad Rasulullah, kemudian mendirikan shalat, membayar zakat. Maka apabila mereka melakukan itu semua, sungguh mereka telah menjaga dariku darah mereka dan harta mereka, kecuali dengan hak Islam. Dan hisab mereka adalah atas Allah.” (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘Alaihi yaitu Bukhari dan Muslim)
Keislaman tersebut bisa batal apabila melakukan satu diantara Nawaqidhul Islam. Dan pembatal-pembatal keislaman ada yang berupa ucapan, keyakinan di dalam hati, dan perbuatan anggota badan.
Pembatal berupa ucapan, seperti orang yang mencela Allah dan Rasul-Nya, berdo’a kepada selain Allah, dan lain-lain, yang nanti akan datang penjelasannya, In Syaa Allah.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa di sana ada ucapan yang bisa menjadikan seseorang kufur adalah firman Allah,
وَلَقَدۡ قَالُوا۟ كَلِمَةَ ٱلۡكُفۡرِ وَكَفَرُوا۟ بَعۡدَ إِسۡلَـٰمِهِمۡ
“Dan sungguh mereka (yaitu orang-orang munafik) telah mengucapkan ucapan yang kufur. Dan mereka telah kufur setelah keislaman mereka.” [Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 74]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيق وَالْهِدَايَة
In Syaa Allah Berlanjut
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Halaqah selanjutnya, klik disini
AL-HANIFIYYAH Arsip Kajian dan Umum
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!