╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
Whatsapp
Grup Islam Sunnah | GiS
*☛ Pertemuan ke-327*
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝
🗓 SELASA
19 Jumadil Awal 1444 H
13 Desember 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A. حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
💽 Audio ke-127: Bab 09 Tafakur ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Al-Ghasyiyah Ayat 17-21
══════════════════
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluhu (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed), shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.
Kaum muslimin dimanapun berada khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluhu. Kita akan membahas sebuah kitab yang ditulis oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala dengan judul: Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-tamannya Orang-orang yang Shalih dari Sabda-sabda Nabi Muhammad ‘Alaihis-shalatu wassalam).
Kita lanjutkan kajian kita, Thayyib. Kemudian ayat yang selanjutnya.
{ أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ ۞ وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ ۞ وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ ۞ وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ ۞ فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ ۞ }
“Maka tidaklah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya pemberi peringatan.” (Al-Qur’an Surah Al-Ghasyiyah Ayat 17-21)
Allah menyebutkan secara detail yang perlu dipandang, yang perlu dilihat, yang perlu direnungkan.
Yang pertama, binatang; unta yang menjadi kendaraan orang Arab. Sejatinya semua ciptaan Allah itu pantas untuk dipandang dan direnungkan. Lihatlah ayam, yang di rumahnya punya ayam. Lihatlah kupu-kupu, yang kita bisa melihat kupu-kupu itu dari ulat, ulat yang merusak; tahu-tahu keluar dari kepompongnya jadi kupu-kupu yang indah, yang kita semua berebut ingin menangkapnya. Tapi tatkala dia jadi ulat, kita ingin membunuhnya.
Di sini Allah katakan kepada unta. Mungkin kita jarang melihat unta di sini. Gimana diciptakan? Apakah manusia ada peran menciptakan unta? Apakah antum punya peran menciptakan kambing, ayam, ikan? Enggak ada!
{ وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ }
Lihatlah ke langit kita. Lihat, tinggi… sekali. Enggak tahu sampai ke mana batasnya. Gimana ditinggikan? Orang kalau mau bikin atap (atap untuk rumahnya), semakin tinggi atapnya, semakin kokoh atapnya, semakin bertingkat, itu ada banyak tiang yang menyangganya. Ini langit, tinggi, besar, luas… enggak ada yang menyangganya.
Adakah manusia yang lebih besar daripada gunung? Adakah bangunan yang dibangun oleh manusia yang bisa lebih tinggi dari gunung? Lebih kokoh dari gunung?
Kita harus berpikir, Jama’ah. Akalnya dipakai, jangan cuma kecerdasannya. Akalnya! Orang itu yang berakal walau tidak cerdas, dia paham.
{ وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ }
Suruh lihat kepada bumi. Jalan tuh di bumi. Orang lihat tuh, Subhanallah, ketika bumi digerakkan, bumi itu bisa bergelombang, Jama’ah. Ana liat aspal-aspal merekah, tanah-tanah merekah, rumah bisa tenggelam dan hilang. Apakah engkau enggak mau berpikir?! Jadi, kejadian-kejadian yang kita lihat di Indonesia ini dan mungkin di negeri-negeri lainnya itu seharusnya membuat orang bertafakur, bukan malah melakukan kesyirikan.
Lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan,
{ فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ }
Maka berilah peringatan. “Karena sesungguhnya engkau hanya pemberi peringatan.”
Ya sudah, tugas kita hanya menyampaikan, memberikan peringatan. Teriak-teriak, Ini enggak boleh, ini dibenci sama Allah, Allah enggak ridha!. Orang enggak mau ikut, terserah. Kita sampaikan.
Petik laut, larung laut, apa saja, itu sesaji buat siapa? Buat Allah? Kalau buat lautan, coba berikan sesaji itu kepada pencipta lautan. Kalau buat gunung, berikan kepada pencipta gunung. Tanya apa yang diinginkan oleh pencipta gunung. Allah sudah turunkan Al-Qur’anul Karim, kitanya yang enggak mau paham-paham.
Thayyib jama’ah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
📣 Official Account Grup Islam Sunnah
🌏 Website GiS: https://grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 Website GBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube:
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
AL-HANIFIYYAH Arsip Kajian dan Umum
One comment
Pingback: Halaqah 128 - Bab 09 Tafakur ~ Pembahasan Al-Qur’an Surah Muhammad Ayat 10 | AL-HANIFIYYAH