๐ WAG Bimbingan Islam
๐ Oleh: Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc. ุญูููุธููู ุงูููููู ุชูุนูุงููู
๐ Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar (ุงูููููููู ุงููู
ูููุณููุฑู)
Panduan Praktis Fikih dan Hukum Islam
๐ Bab Wudhu
๐ Halaqah 14 – Pembatal Tayammum dan Tata Cara Bertayammum
๐ Audio, klik disini
โโโโโโโโโโโโโโโโ
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงููุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููููู ููุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงููููููุ ููุจูุนูุฏู
ุงูููููููู
ูู ุงููููุนูููุง ุจูู
ูุง ุนููููู
ูุชูููุงุ ููุนููููู
ูููุง ู
ูุง ููููููุนูููุงุ ููุฒูุฏูููุง ุนูููู
ูุง
ููููุฏูู ููุชูููู ููุตูุงููุญูุง ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ููููู
Sahabat Bimbingan Islam yang dimuliakan oleh Allฤh Azza wa Jalla. Pada silsilah kali ini kita akan membahas tentang pembatal-pembatal Tayammum juga tata-cara Tayammum, ini adalah akhir dari pembahasan kita, yang kita ambil dari Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar Fi Dhau i Al-Kitab Wa As-Sunnah (ุงูููููููู ุงููู ูููุณููุฑู ููู ุถูููุกู ุงููููุชูุงุจู ููุงูุณูููููุฉู).
Kita masuk pada pembahasan yang pertama yaitu tentang:
โช๏ธ Pembatal-pembatal Tayammum
Maka disebutkan di sini bahwasanya pembatal Tayammum itu ada tiga,
โด Terjadinya hadats kecil atau hadats besar.
Seperti buang air, buang air kecil, buang air besar atau hadats besar seperti haidh, nifas atau berhubungan suami istri. Maka barangsiapa yang terjadi kepada seseorang dari hal-hal tersebut maka Tayammumnya batal.
โต Ketika adanya air.
Barangsiapa yang telah melakukan Tayammum kemudian ternyata ada air setelahnya maka Tayammumnya batal, ketika itu dia harus beralih kepada wudhu atau mandi wajib kemudian dia diperbolehkan untuk beribadah.
โถ Hilangnya udzur ketika diperbolehkannya Tayammum.
Seperti sakit, barangsiapa yang sudah sembuh dari sakitnya, yang mana ketika dia sakit akan terkena dampak bahaya ketika menggunakan air maka ketika sembuh dari sakitnya dia batal untuk melakukan Tayammum. Kemudian sahabat Bimbingan Islam yang dimuliakan oleh Allฤh Azza wa Jalla.
Pembahasan yang terakhir adalah:
โช๏ธ Bagaimana tata cara Tayammum
Maka tata-cara Tayammum yang dituntunkan oleh Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam,
โด Niat, dan tentunya niat tidak perlu dilafazhkan cukup di dalam hati saja.
โต Mengucapkan basmallah (bismillฤh).
โถ Dia memukulkan dengan kedua tangannya ke tanah atau ke dinding atau ke sesuatu yang di sana ada debunya setelah itu ditiupkan kepada tangannya atau tangannya ditiup, baru setelahnya dibasuhkan atau diusapkan ke wajahnya dan kepada kedua telapak tangannya.
Hadฤซts ini atau sifat ini berdasarkan hadฤซts Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam dari Ammar,
ุงูุชููููู ููู ุถูุฑูุจูุฉ ูููููุฌูู ู ุงููููู
“Tayammum itu yaitu dengan cara dipukulkan ke tanah kemudian diusapkan ke wajah dan kedua pergelangan tangan.”
Begitu juga dalam hadits lain Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengatakan,
ุฅูู ุง ูุงู ููููู ุฃู ุชุตูุน ููุฐุง
“Sesungguhnya cara tayammun adalah seperti ini.”
ูุถุฑุจ ุจููู ุถุฑุจุฉ ุนูู ุงูุฃุฑุถุ
“Kemudian Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam menepuk kedua tangannya ke tanah.”
ุซู ููุถูุง
“Kemudian meniup tangan tersebut.”
ุซู ู ุณุญ ุจูู ุง ุธูุฑ ููู ุจุดู ุงูู
“Kemudian Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengusap dengan keduanya atau dengan kedua tangan tersebut bagian tangan yang atasnya atau bagian telapak tangan yang atas dengan tangan kirinya, begitu juga sebaliknya.”
ุฃู ุธูุฑ ุดู ุงูู ุจููู
“Atau telapak tangan bagian atas dengan tangan kirinya.”
ุซู ู ุณุญ ุจูู ุง ูุฌูู
“Kemudian setelahnya Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengusap dengan kedua tangannya ke arah wajahnya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhฤri dan Muslim)
Mudah-mudahan yang disampaikan bermanfaat juga dipahami dan tentunya bisa diamalkan.
Demikian ini yang bisa kami sampaikan. Wallahu Ta’ala A’lam. Semoga kita diberikan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala Bimbingan, Taufik, dan Inayah-Nya supaya kita Istiqamah di atas Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู
ูู ููุจูุญูู
ูุฏููู ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ุฃูููุชู
ุฃูุณูุชูุบูููุฑููู ููุฃูุชููุจู ุฅูููููููุ ููุจูุงูููููู ุงูุชูููููููู ููุงููููุฏูุงููุฉ
In Syaa Allah Berlanjut
ููุตููููู ุงูููููู ุนูููู ููุจููููููุง ู
ูุญูู
ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู
ูุนููููู
ููุงูุณููููุงู
ู ุนูููููููู
ู ููุฑูุญูู
ูุฉู ุงูููููู ููุจูุฑูููุงุชููู
Halaqah sebelumnya, klik disini
Halaqah selanjutnya, klik disini
One comment
Pingback: Halaqah 15 - Jenis Najis dan Cara Menyucikannya | AL-HANIFIYYAH